Tak sedikit wanita yang mendambakan ingin menikah dengan pasangan yang lebih tua. Ada berbagai alasan yang mendasari keinginan tersebut, mulai dari ingin punya suami yang bisa membimbing, mengayomi, atau punya karakter dewasa dan lainnya. Padahal, menikah dengan pasangan yang seumuran juga memiliki banyak keuntungan, lho.
Tak dipungkiri, saat menikah dengan pasangan yang seumuran, adakalanya ego keduanya sangat kuat sehingga sulit untuk saling mengalah. Hal ini membuat rumah tangga rentan dengan konflik. Meski begitu, hal itu tak selalu dialami oleh setiap pasangan. Berikut beautynesia.id telah merangkum 5 keuntungan menikah dengan pasangan seumuran:
Komunikasi lebih santai
![]() Komunikasi santai/pexels.com |
Saat menikah dengan pria yang seumuran, maka komunikasi yang terbangun cenderung lebih santai dan luwes. Hal ini dikarenakan keduanya lahir di generasi yang sama. Kita bisa membayangkannya dengan hubungan komunikasi dengan teman sekantor. Coba bedakan komunikasi antara teman sekantor yang seumuran dengan yang lebih dewasa, beda kan? Pasti.
Komunikasi yang santai ini bahkan kadang kelewat santai hingga kebablasan. Namun selama keduanya enjoy, hal itu tidak akan menjadi masalah besar. Selain itu, komunikasi dengan seumuran cenderung lebih mudah. Karena hidup di generasi yang sama, mindset dan pengalaman yang terbentuk cenderung mirip. Hal ini yang bikin obrolanmu dengan suami gampang nyambung.
Belajar hidup dan menjalani proses bersama
![]() Belajar bersama/pexels.com |
Saat menikah dengan pasangan yang lebih tua, maka fase masing-masing pasangan memiliki perbedaan. Misalnya, si wanita masih proses membangun karir, suami sudah mapan dengan karir dan mulai mencari kegiatan-kegiatan aktualisasi. Hal ini memunculkan adanya kesenjangan baik dalam pikiran maupun perasaan pasangan.
Beda halnya saat menikah dengan pasangan yang seumuran. Kamu bisa merasakan susahnya perjuangan bersama-sama dan senangnya mencapai impian dengan bersama pula. Maka terbangun koneksi yang lebih kuat antara kedua pihak karena semua dibangun bareng.
Memiliki pandangan hidup yang sejalan
![]() Punya pandangan yang sama/pexels.com |
Baby boomer dan generasi milenial memiliki perbedaan baik dari sikap, cara menghadapi masalah, dan kecenderungan minat. Adakalanya, jika kedua golongan tersebut disatukan, sering ada ketidakpahaman atau sulitnya berempati satu sama lain karena memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda.
Saat menikah dengan pasangan yang generasinya sama, maka kecenderungan memiliki pandangan hidup yang sama. Kamu dan pasangan bisa mendiskusikan berbagai impian dan cita-cita keluarga dengan mudah. Misalnya target memiliki anak, jumlah anak, cara mendidik anak, karir, kegiatan refreshing, dan lainnya.
Awet muda
![]() Awet muda/pexels.com |
Tak banyak yang tahu, memiliki pasangan seumuran bikin kita kelihatan awet muda, lho! Sebab saat seumuran dengan pasangan, maka kita menjalani hidup dengan lebih santai, natural, tanpa harus ada rasa segan atau sungkan yang berlebihan.
Bahkan, terkadang saat punya anak, masih berasa seperti bersama teman kuliah, main bareng, jalan bareng dan lainnya. Kamu juga lebih luwes untuk bercanda dan bikin kamu mudah tertawa. Saat kita mudah bahagia, maka bisa membuat fisik kita terlihat jauh lebih muda.
Lingkup pertemanan sama
![]() Teman sebaya/pexels.com |
Keuntungan terakhir adalah memiliki lingkup pertemanan yang sama dan asik. Bukankah saat kita berteman dengan orang-orang yang seumuran akan jauh lebih asik karena punya vibes yang sama? Sama halnya dalam pernikahan.
Suamimu mungkin juga berasal dari circle pertemananmu. Teman suami dan juga temanmu alhasil adalah orang-orang yang seumuran juga. Jadi saat kumpul bareng-bareng, kamu dan teman-teman pasangan akan lebih santai karena tidak ada gap yang jauh.
Itulah 5 keuntungan menikah dengan pasangan yang seumuran. Bagaimana, tertarik cari calon suami yang seumuran?