Cara Kekinian Selamatkan Bumi, Limbah Fashion Bisa "Disulap" Jadi Dekor Estetik Instagrammable
Beauties, tahukah kamu jika fashion masuk salah satu industri paling tidak berkelanjutan di dunia? Mengingat kain yang tidak mudah terurai, microplastic yang terkandung di dalamnya mencemari air saat pakaian dicuci, dan masih banyak lagi faktor yang menyebabkan fashion merusak lingkungan.
Data yang disajikan World Economic Forum menyebutkan industri fashion berkontribusi 10% emisi karbon global dan konsumen pasokan air kedua terbesar di dunia. Itu baru industrinya sendiri. Konsumen fashion tak dipungkiri ikut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Misalnya, sering membuang pakaian sehingga menyebabkan penumpukkan.
Nah, dalam rangka Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, mari kita bahas tentang mitigasi limbah fashion yang dilakukan oleh perusahaan FabBRICK yang layak jadi panutan.
Apa Itu FabBrick?
Fabrick/ Foto: Instagram.com/fab.brick
Menumpuknya limbah fashion di tempat pembuangan––lebih dari 92 juta ton pakaian dibuang setiap tahunnya––mengharuskan manusia mencari akal untuk memitigasi dampaknya bagi lingkungan. Ini yang melatarbelakangi oerusahaan FabBRICK yang berdiri sejak 2018 oleh Clarisse Merlet di Paris, Prancis, di mana pengolahan segala limbah fashion dilakukan. Memanfaatkan ilmu arsitektur yang jadi latar belakang pendidikan Merlet, ia temukan solusi agar limbah tekstil bisa digunakan kembali.
Cara cerdas diusung FabBRICK yaitu mengolah limbah pakaian, apa pun jenis dan materialnya, mulai dari celana, baju, jaket, hingga hardware ritsleting sampai payet yang relatif sulit terurai, menjadi barang fungsional dan indah. Dengan demikian, barang itu bisa kembali dipakai.
Cara Upcycling Limbah Fashion jadi Batu Bata
Fabrick/ Foto: Instagram.com/fab.brick
Tekstil yang tidak bisa didonasikan dan diperbaiki akan dikumpulkan untuk di-upcycling melalui proses menggunakan teknologi yang mereka miliki. Dilaporkan oleh Ben Brown dan Ciara Doyle melalui Instagram @goinggreenmedia, proses pertama adalah tekstil akan dikelompokkan sesuai warna. Lalu, kain akan diparut menjadi serat halus. Lem plant-based kemudian ditambahkan dan campurannya dikompres dalam cetakan untuk dibentuk. Batu bata dari tekstil itu melalui dua kali proses pengeringan, lalu diuji kualitasnya, dan terakhir dikirimkan ke pelanggan.
Â
Sederet Produk Unik nan Estetik FabBRICK
Fabrick/ Foto: Instagram.com/fab.brick
Apakah produknya terbatas pada batu bata saja? Tentu tidak, Beauties. Produk hasil bisa disesuaikan keinginan pelanggan. Batu bata bisa disusun sedemikian rupa sehingga menjadi dekorasi unik. Upcycling tekstil juga bisa dibentuk menjadi meja, rak, ataupun kursi yang estetik.Â
Oleh karena ide cemerlang dan unik itu, FabBRICK berhasil mencuri atensi klien yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Galeries Lafayette, AXA, Google, IKEA, Levi’s, Diptyque, DECATHLON, dan masih banyak lagi. Keren ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!