Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh industri fashion Indonesia untuk bisa bersaing di kancah internasional adalah dengan menjangkau para buyer. Eksistensi di panggung catwalk dan media sosial memang penting namun mungkin banyak yang belum menyadari bahwa agar bisa koleksi dipajang di department store atau butik internasional, ada peran besar buyer di baliknya.
Strategi ini yang tampaknya coba diterapkan pemerintah melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles untuk memperkenalkan sejumlah brand asal Indonesia di ajang pameran fashion internasional, Magic Fashion Trade Show 2022 pada 14-16 Februari 2022, di Las Vegas Convention Center, Nevada, Amerika Serikat.
Label fashion Wearstatusquo menjadi salah satu perwakilan yang berangkat. Partisipasi Wearstatuquo di ajang ini juga seolah menandai perayaan satu dekade eksistensinya di industri mode Indonesia.
Wearstatuquo didirikan oleh Janet Prasetio, Vanessa, dan Denisa. Desain yang modern dalam perpaduan cutting dan siluet yang seksi nan fierce menjadi ciri khas label ini.
Pada suatu kesempatan wawancara secara daring, Vanessa dan Denisa selaku co-founders, dan Production Director serta Marketing Director berbagi pengalaman mereka selama di Las Vegas dan perjalanan 10 tahun berkarya.
Bisa bertemu dengan buyer, Vanessa mengaku mendapat banyak feedback dan pelajaran selama di sana terkait pengembangan desain.
"Karena potential buyer yang mendatangi booth kita ada yang sukanya koleksi A, koleksi B, koleksi C, jadi kita lebih belajar sebenarnya koleksi seperti apa sih yang sebenarnya menjadi favorit market luar negeri. Dan yang kita pelajari lagi karena kita brand dari Asia Tenggara kita juga mempelajari secara sizing, secara fabric karena pasti ada perbedaan karena kita negara tropis," cerita Vanessa.
Kreasi outerwear dianggap menjadi salah satu yang bisa digarap dan menjanjikan untuk dijual. Meski begitu ia menambahkan bahwa desain akan tetap mempertahankan ciri khas Wearstatuquo dan penyesuaian lain akan tetap diterapkan agar tetap bisa terjual di Indonesia.
Selain identitas desain, kematangan Wearstatuquo selama 10 tahun eksis juga tidak bisa dikesampingkan sebagai faktor lain pendukung mereka untuk bisa menembus pasar internasional.
Apalagi persaingan kini semakin kompetitif. Label fashion banyak bermunculan dan selama 10 tahun terakhir juga terjadi perubahan besar akan pola konsumsi konsumen akan produk mode dan Wearstatuquo berhasil beradaptasi.
"Orang lebih condong ke online dibanding offline. Dulu kita bisa launching 3-4 bulan sekali kalau sekarang kita juga harus keep up sama demand customers, sekarang kita bisa launching setiap bulan," ujar Vanesa.
Tetap mempertahankan ciri khas desain sembari mengikuti tren diakui Vanessa menjadi kunci kesuksesan mereka bisa terus menjangkau pasar. Selain itu keputusan mereka untuk bekerja sama dengan Hypefast juga dianggap sangat berperan.
"Sama Hypefast kita dapat input dan dibukakan jalan yang tadi kita bingung mau ke mana. Dengan timnya yang profesional kami bisa menjangkau lebih luas lagi yang sulit jika dilakukan sendiri," ujar Vanessa.
Ambisi ke Depannya
Metaverse dan sustainability menjadi dua hal yang ramai menjadi perhatian masyarakat. Jika dalam hal metaverse, Wearstatuquo masih ingin mencari konsep akan cara pengimplementasian yang tepat maka terkait sustainability sudah mulai siap diterapkan.
"Kita lagi mencoba daur ulang kain. Jadi banyak orang produksi baju tapi akhirnya jadi limbah. Nah itu yang kita lagi menggodok juga gimana sih caranya dari barang istilahnya tidak dilirik lagi kita rombak ulang jadi sesuatu yang baru dan tidak jadi limbah lainnya juga ke lingkungan," terang Denisa.
Terkait ambisi untuk go international, bisa dibukakan jalan untuk bertemu buyer di Las Vegas dan negara lain bisa jadi bantuan yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu label fashion Indonesia.
"Tak hanya di Las Vegas, di Asia Tenggara pun besar sekali pasarnya. Di Las Vegas sendiri sudah menjadi milestone buat kita. Kita sudah bisa masuk Singapura, dan berencana untuk bisa penetrasi ke negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thailand," tutup Vanessa,
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!