Perjuangan Desainer Ukraina Hadapi Perang, Ada yang Jadi Relawan hingga Giat Pertahankan Bisnis Demi Karyawan
Industri fashion Ukraina turut terdampak akan perang yang sedang berkecamuk dengan Rusia. Jangankan untuk memikirkan bisnis dan ide koleksi selanjutnya seperti rekan sejawat mereka di Milan dan Paris, keselamatan diri dan keluarga serta tim kini menjadi prioritas.
"Tidak mungkin bagi kami untuk memikirkan kegiatan operasional saat ini. Kita sedang dalam sebuah perang," ujar Ivan Frolov, pemilik label Frolov yang berbasis di Kyiv, seperti dilansir dari The Cut.
Frolov telah mengungsi ke bagian barat Ukraina, sementara tim nya terpencar ke seantero negeri. Meski beberapa ada yang masih bertahan di Kyiv dan menjadi sukarelawan perang. Seperti tim komunikasinya bertugas mengawasi pemberitaan mengenai situasi yang terjadi sementara para manajer membantu penempatan pengungsi di barak.
Mencoba Bangkit
Kate Zubareva and Asya Varetsa/ Foto: Sleepers |
Harapan untuk terus bisa menjalankan bisnis demi keberlangsungan pegawai dipegang Kate Zubarieva dan Asya Varetsa pendiri label Sleepers.
Memiliki pekerja sebanyak 120 orang dan kebanyakan perempuan, Zubarieva dan Varetsa berusaha menyelamatkan para pekerjanya dengan mencoba menempatkan mereka di Portugal dan Istanbul, Turki dengan harapan bisa terus bekerja.
Namun kebanyakan justru memilih tinggal di Kyiv dan ada yang menjadi tentara. Gaji terus berusaha mereka bayarkan meski tidak bisa menjamin akan sampai kapan.
Anna October/ Foto: Courtesy of Ksenia Kargina |
Upaya agar bisa menjalankan bisnis dari luar Ukraina juga dilakukan desainer Anna October. Tempat tinggalnya di Kyiv yang berdekatan dengan kantor Dinas Intelijen Ukraina membuat sang desainer menyadari bahwa ia harus segera mengungsi.
Bersama fotografer Ksenia Kargina dan sejumlah teman lainnya mereka berkendara selama 20 jam meninggalkan ibukota menuju perbatasan di barat daya hingga menemukan tempat aman sebuah rumah di dalam hutan.
Anna October fall 2022/ Foto: Stephan Lisowsky / Courtesy of Anna October |
"Terasa sangat berbahaya, sulit untuk memutuskan apakah lebih baik tinggal atau terus maju. Kami memutuskan untuk membantu satu sama lain dan terus maju-sekalipun perjalanannya begitu berisiko sama halnya dengan di kota. Setiap arah yang diambil menjadi sebuah pertanyaan. Tidaklah pasti kami harus kemana." ceritanya seperti dikutip dari Vogue.
Lima hari kemudian ia berhasil tiba di Bucharest, Hungaria dan akhirnya terbang ke Paris. Sempat mengirim koleksinya ke New York sebelum terjadinya invasi, Anna October pun siap mempresentasikan koleksi terbarunya yang dinamai "One Night in Paris".
Anna October resort 2022/ Foto: Courtesy of Anna October |
Bantuan finansial datang dari LVMH Prize sebuah kompetisi yang diadakan oleh LVMH di mana Anna pernah menjadi finalis pada tahun 2014, dan akan ia gunakan untuk membawa keluar timnya yang masih berada di Kyiv. Bisnis dan kegiatan operasional untuk sementara waktu akan ia lakukan dari Estonia bersama timnya.
Bantuan terus diulurkan industri fashion kepada Ukraina. Dari mulai finansial hingga membantu ketersediaan lapangan kerja bagi pengungsi di negara tetangga.
Sementara itu sikap tegas juga diambil oleh sejumlah rumah mode mewah seperti Hermes, Chanel, dan Gucci yang menghentikan kegiatan bisnisnya di Rusia.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Kate Zubareva and Asya Varetsa/ Foto: Sleepers
Anna October/ Foto: Courtesy of Ksenia Kargina
Anna October fall 2022/ Foto: Stephan Lisowsky / Courtesy of Anna October
Anna October resort 2022/ Foto: Courtesy of Anna October