Elegan tapi Kontroversial! Ivanka Trump Dikritik Pakai Gaun Mirip Audrey Hepburn, Kenapa?
Sudah menjadi tradisi bagi Presiden dan Ibu Negara AS untuk berdansa pada malam pesta inaugurasinya atau dikenal sebagai Liberty Inaugural Ball. Pada pesta inaugurasi AS yang berlangsung Senin (21/01) usai pelantikan Presiden AS tersebut, Ivanka Trump turut bergabung dengan orang tuanya untuk tampil dansa, Beauties.
Ia berdansa bersama suaminya, Jared Kushner, dalam gaun elegan dengan warna matching dengan Melania Trump, yakni hitam dan putih. Ball gown couture berpotongan strapless tersebut merupakan karya Givenchy. Detail gaun termasuk siluet pinggang yang tegas serta appliqué flora hitam yang menghiasi bodice dan rok.
Perempuan 43 tahun itu menyempurnakan gaya dengan opera gloves hitam dari satin yang serasi dengan sepatu pumps. Tatanan rambut updo serta kalung dan anting berlian menguatkan kesan anggun.
Penghormatan untuk Audrey Hepburn
Ivanka Trump/ Foto: Instagram.com/ivankatrump
Jika kamu merasa familiar saat melihat ball gown yang dipakai Ivanka, kamu nggak salah, Beauties! Gaun ini memang terinspirasi dari gaun yang dikenakan Audrey Hepburn dalam filmnya berjudul Sabrina (1954). Dalam film tersebut, aktris zaman keemasan Hollywood itu mengenakan gaun serupa yang dibuat oleh Hubert de Givenchy, sosok pendiri label Givenchy.
Mengutip dari laman PageSix, representatif Ivanka Trump mengatakan bahwa putri Donald Trump tersebut sudah lama menjadi inspirasi personalnya. “Audrey Hepburn has long been a personal inspiration to Ivanka,” katanya. “She views it as a great privilege to honor her legacy in this way, and is incredibly grateful to the team at Givenchy for bringing this moment to life.” ([Ivanka] menganggapnya sebagai sebuah keistimewaan besar untuk menghormati warisan [Hepburn] dengan cara ini, dan sangat berterima kasih kepada tim di Givenchy yang telah mewujudkan momen ini)
Banjir Kritik
Ivanka Trump/ Foto: Instagram.com/ivankatrump
Namun sayangnya, keputusan Ivanka Trump untuk ambil inspirasi busana dari Audrey Hepburn justru dibanjiri kritik oleh netizen, Beauties. Mereka membandingkan aktivisme antara keduanya dan Ivanka dianggap tak layak untuk “mengikuti” busana Audrey.
Pada unggahan Instagram @voguemagazine yang menampilkan ball gown Ivanka, misalnya. Komentar akun tou*********** disukai oleh lebih dari 8 ribu pengguna lainnya berbunyi, “Sorry but Audrey would not want someone associated to crime and horrible things wear a remake of an iconic dress she wore. 😩”.
Akun @kls**** menulis, “RIP Audrey Hepburn, you would have hated Ivanka Trump”.
“Always remember that Audrey disowned her fascist father and was an active member of the Dutch resistance. Ivanka should do the same.” tulis @zen********* yang disukai lebih dari 12 ribu pengguna.
Sementara akun @mad************** menulis komentar, “She does not deserve this dress”.
Aktivisme Trump dan Hepburn yang Bertolak Belakang
Portrait of Belgian-born American actress Audrey Hepburn (1929 - 1993) as she wears a strapless gown and holds white kid-gloved hands up to her chin, early 1950s. (Photo by Hulton Archive/Getty Images)/Foto: Getty Images
Sudah menjadi sorotan netizen bahwa Ivanka Trump menjadi salah satu sosok yang mengutarakan dukungannya untuk Israel, Beauties. Sebagaimana diketahui, Israel tengah melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina. Di sisi lain, saat hidupnya, Audrey Hepburn aktif terlibat dalam misi kemanusiaan, bahkan di tengah rezim Nazi.
Sebagai informasi, Audrey Hepburn lahir pada tanggal 4 Mei 1929 di Belgia dari pasangan Joseph Victor Anthony Ruston dan Baroness Ella van Heemstra, seorang bangsawan Belanda. Melansir dari TIME, Hepburn dikenal aktif mendukung Dutch Resistance Movement (Gerakan Bawah Tanah Belanda) selama Perang Dunia II. Kegiatan perlawanan Dutch Resistance termasuk menyembunyikan dan melindungi pengungsi dan musuh rezim Nazi.
Dalam wawancaranya, aktris bintang film Breakfast at Tiffany’s mengatakan bahwa semasa mudanya, “Saya memang pernah menggelar berbagai konser bawah tanah untuk menggalang dana bagi Dutch Resistance Movement. Saya pernah menari di berbagai pertunjukan dan mendesain tariannya sendiri. Saya punya teman yang bermain piano dan ibu saya yang membuat kostumnya”.
Tak hanya itu, kegiatan sosial yang dilakukan Hepburn termasuk pengabdian untuk UNICEF selama sisa hidupnya. UN Goodwill Ambassador tahun 1988 sampai 1993 itu menjalani berbagai misi kemanusiaan mulai dari Ethiopia, Turki, Venezuela, Guatemala, sampai Ekuador, sebagaimana dilansir dari situs resmi UNICEF.
Audrey Hepburn meninggal dunia pada tahun 1993 di kediamannya di Swiss.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!