BILLBOARD
970x250

Fakta YSL Opium, Parfum Yves Saint Laurent Paling Kontroversial di Era 70an

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Minggu, 24 Oct 2021 16:30 WIB
Fakta YSL Opium, Parfum Yves Saint Laurent Paling Kontroversial di Era 70an

Yves Saint Laurent, seorang desainer legendaris tidak hanya bertalenta dalam hal merancang busana. Melalui kreativitas tanpa batasnya, mantan asisten Christian Dior itu menyulap apa yang ia kerjakan menjadi istimewa. Selain deretan haute couture yang memberikan kebebasan bagi perempuan dalam berpakaian dengan setelan jas dan high heels, ia turut memperkenalkan parfum ikonis yang lahir tahun 1977, YSL Opium.

Aroma oriental YSL Opium tercipta oleh bauran buah dan rempah-rempah sebagai top notes, floral sebagai middle notes, dan wangi manis dan woody sebagai base notes. Setelah beberapa kali meluncurkan parfum dengan parfum Y sebagai karya pertama mereka, rumah mode Yves Saint Laurent berhasil menarik perhatian dunia di era 70an dengan YSL Opium. Simak bagaimana sebuah botol parfum mungil ini menjadi kontroversi yuk, Beauties!

 

Fakta Menarik YSL Opium yang Kontroversial

1. Terinspirasi dari Asia

Parfum aroma oriental terinspirasi dari Asia/
Parfum aroma oriental terinspirasi dari Asia/ Foto: pinterest.com/YSL Beauty

Bekerjasama dengan juru parfum asal Perancis, Jean Amic dan Jean-Louis Sieuzac, Saint Laurent berhasil menangkap aroma khas oriental untuk melengkapi koleksi Autumn/Winter 1977 yang terinspirasi dari Tiongkok. Ia secara langsung mengawasi setiap proses pembuatan parfum, mulai dari pemilihan wewangian terformulasi dari mandarin orange, jasmine, sandalwood, dan patchouli, pembuatan desain kemasan terinspirasi dari inro Jepang (kotak tradisional Jepang yang dikenakan pada kimono), press kit, hingga kampanye iklan. Parfum YSL Opium pun pertama dipasarkan tahun 1977.

2. Nama yang Menimbulkan Kontroversi di Berbagai Negara

Botol Opium tahun 1977/
Botol Opium tahun 1977/ Foto: pinterest.com/punmiris.com

Bukan sekadar wangi yang merepresentasikan Asia, nama yang diambil dari salah satu jenis narkotika menuai kontroversi di berbagai negara, Beauties! Lekat dengan sejarah Tiongkok, Opium menjadi skandal yang mengusik kaum Chinese-American. Mereka menuntut permintaan maaf dari Saint Laurent atas ketidakpekaannya terhadap sejarah kelam Tiongkok yang merenggut banyak nyawa tersebut. Bukan hanya itu, parfum Opium juga dilarang peredarannya di Australia dan Timur Tengah.

3. Kesuksesan yang Menyaingi Chanel No.5

YSL Opium best seller di Eropa/
YSL Opium best seller di Eropa/ Foto: pinterest.com/Farmer Homer

Pengemasan publisitas sebagai parfum provokatif dan kontroversial justru membuat orang-orang semakin penasaran. YSL Opium meraup keuntungan besar melalui penjualannya di Eropa, yaitu mencapai 30 juta USD dalam satu tahun. Bukan cuma habis dalam hitungan jam sejak pertama rilis, saking banyaknya permintaan akan YSL Opium, tester parfum tersebut pun dicuri. YSL Opium menjadi salah satu parfum best seller di Eropa yang menyaingi Chanel No.5.

4. Merayakan Hari Peluncuran dengan Pesta Mewah

Menghiraukan kontroversi pemicu kemarahan publik, pada tahun 1978 Saint Laurent mengadakan pesta mewah bertemakan kapal bajak laut dalam rangka hari peluncuran resmi YSL Opium. Pesta tersebut dikenang sebagai salah satu pesta paling ikonis dan mahal pada tahun 1970an. Diadakan di East Harbor New York, warna-warna emas, merah, dan ungu menghiasi setiap sudut venue. Patung Buddha dari perunggu dengan berat 1.000 pon dan lebih dari 2.000 anggrek cattleya putih dihadirkan. Tamu undangan berjumlah 800 orang juga turut memadati pesta glamor di atas kapal 'The Peking' itu.

5. Iklan Kampanye Ditarik dari Peredaran

Opium by Yves Saint LaurentOpium by Yves Saint Laurent/ Foto: Pinterest

Parfum YSL Opium seakan menjadi warisan bersejarah bagi rumah mode Yves Saint Laurent dan kembali dikembangkan pada tahun-tahun setelahnya, seperti Black Opium. Setelah rumah mode tersebut diambil oleh Tom Ford sebagai direktur kreatif, tahun 2000 parfum Opium kembali menjadi perbincangan akibat poster iklan kampanye yang dinilai kelewat vulgar. Menggandeng Sophia Dahl sebagai model, poster tersebut menunjukkan perempuan tidak mengenakan apapun selain sepatu stiletto. Memperoleh banyak komplain, terutama di Inggris, poster tersebut pun ditarik pada hari kelima sejak beredar.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)

RELATED ARTICLE