Tenun merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sering kali ditemukan dalam wujud pakaian, tas, dompet, hingga sepatu. Kain yang dihasilkan oleh banyak pengrajin dari banyak daerah di Indonesia ini dibuat oleh untaian benang lungsi dan pakan, membentuk corak tertentu sehingga menghasilkan kain cantik untuk beragam fungsi. Proses pembuatannya tak sebentar, bahkan butuh waktu hingga berbulan-bulan hingga menjadi karya seni yang utuh.
Melihat keindahan dan craftsmanship luar biasa, tak heran jika tenun juga menggiurkan di mata pasar global. Hanya saja berdasarkan pengamatan Monique Soeriaatmadja, Direktur Kreatif SOE Jakarta, kerajinan tangan asal Indonesia tersebut sering kali menjadi bagian dari dekorasi rumah, seperti cushion cover atau pajangan digantung di dinding. Padahal, begitu besar potensi wastra ini untuk dikenal di dunia fashion, terlebih sebagai pakaian sehari-hari.
Berbekal keyakinan akan potensinya dan kecintaan dengan segala hal kerajinan tangan, Monique pun mendirikan SOE Jakarta sebagai brand lokal yang tak terpisahkan dari kain tenun. Lewat brand rintisannya itu pula, ia memadukan kain hasil penenun Indonesia yang ditenun secara tradisional dengan estetika modern sehingga bisa diterima oleh perempuan modern di kota-kota besar di dunia. Sebab itu, nuansa urban bisa terlihat dari setiap rancangannya.
Simak cerita Monique kepada Beautynesia tentang pengolahan kain tenun, mulai dari kerja sama dengan pengrajin, proses desain, hingga wujud hasil karya terkini yang dipersembahkan beberapa waktu lalu.