
Kenalan dengan bOOka, Merek Pakaian Dalam yang Dorong Perempuan Indonesia Merasa Nyaman dengan Diri Sendiri

Beauties, apa hal yang terlintas di kepalamu ketika mendengar kata "lingerie"? Sejumlah orang masih mengasosiasikan lingerie sebagai sesuatu yang sensual. Padahal, lingerie sebenarnya tidak mengarah ke hal tersebut, lho, Beauties.
Jika ditilik dari akarnya, yakni bahasa Prancis, lingerie merujuk pada segala jenis barang yang terbuat dari linen, termasuk pakaian dalam yang ringan yang nyaman digunakan sehari-hari. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan mode, lingerie bergeser menjadi lebih spesifik, yaitu pakaian dalam perempuan, yang seringnya terbuat dari bahan-bahan seperti sutra, satin, renda.
Melihat fungsinya, lingerie sebenarnya pakaian dalam yang bisa membuat perempuan merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan sebagai perwujudan dari self love. Hal inilah yang ingin digaungkan oleh merek pakaian dalam lokal, bOOka, yang mengusung filosofi kenyamanan dan keberanian untuk mencintai diri sendiri dalam setiap produknya.
Filosofi bOOka: Merasa Nyaman dengan Diri Sendiri
Filosofi bOOka: Merasa Nyaman dengan Diri Sendiri/Foto: Beautynesia/Nadya Quamila
bOOka lahir saat pandemi pada 2020. Kala itu, Khairiyyah Sari, Founder dan Creative Director bOOka, merasa membutuhkan pakaian yang bisa membuatnya merasa nyaman dengan dirinya sendiri di tengah situasi kelam saat lockdown akibat COVID-19.
"Saat lockdown aku berpikir butuh sesuatu yang gemas, karena era gloomy saat itu, kita bisa coba pakai sesuatu yang bikin kita merasa feel good about ourself. Kebetulan aku juga suka sesuatu yang renda-renda," tuturnya dalam acara "The Bare Truth, An Intimate Soiree with bOOka" di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).
Ia kemudian melihat bahwa belum banyak merek lokal pakaian dalam dengan warna-warna cerah dan detail menggemaskan. Bahkan, Sari sempat membuat survei kepada 100 pria dan perempuan soal lingerie, Beauties. Ia ingin mengetahui bagaimana pandangan masyarakat Indonesia soal lingerie.
"Hasilnya cukup menarik. Pertama, hasil survei menunjukkan bahwa masih banyak perempuan dan pria yang berpikir bahwa lingerie itu pakaian seksi yang digunakan untuk pasangan. Nah, dari sinilah, bOOka ingin menyampaikan pesan bahwa lingerie sebenarnya bisa menjadi media untuk merayakan tubuh perempuan Indonesia dalam kenyamanan, serta menjadi bentuk ekspresi diri yang kuat," tuturnya.
Bersama kedua rekannya, Yanti Indrawan dan Ira Jusuf, Sari kemudian mendirikan bOOka sebagai usaha yang dikerjakan oleh tangan-tangan terampil yang ingin menciptakan hidup yang lebih membahagiakan dan nyaman bagi perempuan Indonesia. Menariknhya, bOOka adalah karya jahitan tangan, yaitu setiap produk lahir dari proses artisanal dengan perhatian penuh pada detail, material, dan kenyamanan tubuh perempuan yang tinggal di iklim tropis.
“bOOka adalah tentang mencintai diri dari lapisan terdalam. Di balik setiap jahitan, ada tangan seorang perempuan yang ingin perempuan lain merasa nyaman dan percaya diri. Kami percaya bahwa pakaian dalam yang cantik dan nyaman adalah bentuk self-love yang nyata,” tutur Sari.
Hubungan Self Love dengan Lingerie
bOOka/Foto: Beautynesia/Nadya Quamila
Lantas, bagaimana hubungan self love dengan lingerie?
Menurut dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG dari First Care Clinic, tak sedikit perempuan yang berpikir bahwa lingerie hanya boleh digunakan untuk yang punya badan seksi saja. Padahal, semua orang berhak menggunakannya, terlepas dari jenis tubuh.
"Banyak perempuan merasa lingerie hanya boleh digunakan untuk yang punya badan seksi saja. Ada juga komentar-komentar seperti, "Kenapa, sih, pakai itu? Emang badan kamu cocok?" padahal, yang paling penting adalah kita puas dengan apa yang kita gunakan, kita lihat, dan kita beli," ungkap dr. Dinda. "Jadi, yang harus diubah adalah mindsetnya. Ketika kita puas dan merasa nyaman dengan diri sendiri, termasuk menggunakan lingerie, itu kita bisa tampil lebih percaya diri.
“Banyak perempuan yang tidak sadar bahwa pakaian dalam yang salah bisa memicu masalah kesehatan jangka panjang. Kenyamanan bukan cuma soal gaya, itu soal menjaga tubuh dan suasana hati,” tambahnya.
Desain Bohemian Penuh Warna dan Karakter
bOOka/Foto: Dok. bOOka
Desain bohemian yang penuh warna dan karakter, serta penggunaan bahan yang nyaman menjadi ciri khas utama koleksi bOOka. Dan sebagai bentuk penghormatan pada perempuan Indonesia, produk-produk bOOka diberi nama-nama perempuan lokal—sebuah sentuhan personal yang membuat setiap produk terasa lebih dekat dan bermakna. Salah satu produknya bernama "Kutang Nenek Lela".
Melalui rancangan yang unik, bOOka ingin mendorong perempuan untuk merasakan kepercayaan diri yang akan terpancar keluar, termasuk kepercayaan diri untuk membicarakan tentang kenyamanan payudara dan area intim.
“Sampai hari ini, berbicara soal payudara masih dianggap tabu. Di banyak belahan dunia, bra tanpa kawat dan tanpa pad sudah menjadi pilihan umum demi kenyamanan dan kesehatan. Tapi di Indonesia, memakai bra tanpa pad saja masih bisa dianggap ‘tidak sopan.’ Padahal, ini justru lebih sehat untuk payudara—lebih nyaman, breathable, dan kini jadi tren global seiring meningkatnya kesadaran soal self-care. Kami ingin mendorong itu—dengan pendidikan, dialog, dan produk yang merangkul tubuh perempuan, bukan mengontrolnya,” pungkas Sari.
Tak hanya pakaian dalam, bOOka juga memperkenalkan dua sister brands yang memperluas semangat dan filosofi yang sama, yaitu bOOka Vacāre (resort wear) dan bOOka Scents (parfum artisanal). Keduanya lahir dari semangat yang sama—bahwa kecantikan dan kenyamanan bisa dimulai dari hal-hal paling intim dan personal.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan produk dari bOOka, kamu bisa langsung cek di Instagram @booka_lingerie, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!