Kenapa Batik Identik dengan Warna Coklat? Ternyata Ini Makna dan Filosofinya

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Kamis, 25 Sep 2025 18:30 WIB
Makna Kesederhanaan dan Ketenangan
Cokelat kerap dihubungkan dengan nilai-nilai sederhana, damai, dan menenangkan/Foto: pexels.com/Melike Baran

Kalau berbicara tentang batik, warna apa yang langsung terbayang? Apakah coklat? Warna ini seakan jadi ciri khas batik klasik yang nggak pernah lekang oleh waktu. 

Bukan sekadar pilihan estetika, tapi ternyata ada alasan historis dan kultural kenapa batik identik dengan warna coklat. Mulai dari penggunaan pewarna alami yang udah dipakai sejak dulu, sampai makna filosofis yang dalam di balik warnanya.

Nah, biar makin paham, yuk kita bahas kenapa sih batik erat kaitannya sama warna coklat!

Pewarna Alami dalam Batik Tradisional

Kain batik identik dengan warna cokelat
Kain batik/Foto: freepik.com/Wirestock

Sejak dulu, batik kerap diberi warna dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar. Salah satunya dari pohon soga (Peltophorum pterocarpum). Dari sinilah muncul warna coklat khas yang kemudian melekat erat pada batik klasik. 

Sebelum ada teknologi pewarna modern, masyarakat memanfaatkan berbagai sumber alam, seperti akar, kulit kayu, hingga lumpur untuk menghasilkan corak coklat. Hasilnya, batik tidak hanya punya nilai estetika, tapi juga membawa nuansa alami yang khas.

Berkaitan dengan Alam dan Lingkungan

Batik berwarna cokelat yang dibuat dengan pewarna alami dianggap lebih bersahabat dengan lingkungan/Foto: freepik.com/freepic.diller

Batik berwarna coklat yang dibuat dengan pewarna alami dianggap lebih bersahabat dengan lingkungan. Proses ini bukan hanya soal menghasilkan warna, tapi juga mencerminkan hubungan erat masyarakat dengan alam. Nilai kedekatan dengan alam inilah yang kemudian menjadi bagian penting dari filosofi batik itu sendiri.

Makna Warna dalam Budaya Jawa

Warna cokelat bukan sekadar pilihan estetika, tapi punya arti yang dalam/Foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

Bagi masyarakat Jawa, warna coklat bukan sekadar pilihan estetika, tapi punya arti yang dalam. Warna ini sering diasosiasikan dengan kestabilan, ketenangan, sekaligus rasa hangat. Cokelat dianggap melambangkan keselarasan dengan alam dan keteguhan hati.

Dalam konteks budaya Indonesia yang lebih luas, coklat juga kerap dikaitkan dengan tanah, pertanian, serta unsur alam lainnya. Simbolisme ini menegaskan eratnya hubungan manusia dengan bumi dan lingkungan tempatnya hidup.

Warna Kebangsawanan dalam Batik

Batik warna cokelat sering dikenakan oleh kalangan bangsawan/Foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

Pada batik klasik, terutama yang berkembang di lingkungan keraton, warna coklat punya kedudukan istimewa. Warna ini sering dikenakan oleh kalangan bangsawan dan melambangkan martabat tinggi, kebijaksanaan, sekaligus kesederhanaan yang penuh wibawa. Tak heran jika cokelat kemudian identik dengan simbol kemuliaan dalam tradisi Jawa.

Makna Kesederhanaan dan Ketenangan

Cokelat kerap dihubungkan dengan nilai-nilai sederhana, damai, dan menenangkan/Foto: pexels.com/Melike Baran

Coklat kerap dihubungkan dengan nilai-nilai sederhana, damai, dan menenangkan. Sentuhan warna ini memberi kesan anggun sekaligus fleksibel, sehingga mudah dipadukan dalam berbagai gaya batik. Tak heran, batik bernuansa cokelat terasa klasik namun tetap cocok dipakai di beragam kesempatan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE