La'eeb Maskot Piala Dunia Qatar 2022, Antara Karakter Casper hingga Kain Ghutra
FIFA memperkenalkan La'eeb sebagai maskot Piala Dunia 2022 pada Jumat (1/4/2022). Nama La'eeb berasal dari bahasa Arab, bahasa resmi yang digunakan di Qatar tempat Piala Dunia 2022 diselenggarakan.
La'eeb diartikan sebagai pemain super terampil. FIFA menyebut La'eeb akan membawa kegembiraan untuk semua orang. Sosoknya digambarkan tak kenal takut, energik, serta telah menghadiri semua Piala Dunia dan menyaksikan semua gol besar turnamen tersebut.
![]() La'eeb/ Foto: twitter.com/FIFAWorldCup |
Dalam video perkenalannya, La'eeb tampak terbang di udara sambil memandu wisata di mascot-verse yang ajaib. Di sana ada pula maskot-maskot Piala Dunia sebelumnya seperti Zabivaka (2018), Fuleco (2014), dan Zakumi (2010).
![]() La'eeb/ Foto: FIFA |
Berbeda dari kebanyakan maskot Piala Dunia yang biasanya langsung dikenali sebagai karakter hewan atau benda tertentu, La'eeb tidak tergambarkan secara pasti. Kabarnya, pihak FIFA pun membebaskan setiap orang untuk memiliki penafsiran masing-masing mengenai bentuknya. Tak heran, hingga saat ini ada banyak perdebatan tentang apa atau siapa itu La'eeb.
Beberapa orang menyebutnya mirip karakter Casper si hantu baik hati. La'eeb memang memiliki visual berwarna putih yang tampak serupa dengan Casper. Beberapa yang lain melihatnya seperti ikan pari karena La'eeb melayang di udara dengan pose seperti membentangkan badan bak hewan laut tersebut.
![]() Arabian Headwear/ Foto: Instagram.com/sbeih.jpg |
Di lain sisi, tak sedikit yang meyakini La'eeb adalah kain penutup kepala yang biasa dipakai orang di negara-negara Arab, termasuk Qatar. Maka tak berlebihan jika dibilang bahwa pendapat inilah yang paling mendekati sosok La'eeb, mengingat Piala Dunia 2022 diselenggarakan di Qatar.
![]() Arabian Headwear/ Foto: Instagram.com/sbeih.jpg |
Di Qatar, kain penutup kepala ini biasa disebut ghutra/ghutrah. Namun sebenarnya tiap wilayah di kawasan Timur Tengah memiliki sebutannya masing-masing. Palestina misalnya, tampaknya lebih akrab dengan sebutan hatta.
Lalu Iran dengan chafiyeh. Sementara yang lain ada yang menyebutnya kufiya, shemagh/sumagh, hingga takeyah. Secara global, kain penutup kepala ini biasanya lebih populer dengan nama keffiyeh. Sementara di Indonesia sering pula disebut serban.
![]() Arabian Headwear/ Foto: Instagram.com/sbeih.jpg |
Ghutra atau keffiyeh versi original hadir dalam bentuk kain persegi berwarna putih yang dilipat menjadi segitiga. Kain ini dipakai dengan igal, semacam tali penahan yang membuat ghutra aman di kepala tanpa terlepas. Pemakaian ghutra merupakan tradisi lama yang sangat populer di kalangan orang-orang Arab, dan beberapa orang yakin kain ini dapat melindungi diri dari panas terik matahari gurun.
![]() Arabian Headwear/ Foto: Instagram.com/ashley_crompton |
Seiring perkembangan zaman, ghutra atau keffiyeh juga mengalami modernisasi. Ia tak lagi hadir dalam warna dasar putih, tetapi juga warna lain yang bold dan bahkan memiliki motif kotak-kotak yang stylish. Dulu ghutra mungkin hanya dikenakan oleh kalangan laki-laki, namun kini tak jarang pula ditemui perempuan yang mengenakannya untuk melengkapi penampilan.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





