Mengenal Catherine Dior, Sosok di Balik Parfum "Miss Dior" dan Perjuangannya di Perang Dunia Ke-2
Nama Catherine Dior mungkin terdengar asing di telinga kita. Namun adik perempuan Christian Dior itu meninggalkan jejak dalam sejarah Prancis dan fashion. Nama dan kisah hidupnya menginspirasi pelaku industri fashion, seperti direktur kreatif Maria Grazia Chiuri yang kerap mendedikasi karya untuk si bungsu dari 5 bersaudara, mulai dari tas The Caro, koleksi Spring 2020, dan yang teranyar yaitu koleksi Fall 2023.
Catherine Dior juga merupakan sosok di balik istilah Miss Dior yang digenggam sebagai parfum ikonis rumah mode Prancis tersebut, Beauties.
Penasaran apa yang membuat Catherine Dior menjadi perempuan berpengaruh, Beauties? Simak faktanya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ya.
Latar Belakang
![]() Keluarga Dior/ Foto: instagram.com/dior |
Ginette Dior atau akrab disapa Catherine lahir pada 2 Agustus 1917 di Granville, Prancis, merupakan anak bungsu dari pasangan Maurice dan Madeleine Dior.
Kehidupan mewah dan nyaman seketika berakhir saat bisnis keluarga Dior pailit, terimbas Depresi Besar 1929. Mereka pun pindah ke sebuah farmhouse di kawasan Provence hingga tahun 1936, Catherine memilih untuk tinggal bersama sang kakak, Christian, di Paris sambil berjualan aksesori di sebuah butik.
Bergabung dalam Resistance
![]() Catherine Dior/ Foto: instagram.com/dior |
Merebaknya perang dunia ke-2 bawa transformasi radikal ke dalam hidup Catherine. Jatuhnya Paris di tangan Nazi Jerman tahun 1940 memaksa Dior bersaudara untuk kembali ke Provence.
Namun pada tahun berikutnya, suporter Charles de Gaulle itu dipertemukan dan jatuh cinta dengan Hervé des Charbonneries yang merupakan anggota Resistance, unit intelijen terasosiasi Inggris dan Polandia.
Ingin berpartisipasi dalam perlawanan, Catherine pun ikut bergabung. Ia beroperasi menggunakan kode nama “Caro” di mana ia bertugas mengamati dan mengirimkan informasi pergerakan angkatan perang Jerman di Prancis.
Menjadi Tahanan Nazi
![]() Dokumen deportasi Catherine Dior/ Foto: instagram.com/dior |
Tugas berat dan berbahaya dilakukan Catherine selama menjabat sebagai anggota Resistance. Sampai akhirnya ia ditangkap oleh Gestapo pada 6 Juli 1944 untuk diinterogasi dan disiksa.
Meski begitu, ia tidak mengkhianati rekan-rekannya di Resistance dan tetap bungkam. Pada bulan berikutnya, ia pun dideportasi ke kamp konsentrasi perempuan Ravensbrück di mana hari-hari dalam perbudakan dilaluinya.
Klik halaman selanjutnya untuk baca kisah Catherine kabur dari kamp konsentrasi Nazi dan hidupnya setelah perang dunia kedua.
Kabur dari Kamp Konsentrasi dan Kehidupan Pascaperang
Foto: instagram.com/dior
Kabur dari Kamp Konsentrasi Perempuan
![]() Catherine Dior/ Foto: instagram.com/dior |
Awal tahun 1945, penyerangan kubu aliansi terhadap Eropa dikerahkan. Pasukan Amerika Serikat dan Inggris berhasil meliberasi kamp konsentrasi di beberapa daerah.
Menanggapi ini, pasukan Gestapo harus mengevakuasi semua tahanan––eufemisme dari eksekusi massal. Catherine yang saat itu ditransfer ke Markkleeberg berhasil menghindari malapetaka, bertepatan dengan penyerangan AS di lokasi tersebut. Ia berhasil menyelamatkan diri pada 21 April 1945 dan pulang ke Paris akhir Mei 1945.
Kehidupan Pascaperang dan Penghargaan
![]() Catherine menjadi penjual bunga setelah perang/ Foto: instagram.com/dior |
Catherine yang selalu menyukai bunga mengisi hari-hari pascaperang sebagai florist bersama Charbonneries. Ia juga mengambil alih bisnis mode Christian Dior usai kepergian sang kakak di tahun 1957.
Keberaniannya selama perang dan sebagai anggota Resistance turut diapresiasi melalui banyak penghargaan, yaitu Croix de Guerre, Combatant’s Cross, keanggotaan Legion of Honor yang merupakan penghargaan tertinggi dari Prancis, serta King’s Medal for Courage in The Cause of Freedom dari Inggris.
Kehidupan Catherine Dior tidak banyak diketahui publik sampai ia meninggal dunia 17 Juni 2008 di usia 90 tahun. Kisah hidupnya yang menginspirasi berhasil diungkap oleh Justine Picardie dalam biografi Miss Dior.
Kisah Parfum Ikonis Dinamai Miss Dior
Foto: Unsplash.com/Jessica Weiller
Awal Mula Nama Parfum “Miss Dior”
![]() Parfum Miss Dior 1947/ Foto: pinterest.com/ELLE Magazine (US) |
Siapa tidak mengenal parfum signature Dior “Miss Dior”? Botol mungil dengan penutup pita berisi cairan merah jambu keluarkan aroma floral lembut. Sebagai salah satu parfum andalan, Miss Dior kerap diluncurkan kembali dengan formulasi diperbarui. Namun pernahkah kamu bertanya, siapa “Miss Dior” tersebut?
Ya, jawabannya adalah adik pendiri rumah mode mewah sendiri, Catherine Dior. Walaupun terpaut 12 tahun, Christian dan Catherine Dior punya hubungan dekat, Beauties. Tak heran jika ia kerap menjadikan sang adik sebagai inspirasi dan mengabadikan namanya sebagai parfum signature, meski kala itu tercetus secara tidak sengaja.
Christian Dior debut koleksi New Look pada 12 Februari 1947, sekaligus memperkenalkan parfum Miss Dior pertamanya. Aroma floral dari parfum tersebut semerbak memenuhi ruangan. Melansir laman Independent, momen bersejarah terukir saat Christian DIor dan rekannya, Mitzah Bricard, sedang meeting. Catherine Dior masuk ke dalam ruangan dan Bricard memanggil, “Tiens, voilà Miss Dior!”.
Sejak saat itu, Catherine pun terasosiasi erat dengan parfum legendaris Dior yang merepresentasikan freedom, love, & beauty.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





