Bagaimana seseorang bisa berkarir sebagai penata kostum? Bekerja bersama para artis Hollywood dan mendandani mereka terasa seperti pekerjaan impian. Tapi tentu jalan yang ditempuh tidak mudah untuk mengukir nama sehingga dipercaya untuk menata kostum film-film terkenal. Hal yang sama juga dialami Jany Temime, costume designer terkenal, langganan film Hollywood.
Bakat desainer asal Prancis itu dalam merancang kostum sudah terlihat sejak dini. Tak dipungkiri karirnya kian melejit. Sekarang, ia dikenal sebagai penata kostum di balik busana spektakuler Harry Potter dan serial prequel Game of Thrones, House of The Dragon. Penasaran seperti apa perjalanan karirnya hingga ia bisa seperti sekarang? Ini dia rangkumannya dari berbagai sumber.
Berawal dari Suka Buat Baju Boneka Saat Kecil
Perancang kostum Jany Temime/ Foto: instagram.com/janytemime_costume_designer |
Jany Temime lahir dari orangtua pemilik bisnis fashion ready-to-wear di Paris, Prancis. Semasa kecil, ia sering mengamati ayahnya bekerja. Tanpa disadari, hal itu membentuk passion-nya sehingga ia pun mulai mengekspresikan diri melalui boneka. Ya, Temime kecil suka membuat baju untuk boneka-boneka koleksinya.
Hobi yang dilatih itu pun membawanya pada pekerjaan pertama sebagai desainer kostum di usianya yang masih 8 tahun: ia membuat kostum untuk pentas teater sekolah, mulai dari desain, fitting, hingga produksi. “Dari situlah aku tahu, aku ingin jadi penata kostum,” cerita perempuan 74 tahun itu pada Daily Record.
Karir Pertama sebagai Jurnalis Fashion
Jany Temime dan kostum Harry Potter rancangannya/ Foto: instagram.com/janytemime_costume_designer |
Setelah lulus dari Universitas Paris Nanterre, Temime bekerja sebagai jurnalis mode di majalah Elle Prancis yang dijadikannya sebagai batu loncatan. Ia bertemu dengan banyak orang, bahkan jatuh cinta dengan seorang aktor. Berkat aktor tersebut, Temime mendapatkan kesempatan untuk magang. Beranjak dari situ, ia pun mencanangkan diri sebagai desainer kostum melalui film Red Sien tahun 1975 di mana ia sukses meraih penghargaan dari Moscow Film Festival.
Seluk Beluk Pekerjaan Costume Designer
Pembuatan gaun Day of The Dead oleh tim wardrobe/ Foto: instagram.com/janytemime_costume_designer |
Perempuan kelahiran 11 April 1948 itu bekerja bersama tim wardrobe yang terdiri dari lebih dari 100 orang untuk menciptakan kostum setiap aktor dan pemain figuran. Untuk merancang kostum sebuah film, Temime mulai 6 bulan sebelum syuting berlangsung, di mulai dengan membaca skrip untuk mendapatkan feel setiap karakter.
Ya, kostum yang dibuatnya harus sesuai dengan karakteristik setiap tokoh. Bukan cuma menyediakan satu, setiap look dibuat 10 pieces kostum sehingga dibutuhkan sekitar 50-100 meter kain. Setelah dibuat, mereka mempunyai tim sendiri untuk membuat kostum itu tampak pernah dipakai dan tim lain untuk mencuci kostum agar terlihat lebih natural.
Apa kesulitan yang dihadapinya? Ketika kostum tampak berbeda di kamera. Terkadang warnanya terlihat sangat cerah di sorot pencahayaan lokasi syuting sehingga busana warna putih selalu ia hindari. Jika warna lain masih tampak terlalu terang, terkadang sutradara dadakan menyuruh ganti kostum. Karena itu, Temime siaga membuat beberapa kostum cadangan.
Kontroversi Saat Buat Kostum Harry Potter
Gaun pengantin Fleur Delacour dan gaun Alexander McQueen/ Foto: pinterest.com/sulacorp.myshopify.com |
Walaupun produksi baju untuk fim, desain harus tetap orisinil. Beauties, masih ingat gaun pengantin Fleur Delacour di film Harry Potter and The Deathly Hallows: Part One? Karya indah gaun putih berlapis renda hitam dan dipenuhi ruffles tersebut ternyata sempat menimbulkan kontroversi. Temime dituduh mencuri desain gaun Alexander McQueen Autumn/Winter 2018. Setelah diperhatikan, desain tersebut memang mirip, bukan? Namun Temime memberikan pernyataan mengenai desain tersebut.
“Untuk gaun pengantin, aku ingin itu menjadi gaun pengantin penyihir tapi bukan gaun Halloween. Gaunnya putih, tapi harus ada sesuatu fantastis. Jadi ada motif burung phoenix yang menyimbolkan cinta dalam arti karena terdapat kebangkitan, cinta tak pernah mati, tapi lahir kembali,” terang Temime seputar desain gaun kepada LA Times. Sementara gaun Alexander McQueen mempunyai motif burung merak.
Deretan Film yang Jadi Proyeknya dan Penghargaan
Scarlett Johansson fitting kostum Black Widow/ Foto: instagram.com/janytemime_costume_designer |
Selain House of The Dragon dan Harry Potter sejak seri Prisoner of Azkaban, terdapat lebih dari 70 film dan serial TV yang menjadi proyek kostum Jany Temime, Beauties. Ia merancang kostum Black Widow, James Bond: Spectre dan Skyfall, Wrath of The Titans, Gravity, dan masih banyak lagi termasuk film dari Belanda.
Sepanjang karirnya, ia berhasil membawa pulang beberapa penghargaan, seperti Costume Designer Guild Awards untuk film Harry Potter and The Deathly Hallows tahun 2012 dan James Bond: Skyfall pada tahun berikutnya. Temime juga pernah memboyong piala Best Costume di BAFTA 1998 berkat rancangannya untuk film House of America.
Kerenkan, Beauties? Semoga bisa menginspirasimu, ya!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!