Merchandise Supermarket Jadi Tren Tas 2025, Simak 8 Fakta Trader Joe's Tote yang Viral Global

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Minggu, 30 Nov 2025 14:00 WIB
2. Viral Karena Murah Tapi Kerasa Kaya, Formula yang Jarang Gagal
Trader Joe’s Tote Viral Karena Murah Tapi Chic/Foto: pinterest.com/nytimes

Beauties, fenomena Trader Joe’s tote bag viral. Hal yang sebelumnya hanya dianggap tas belanja dari ritel supermarket populer Amerika Serikat yang lucu, kini resmi berubah menjadi simbol status fashion global. Mulai dari New York, Los Angeles, London, Tokyo, hingga Seoul, tote bag murah-meriah ini mendadak jadi ikon fashion, tren street style, dan bahkan jadi pembicaraan di dunia luxury branding.

Dengan harga super terjangkau, mulai dari 3.99 USD hingga 2.99 USD, produk Trader Joe’s sukses menciptakan kombinasi langka yaitu scarcity, aesthetic appeal, dan cultural flex, sesuatu yang biasanya dilakukan oleh brand luxury seperti Prada, Coach, Louis Vuitton, atau Ralph Lauren.

Kalau Beauties penasaran kenapa Trader Joe’s tote bisa mendadak jadi fenomena global dan apa yang membuatnya jadi blueprint baru untuk tren fashion, yuk kita kupas tuntas!

1. Trader Joe’s Tote Jadi Status Symbol Baru yang Lagi Meledak

Trader Joe’s Tote Viral Jadi Status Symbol Global/Foto: tiktok.com/nadiajohnston92/kaaay_ng

Tas belanja Trader Joe’s sekarang dianggap sebagai simbol status! Di Amerika, bawa tote ini menunjukkan kalau kamu punya selera, hidupnya efisien, dan paham gaya urban yang effortless. Yang lucu, di Inggris, Jepang, sampai Korea Selatan pun orang rela berburu tas ini cuma buat menunjukkan “IYKYK energy”, yakni kode anak komunitas stylish yang paham barang keren sebelum mainstream. Terasa lebih eksklusif lagi, Trader Joe’s hanya punya 600 toko di seluruh AS sehingga keterbatasan akses tersebut membuat tote bag makin laris.

2. Viral Karena Murah Tapi Kerasa Kaya, Formula yang Jarang Gagal

Trader Joe’s Tote Viral Karena Murah Tapi Chic/Foto: pinterest.com/nytimes

Bukan hanya estetika yang membuat tote bag Trader Joe's meledak, tapi juga karena harganya yang murah. Bayangkan, item yang bisa buat kamu kelihatan chic bisa didapatkan hanya dengan merogoh kocek 3.99 USD. Mini version-nya lebih murah lagi, yaitu senilai 2.99 USD.

Konsep ini mirip strategi luxury brand saat membuat produk kecil yang bisa diakses semua orang, seperti misalnya Prada scrunchie atau charm-nya Coach. Bedanya, Trader Joe’s lebih masuk akal untuk semua kalangan, jadi efek viralnya jauh lebih besar. Sementara itu, barang high-end seperti lipstik Louis Vuitton seharga 160 USD susah untuk masuk tren TikTok karena terlalu mahal buat jadi tren massal.

3. Mini Tote: Barang Receh yang Bikin Midtown Chaos

Mini Trader Joe’s Tote Viral dan Buat Antrian Gila/Foto: tiktok.com/erica_grace1/archivoalica

Waktu mini tote Trader Joe’s rilis, Midtown Manhattan langsung berubah jadi kerumunan fans K-pop. Semua orang ingin punya “the cute tiny version” yang pas buat daily errands, gym, atau hanya buat gaya kasual yang gemas. Video orang berebut mini tote sampai antri berjam-jam langsung jadi FYP di mana-mana. Ini bukti kalau barang kecil, murah, dan lucu bisa memicu histeria yang bahkan brand designer pun belum tentu bisa tiru dengan cepat.

4. Brand Luxury Mulai Belajar dari Strategi ‘Low-Cost Icon’

Trader Joe’s Tote Viral Jadi Blueprint Luxury Brand./Foto: pinterest.com/ebay/Prada/definitelynotbrookiee

Fenomena Trader Joe’s ini sebenarnya sindiran halus buat brand-brand mewah. Kadang yang buat viral bukan barang paling mahal, tapi barang paling relatable. Banyak luxury brand sekarang mulai mengikuti formula “small luxury, big hype.”

Prada melakukannya dengan scrunchie, Coach dengan bag charms, bahkan beberapa rumah mode lain mulai eksplor merchandise kecil yang bisa masuk budaya pop. Trader Joe’s tak sengaja menjadi role model bagaimana brand membangun desirability lewat barang receh yang fun & mudah dipakai sehari-hari.

5. Experience = Prestige Baru di Era Social Media

Trader Joe’s Tote Viral Karena Vibe & Experience/Foto: pinterest.com/Rileyymcbridee/lauren16blocker

Selain produknya, Trader Joe’s juga menang di sisi experience. Belanja di sana, menenteng paper bag-nya, atau sekadar selfie sama tote bag-nya memberikan nuansa gaya hidup yang terasa autentik.

Ini mirip dengan Ralph’s Coffee milik Ralph Lauren, yang tumbler hijau-putihnya sudah jadi fashion statement tersendiri. Kafe-kafe brand seperti Coach dan Lemaire mulai buka bukan hanya buat jual kopi, tapi untuk membuat pengalaman “I was there” yang nantinya bisa muncul di feed IG, TikTok, atau bahkan Pinterest.

Era sekarang, experience = aesthetic = prestige.

6. Merchandise Lain Trader Joe’s yang Ikut Naik Daun

Cooler Bag & Tumbler Trader Joe’s Ikut Viral Global./Foto: traderjoes.com/store.traderjoesunited.org

Bukan hanya tote bag saja, Beauties, merchandise Trader Joe’s lainnya juga lagi naik daun. Ada insulated cooler bag yang tiba-tiba jadi travel bag, TJ’s tumblers yang sering seliweran di kampus-kampus AS, sampai tee merch Trader Joe’s yang masuk estetika gaya normcore.

Banyak orang beli bukan buat fungsinya, tapi untuk membuat impresi “I’m stylish but I don’t try too hard.” Merchandise sederhana, tapi punya karakter yang kuat dan mudah dipadupadankan.

7. Bertahan Lama atau Cuma Tren Sesaat?

Trader Joe’s Tote Viral Diprediksi Tetap ‘It-Bag’ 2026/Foto: pinterest.com/erewhon/ryanolleen

Pertanyaan besar untuk 2026: apakah popularitas tote Trader Joe’s akan bertahan? Analisisnya sih masih kuat, tapi kompetisi mulai muncul, terutama dari Erewhon, supermarket aesthetic LA yang sebentar lagi buka di NYC. Kalau tote Trader Joe’s memberikan kesan urban chic, tote bag Erewhon punya menawarkan celebrity-wellness. But for now? Trader Joe’s tote tetap menjadi “it-girl bag” paling murah yang pernah ada.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE