Perbedaan Calfskin, Cowhide dan Lambskin, Mana Jenis Leather Terbaik?

Tria Oktyana | Beautynesia
Sabtu, 31 May 2025 12:30 WIB
Perbedaan Calfskin, Cowhide dan Lambskin, Mana Jenis Leather Terbaik?
Foto: loewe.com

Leather adalah bahan yang tak lekang oleh waktu. Dalam dunia fashion dan kerajinan, kulit memberikan kesan mewah, kuat, dan elegan yang sulit ditandingi oleh bahan sintetis. Namun, tidak semua kulit itu sama. Jenis kulit yang digunakan dapat memengaruhi tampilan, kenyamanan, dan daya tahan produk.

Ada tiga jenis kulit yang paling populer digunakan yaitu calfskin, cowhide, dan lambskin. Masing-masing punya karakteristik unik yang cocok untuk berbagai keperluan. Mulai dari tas tangan desainer hingga jaket biker yang tangguh.

Yuk, kita bahas lebih dalam satu per satu tentang apa itu calfskin, cowhide, dan lambskin. Apa kelebihan, kekurangan dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cowhide

Cowhide/Foto: instagram.com/djunkiss_

Cowhide adalah kulit sapi dewasa yang paling umum digunakan dalam industri kulit. Jenis ini dikenal akan ketebalannya yang mampu menahan abrasi, cuaca, serta pemakaian berat.

Tekstur cowhide cenderung lebih kasar dan berat dibanding calfskin atau lambskin. Namun, justru itulah yang membuatnya ideal untuk produk-produk yang menuntut daya tahan tinggi seperti jaket biker, sepatu kerja, hingga sofa kulit.

Kelebihan cowhide ada pada keawetannya. Jika dirawat dengan baik, cowhide bisa bertahan puluhan tahun tanpa mengalami kerusakan berarti. Harganya juga cenderung lebih terjangkau karena persediaan lebih banyak. Namun, karena teksturnya lebih keras dan kaku, produk cowhide membutuhkan waktu untuk "break-in" agar terasa nyaman digunakan. 

Lambskin

Lambskin/Foto: instagram.com/dior

Lambskin berasal dari kulit anak domba yang sangat muda. Kulit jenis ini merupakan bahan yang paling lembut dan halus di antara ketiganya. Teksturnya yang nyaris seperti butter saat disentuh menjadikannya simbol kemewahan dalam dunia fashion. Lambskin sangat lentur dan ringan, membuatnya nyaman dikenakan dan mudah mengikuti bentuk tubuh. Tidak heran jika sering dipakai untuk jaket fashion kelas atas, sarung tangan elegan, dan tas desainer seperti Chanel dan Dior.

Meski tampak sempurna dari sisi estetika dan kenyamanan, lambskin juga punya kekurangan yang cukup signifikan. Memiliki serat yang longgar dan tipis membuat kulit ini rentan terhadap goresan, air, serta noda.

Produk berbahan lambskin harus ditangani dengan hati-hati dan sebaiknya tidak digunakan untuk aktivitas berat. Dia memerlukan perawatan khusus, seperti penggunaan leather conditioner secara berkala. Produk ini juga tidak dapat disimpan di tempat yang memiliki cahaya matahari langsung. 

Calfskin

Calfskin/Foto: instagram.com/dior

Apabila Cowhide memiliki ketahanan yang kuat dan Lambskin memiliki tekstur yang sangat lembut, Calfskin adalah gabungan dari keduanya. Calfskin berasal dari kulit anak sapi yang masih muda sehingga memiliki serat yang lebih rapat dan grain (tekstur permukaan) yang halus.

Seratnya yang padat membuat calfskin terlihat lebih “bersih” dan seragam, sehingga kerap jadi pilihan utama untuk produk kulit berkualitas tinggi. Salah satu produk yang menggunakan bahan ini adalah Lady Dior Bag.

Kelebihan utama calfskin adalah kemampuannya menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dan daya tahan. Produk yang terbuat dari kulit ini bisa awet bertahun-tahun dengan perawatan yang tepat, tanpa kehilangan bentuk atau keindahannya.

Meski tidak selembut lambskin, calfskin tetap terasa nyaman saat dipakai dan cukup tangguh untuk digunakan sehari-hari. Kekurangannya terletak pada harga yang relatif lebih mahal dan kebutuhan akan perawatan agar tidak kering atau retak seiring waktu. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE