Terobosan Baru! Dua Pemuda Meksiko Ciptakan Vegan Leather dari Kaktus, Ini Dia Proses Pembuatannya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Sabtu, 03 Jun 2023 15:00 WIB
Foto: Instagram.com/desserto.pelle

Ketika animal-cruelty semakin diutamakan di industri fashion, material pengganti leather atau kulit turut dikembangkan. Tak cuma menyelamatkan hewan, tapi alternatif leather juga harus ramah lingkungan. Opsi material alternatif kulit dari tanaman alias vegan leather menjadi solusi terbaik karena tidak menggunakan plastik untuk memproduksinya. Salah satunya leather yang diolah dari kaktus.

Ya, siapa sangka tanaman kaktus bisa berguna untuk fashion? Dua pemuda asal Meksiko, Adrián López Velarde dan Marte Cázarez, memperkenalkan inovasi baru vegan leather dari kaktus. Berangkat dari masalah industri fashion sebagai polutan kedua terbesar di dunia, Adrian dan Marte menggunakan ilmu leather yang didapatkan dari pekerjaan sebelumnya--Adrian di industri otomotif dan Marte di industri fashion--dan mulai bekerja sama mengembangkan kaktus sebagai vegan leather selama 2 tahun hingga terbentuklah brand bernama Desserto di tahun 2019.

Mengapa Kaktus?

Perkebunan kaktus Desserto/ Foto: Instagram.com/desserto.pelle

Melalui video YouTube di laman resmi Desserto, Adrian dan Marte menyebut mereka menemukan kaktus sebagai solusi karena menyerap karbon dioksida dan tidak butuh banyak air. Mereka hanya menggunakan daun kaktus tua untuk diolah kembali dan membiarkan daun-daun muda untuk tetap bertumbuh.

Bagaimana Proses Pengolahannya?

Pengeringan kaktus yang sudah dihancurkan/ Foto: Instagram.com/desserto.pelle

Setelah daun kaktus tua dipotong, daun dibersihkan, dihancurkan, dan keringkan selama 3 hari. Lalu, olahan dicampur dengan bahan kimia tidak berbahaya (non-toxic) sebelum akhirnya dibentuk menjadi tekstur dan warna yang diinginkan.

Bagaimana dengan Kualitasnya?

Vegan leather dari kaktus oleh Desserto/ Foto: Instagram.com/desserto.pelle

Vegan leather dari kaktus bersifat organik, biodegradable, dan durable yang diklaim mampu bertahan hingga 10 tahun. Lebih dari itu, material ini juga lentur, breathable, dan tidak meninggalkan noda. Harganya pun tidak berbeda dengan leather dari kulit hewan.

Adrian dan Marte juga mengembangkan material ini sebagai produk jadi, mulai dari fashion items seperti sepatu dan tas hingga leather jok mobil.

Keren ya, Beauties! Sustainable fashion semakin aksesibel deh!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Loading ...