10 Makanan Ini Jadi Favoritnya Banyak Orang, Tapi Dilarang Dikonsumsi di Sejumlah Negara! Apa Itu?

Natasha Riyandani | Beautynesia
Minggu, 24 Nov 2024 13:00 WIB
2. Mangga
Mangga/ Foto: Freepik.com/boyarkinamarina

Setiap negara tentunya punya peraturannya masing-masing, termasuk tentang aturan dalam hal pangan. Hal itu lantaran, tidak semua makanan aman untuk dikonsumsi atau diedarkan di masyarakat luas.

Beberapa bahan makanan diketahui memerlukan cara pengolahan khusus atau terdapat efek samping setelah mengonsumsinya. Nggak mau ambil pusing dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, beberapa negara ini memilih untuk melarang peredaran sejumlah makanan agar tidak dikonsumsi oleh warga negaranya.

Melansir dari detikFood, berikut beberapa makanan yang dianggap lazim dan jadi favoritnya banyak orang, tapi dilarang dikonsumsi di sejumlah negara. Apa saja kira-kira? Yuk, simak!

1. Ramen Pedas

Ramen pedas/ Foto: Flickr.com/Anthony Leow

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, menyantap makanan belum lengkap tanpa rasa pedas. Kehadiran cabai atau sambal pada makanan dianggap dapat menambah kenikmatan suatu makanan.

Namun sayangnya, hal tersebut tidak berlaku bagi orang Denmark. Badan Pengawas Makanan dan Hewan Denmark justru menarik semua peredaran mi ramen instan populer asal Korea Selatan karena dianggap terlalu pedas.

Produk mi tersebut dinilai punya tingkat pedas yang berbahaya. Salah satu komponennya, yaitu capsaicin merupakan komponen aktif cabai.

Pemerintah Denmark pun memberikan peringatan khusus untuk anak-anak yang mengonsumsi mi ramen instan tersebut. Terutama pada orang-orang yang bergejala akut karena kepedasan untuk segera memeriksakan diri.

2. Mangga

Mangga/ Foto: Freepik.com/boyarkinamarina

Siapa sih yang tidak menyukai buah mangga? Rasanya yang manis, asam dan segar, serta aroma harum yang khas membuatnya jadi buah favorit kebanyakan orang. Mangga juga bisa diolah menjadi banyak hidangan lezat yang menggugah selera.

Sayangnya, pada tahun 2014 lalu, pemerintahan European Union melarang adanya impor mangga ke negaranya. Hal itu karena mangga dianggap sebagai buah yang dapat mengundang serangga sehingga dapat mengganggu kenyamanan penduduknya.

3. Kinder Joy

Kinder Joy/ Foto: Flickr.com/Robyn Lee

Meski banyak digemari anak-anak, camilan cokelat yang dikemas dengan bentuk mirip telur ini ternyata dilarang diperjualbelikan di Amerika, loh.

Larangan tersebut bukan karena kandungan bahan-bahannya, melainkan cara pengemasannya yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. Seperti yang kita tahu, Kinder Joy mengemas cokelat dan mainan dalam satu wadah yang sama.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengatakan bahwa makanan tidak dapat disatukan dengan benda yang tidak bisa dimakan.

Selain dikhawatirkan terkontaminasi bakteri atau zat berbahaya, tapi juga mencegah anak-anak tersedak benda non-makanan saat mengonsumsinya.

4. Permen Jeli

Permen jeli/ Foto: Unsplash.com/Amit Lahav

Siapa sangka, permen yang banyak digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa ini juga dilarang di jual di sejumlah negara. Permen jeli atau biasa dikenal dengan konjac dilarang untuk beredar di beberapa negara Eropa dan Australia.

Larangan tersebut diketahui karena tekstur permen yang kenyal dianggap bisa membuat anak kecil tersedak saat memakannya.

5. Permen Karet

Permen karet/ Foto: Freepik.com/cookie-studio

Konsumsi permen karet di Singapura ternyata dilarang keras loh, Beauties. Pemerintah Singapura sangat melarang warganya mengonsumsi permen karet, khususnya di tempat umum karena alasan kebersihan.

Singapura bahkan tak main-main dengan masyarakat atau turis asing yang ketahuan melanggar peraturan ini. Siapa pun yang melanggar berisiko hukuman penjara dua tahun atau denda sebanyak USD 1.000 atau sekitar Rp11 juta.

6. Durian

Durian/ Foto: Unsplash.com/Jim Teo

Di Asia Tenggara, buah durian menjadi salah satu yang paling digemari oleh banyak orang. Akan tetapi, di Australia dan Singapura, peredaran dan konsumsi durian sangat dibatasi.

Di sebuah universitas di Australia, durian pernah menyebabkan kekacauan karena aroma khasnya yang terdeteksi sebagai bau kebocoran gas. Sementara di Singapura, durian dilarang dibawa ke tempat umum karena aromanya yang mengganggu kenyamanan.

7. Saus Tomat

Saus tomat/ Foto: Unsplash.com/Jacob Rice

Penggunaan saus tomat telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun di negara Eropa. Tepanya di Prancis, pada tahun 2011, pemerintah setempat mulai membatasi warganya mengonsumsi saus tomat sebagai makanan sehari-hari, terutama pada anak-anak.

Prancis pun memperkenalkan pedoman nutrisi yang baik di sekolah-sekolah, salah satunya pembatasan saus berbahan tomat. Usut punya usut, kebijakan tersebut karena mereka menemukan tidak adanya komposisi tomat pada saus tomat yang diperjualbelikan di masyarakat.

8. Susu Segar

Susu segar/ Foto: Freepik.com/jcomp

Susu segar yang baru diperah dari sapi ternyata dilarang diperjualbelikan di beberapa wilayah di benua Eropa. Bahkan di Amerika, susu mentah yang belum di pasteurisasi dilarang di lebih dari 20 negara di bagian Amerika.

Hal ini lantaran, produk susu yang masih mentah atau belum dipasteurisasi dianggap berbahaya karena dapat menyebarkan bakteri listeria, salmonella, e.colli, dan campylobacter apabila dikonsumsi oleh manusia.

9. Foie Gras

Foie gras/ Foto: Flickr.com/djjewelz

Di Prancis, olahan foie gras merupakan salah satu hidangan yang terkenal mahal dan mewah. Hidangan ini terbuat dari hati angsa atau bebek yang telah digemukkan sehingga menghasilkan banyak lemak. Bahkan diketahui semakin berlemak dan gurih foie gras, maka semakin mahal harganya.

Sayangnya, makanan ini menuai banyak perdebatan karena proses penggemukkan yang dianggap kejam dan menyiksa hewan. Di sejumlah negara seperti Italia, Denmark, Finlandia, Norwegia, Polandia dan Jerman, makanan ini dilarang keras untuk diperjualbelikan.

10. Fugu

Fugu/ Foto: Oyakata.com.pl

Di Jepang, olahan ikan ini menjadi salah satu hidangan spesial yang banyak digemari masyarakat. Namun seperti yang kita tahu, fugu berasal dari ikan buntal yang terkenal sangat berbahaya.

Para koki yang memasaknya pun tidak boleh sembarangan. Mereka harus melalui pelatihan selama bertahun-tahun sebelum dapat menyajikan hidangan ini.

Jika tidak disiapkan dan dibersihkan dengan benar, sejumlah senyawa beracun yang ada di dalamnya bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, Jepang sendiri telah berkali-kali melarang peredaran fugu di restoran-restoran. Kini, hanya ada sedikit koki terlatih yang diperbolehkan menyajikan hidangan dari jenis ikan satu ini.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE