10 Pemukiman Penduduk yang Dianggap Paling Tak Masuk Akal, Ada Desa di Atas Tebing!
Alam semesta memang begitu menakjubkan dengan segala keindahannya. Banyak hal-hal unik yang menarik untuk dijelajahi, termasuk keunikan manusia dalam membangun tempat tinggalnya.
Kalau biasanya permukiman penduduk dibangun di lokasi yang datar dan strategis, berbeda dengan beberapa permukiman di berbagai belahan dunia ini, yang justru berdiri di lokasi-lokasi yang tidak biasa, bahkan bisa dibilang nggak masuk akal.
Beberapa dibangun atas unsur keterpaksaan, namun yang lainnya karena kreativitas luas biasa penduduknya hingga alasan budaya turun temurun. Penasaran, di mana saja pemukiman paling unik di dunia tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya. Simak!
1. Cage Homes, Hong Kong
Cage Homes/ Foto: Flickr.com/Alex Thomas
Di balik gemerlap Hong Kong, terdapat sisi gelap yang sangat kontras dengan citranya sebagai salah satu pusat ekonomi terkaya di Asia. Hong Kong terkenal dengan biaya hidupnya yang selangit, membuat banyak orang berpenghasilan rendah terpaksa tinggal di “Cage Homes” atau rumah seukuran kandang hewan yang super sempit.
Di ruangan sekitar 2x3 meter persegi, yang hanya cukup untuk tidur dan sangat sulit bergerak, penghuninya harus memfungsikan sebagai kamar tidur, dapur, ruang keluarga, bahkan tempat menyimpan barang.
Ironisnya, biaya sewa untuk hunian yang sangat tidak layak ini tergolong mahal. Memaksa penghuninya untuk berbagi toilet dan tidak memberikan privasi sama sekali.
2. Jalousie, Haiti
Jalousie/ Foto: Flickr.com/IOM Haiti
Meskipun terlihat unik dari udara, Jalousie di Port-au-Prince di Haitu merupakan salah satu pemukiman kumuh terpadat di dunia. Rumah-rumah dibangun di lereng bukit secara tidak resmi dan bertumpuk-tumpuk tanpa perencanaan yang jelas.
Ribuan keluarga tinggal berdesak-desakan di area yang sangat terbatas, dengan kondisi yang memprihatinkan. Akses ke air bersih, listrik, dan sanitasi sangat minim, namun kehidupan tetap berlangsung
Kondisi ini juga cukup mengkhawatirkan karena rentan terhadap banjir dan longsor. Pemerintah pun berupaya mengatasinya dengan pembangunan gorong-gorong dan penghijauan bukit.
3. Desa Sar Agha Seyed, Iran
Desa Sar Agha Seyed/ Foto: Bakhtiari Ashayer
Sar Agasyed, atau disebut juga Sar Agha Seyed merupakan salah satu desa terisolasi yang ada di Provinsi Bakhtiari, Iran. Desa ini berada di daerah pedalaman dengan akses jalan yang sangat susah. Bahkan, harus menempuh jarak ratusan kilo meter untuk sampai ke sana.
Dijuluki sebagai “Desa Atap”, bangunannya dibangun bertingkat di lereng gunung, yang dibuat dari batu dan hanya memiliki satu pintu saja. Sementara atapnya dibuat dari tanah yang kemudian digunakan sebagai jalan atau halaman untuk rumah di atasnya.
Meskipun terlihat tidak masuk akal di zaman modern, terlebih karena tidak ada pembangunan sama sekali seperti sekolah dan klinik, tetapi pemukiman ini memiliki sejarah yang menarik.
4. Desa Guoliang, China
Terowongan Guoliang/ Foto: People’s Daily
Terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi, Desa Guoliang di Hunan, China, dikenal sebagai salah satu desa paling berbahaya di dunia. Bagaimana tidak? Desa ini berdiri di lokasi yang tidak biasa, menggantung di atas tebing curam dengan jalur akses yang tersembunyi di celah batu.
Terowongan sepanjang 1,2 kilometer pun dibangun oleh penduduk desa dengan tangan kosong, hanya menggunakan palu dan pahat, untuk menghubungkan desa terpencil itu ke dunia luar, yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui jalan setapak dan tangga ekstrem di lereng gunung.
Desa ini menjadi potret dari kerasnya kehidupan manusia di masa lalu, di mana orang tertindas berlindung dan membangun kehidupan di lokasi yang tidak biasa.
5. Desa Kandovan, Azerbaijan
Desa Kandovan/ Foto: Flickr.com/Roro La Velle
Terletak di tengah kawasan barat laut Iran yang keras, tepatnya di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Desa Kandovan menawarkan pemukiman penduduk yang nggak biasa. Pemandangannya seakan membawa imajinasi kita ke negeri dongeng.
Seluruh pemukiman di sini tampak begitu unik karena rumah-rumah warganya bukan bangunan yang terbuat dari batu bata atau semen, melainkan gua-gua bebatuan berbentuk kerucut.
Usut punya usut, bebatuan ini berasal dari letusan gunung vulkanik Sahand ratusan tahun lalu. Secara alami, aliran lahar membentuk batuan yang kemudian dimanfaatkan masyarakat Kandovan untuk membangun tempat tinggal.
Meskipun terlihat sederhana, penduduk desa telah memodernisasi rumah mereka dengan menambahkan elemen seperti kayu dan kaca, serta menyediakan fasilitas seperti listrik dan televisi.
6. Desa Dhankar, India
Desa Dhankar/ Foto: Flickr.com/4ocima
Terletak di ketinggian sekitar 3.894 meter di atas permukaan laut, Desa Dhankar menawarkan pemandangan spektakuler dari pegunungan Himalaya. Desa ini terkenal dengan Biara Dhankar yang bertengger di atas tebing.
Untuk mencapai desa ini, kamu bisa mengaksesnya dari Kaza, kota terbesar di Lembah Spitu, dengan menempuh perjalanan darat sekitar 25 kilometer dan dilanjutkan dengan pendakian curam selama 20 – 30 menit.
7. Viganella, Italia
Viganella/ Foto: The Atlantic
Viganella, desa kecil di dataran Italia ini menjadi populer karena letaknya yang berada di bawah lembah. Keberadaannya yang terhalang oleh gunung di sekelilingnya, membuat desa ini tidak disinari matahari hampir sepanjang hari. Penduduknya pun serasa mengalami musim dingin abadi.
Selama beratus-ratus tahun kesulitan mendapat sinar matahari. Pada tahun 2004, seorang insinyur datang ke tempat ini dan berencana membuat matahari buatan untuk menyinari desa ini.
Pada November 2006, sebuah cermin raksasa berdiameter 40 meter persegi dengan berat 1,1 ton berhasil dipasang. Sejak itu, desa Viganella akhirnya dapat merasakan sinar matahari selama 6 jam dalam satu hari.
8. La Rinconada, Peru
La Rinconada/ Foto: yo
Tuiwa, Tibet, mungkin dijuluki sebagai “atap dunia”, tetapi kota pertambangan La Rinconada di Peru menyandang gelar kota dengan ketinggian tertinggi, yaitu 16.700 meter di atas permukaan laut.
Terletak di Andes, tepatnya di kaki Gunung La Bella Durmiente, kota ini berada jauh di atas batas pepohonan dan suhu rata-rata hariannya berada di atas titik beku sehingga menciptakan kehidupan yang sangat ekstrem dan tertutupi salju.
Meski begitu, dengan jumlah populasi sekitar 50.000 jiwa, banyak penduduk di desa ini yang bekerja untuk para penjelajah dan penggemar petualangan, yang datang mencari emas di tambang lokal atau sekadar berwisata ekstrem.
9. Ittoqqortoormiit
Ittoqqortoormiit/ Foto: Flickr.com/serena_tang
Ittoqqortoormiit, Greenland adalah salah satu kota paling terisolasi di dunia. Kota yang terletak di tepi laut beku ini sangat jauh dari peradaban, tanpa mobil dan sinyal ponsel. Bahkan, menjadi satu-satunya wilayah yang berpenghuni di garis pantai di selatan Taman Nasional Greenland.
Suasana di kota ini sangat sunyi, terlebih pada pukul 14.00 waktu setempat, cuaca di sana sudah gelap gulita dengan suhu minus mencapai 25 derajat celcius. Alhasil, tak banyak penduduk yang berada di luar rumah.
Dengan populasi sekitar 450 jiwa, sebagian besar penduduknya menghasilkan uang dari berburu beruang kutub dan paus. Namun kini, penduduk di kota ini mulai menjadikan rumah mereka sebagai penginapan untuk para wisatawan yang menyukai petualangan.
10. Coober Pedy, Australia
Coober Pedy/ Foto: Flickr.com/denisbin
Coober Pedy merupakan sebuah kota kecil di Australia Utara yang dihuni oleh sekitar 1.700 jiwa. Kota ini sering disebut sebagai pemukiman terpencil yang tak masuk akal karena lokasinya yang ekstrem dan cara hidupnya yang unik di bawah tanah untuk menghindari suhu gurun yang sangat panas.
Penduduknya membangun hunian bawah tanah, yang disebut dugouts, untuk menjaga suhu tetap stabil dan nyaman di sekitar 23°𝐶 tanpa pendingin udara. Pasalnya, suhu permukaan gurun yang mencapai lebih dari 50°𝐶 di musim panas sangat tidak memungkinkan untuk beraktivitas di atasnya.
Meskipun berada di bawah tanah, mereka memiliki semua fasilitas modern seperti listrik, air bersih, dan internet, yang membuat kehidupan di sana menjadi lebih nyaman.
Itulah 10 pemukiman penduduk yang dianggap tidak masuk akal karena berdiri di lokasi yang ekstrem. Gimana, Beauties tertarik untuk mengunjungi salah satunya?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!