23 April Diperingati Hari Buku Sedunia: Ini 4 Buku yang Pernah Dilarang Beredar, Ada dari Indonesia!

Rini Apriliani | Beautynesia
Selasa, 23 Apr 2024 15:30 WIB
2. Nineteen Eighty-Four - George Orwell
Nineteen Eighty-Four/Foto: istimewa

Beauties, tahukah kamu ternyata setiap tanggal 23 April diperingati sebagai World Book and Copyright Day atau Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. 

Mengutip detikPop, perayaan ini pertama kali dilakukan pada 23 April 1995 di Paris. UNESCO yang menetapkan perayaan ini mengatakan bahwa tujuan hadirnya Hari Buku Sedunia adalah untuk menghargai, menghormati, dan memberikan apresiasi untuk buku dan penulis di seluruh dunia. Hal ini juga mendorong masyarakat untuk menemukan kesenangannya melalui membaca buku. 

Buku yang menjadi media untuk penulisnya bercerita atau menyampaikan pesan ternyata tak semuanya bisa berjalan mulus hingga diterima oleh para pembacanya. Sederet buku pernah dilarang beredar karena ada pihak yang merasa tersinggung hingga disebut menyimpang. 

Nah berikut daftar buku yang pernah dilarang beredar di dunia. Simak!

1. Tetralogi Buru - Pramoedya Ananta Toer

Buku yang dilarang edar

Tetralogi Buru/Foto: istimewa

Siapa yang tak mengenal sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Namanya sangat dikenal, karena telah melahirkan lebih dari 50 karya tulis. 

Sayangnya, ia disebut musuh Orde Baru. Banyak buku yang telah ditulisnya dilarang edar kala itu. 

Sebut saja Tetralogi Buru yang mencakup empat judul buku, yakni Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985), Rumah Kaca (1988) yang dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung RI pada masa pemerintahan Orde Baru. Banyak karya Pramoedya dianggap menyebarkan paham komunisme di Indonesia, sehingga karyanya banyak dilarang. 

2. Nineteen Eighty-Four - George Orwell

Buku yang dilarang edar

Nineteen Eighty-Four/Foto: istimewa

Buku berjudul Nineteen Eighty Four karya George Orwell pernah dilarang beredar. Ada yang menyebut jika buku tersebut pro-komunisme, sementara ada juga yang menyebut jika bukunya anti pemerintah. 

Dulunya, siapa pun yang memiliki atau membaca novel ini bisa masuk penjara. Mengutip Britannica, buku ini pun mendapat banyak kecaman dan serangan. Namun kini, buku karya George Orwell mendapat banyak pujian dan bebas dibaca. 

3. Ronggeng Dukuh Paruk - Achmad Tohari

Ronggeng Dukuh Paruk oleh Ahmad Tohari. (Wikipedia)

Ronggeng Dukuh Paruk/Foto: Wikipedia

Buku selanjutnya yang mendapat kecaman juga adalah Ronggeng Dukuh Paruk karya Achmad Tohari. 

Buku ini menceritakan tentang keadaan Jawa usai terjadi pemberontakan 1965. Dengan berani saat itu Achmad Tohari melahirkan karya ini pada 1982. 

Mengutip detikcom, karena karyanya, ia sempat diinterogasi oleh aparat militer berhari-hari. Ia seakan dipaksa untuk mengakui bahwa dirinya adalah sisa-sisa PKI. 

4. The Bluest Eye - Toni Morrison

Buku yang dilarang edar

The Bluest Eye/Foto: istimewa

The Bluest Eye menceritakan tentang seorang gadis remaja kulit hitam yang menjadi korban bernama Pecola Breedlove yang menyamakan kecantikan dan penerimaan sosial dengan kulit putih dan kerinduan memiliki mata biru. 

Karya ini memiliki kedalaman emosional, budaya, dan sejarah, dengan bagian-bagian yang banyak sindiran kepada sejarah, media, sastra, dan agama Barat yang diceritakan menggunakan struktur unik dan seringnya terjadi pergeseran perspektif. Walau kini dianggap sebagai novel klasik Amerika, dulunya buku ini pernah dikecam. 

Hal ini karena adanya penggambaran tentang seks, kekerasan, rasisme, inses, dan pelecehan anak.

Beauties, itulah keempat buku yang pernah dilarang edar. Bagaimana, salah satunya ada yang pernah kamu baca nggak nih?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE