3 Alasan Kenapa Orang yang Kamu Kejar Justru Menjauh
Pernahkah kamu merasa sudah berusaha sebaik mungkin mendekati seseorang, tetapi justru dia makin menjaga jarak? Situasi seperti ini pasti membuatmu bertanya-tanya apa yang sebenarnya salah. Padahal, niatmu mungkin hanya ingin menunjukkan perhatian atau ketulusan.
Meskipun begitu, tanpa disadari, cara kita mendekati seseorang memang terkadang justru bisa menimbulkan tekanan, kesalahpahaman, atau bahkan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman. Nah, agar kamu bisa memahami dinamika ini dengan lebih jelas, mari kita bahas 5 alasan kenapa orang yang kita kejar menjauh melalui artikel yang dilansir dari The Vessel berikut ini!
Mereka Memiliki Bekas Luka dari Hubungan Masa Lalu
![]() Ketika luka masa lalunya belum pulih, itu bisa menjadi salah satu alasan orang menjauh tanpa penjelasan yang jelas./Foto: Freepik |
Setiap orang menyimpan rekaman dari semua pengalaman yang pernah mereka alami—baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan—di dalam diri mereka, begitu pula orang yang sedang kamu dekati itu. Jika hubungan terakhirnya berakhir karena pengkhianatan atau ditinggalkan tanpa penjelasan, tubuh dan pikirannya akan tetap mengingat pengalaman itu. Walau dalam pikirannya ia mungkin mempercayai pasangan barunya, reaksi bawah sadarnya bisa muncul ketika hubungan mulai terasa akrab atau menyerupai masa lalunya yang menyakitkan.
Kondisi ini bisa menjelaskan alasan orang menjauhimu atau menunjukkan perubahan sikap yang tiba-tiba. Dalam situasi seperti ini, daripada langsung menuduh atau marah, lebih baik kamu mendekatinya dengan cara yang tenang dan penuh empati.
Pendekatan yang lembut dengan tujuan ingin memahami seperti itu akan membuka ruang aman bagi orang tersebut untuk jujur tentang perasaannya tanpa merasa diserang. Dengan begitu, komunikasi bisa tetap terbuka dan hubungan punya peluang lebih besar untuk pulih daripada makin renggang karena salah paham atau emosi.
Gaya Keterikatan yang Saling Bertentangan
Perbedaan gaya keterikatan bisa menjadi alasan orang menjauh/Foto: Freepik
Teori keterikatan (attachment theory) tidak dimaksudkan untuk menebak masa depan hubungan seseorang—misalnya siapa yang akan cocok dengan siapa, atau apakah sebuah hubungan akan berhasil atau gagal—layaknya zodiak atau ramalan cinta. Teori ini memberikan wawasan tentang pola hubungan kita, terutama bagaimana seseorang bereaksi terhadap kedekatan dan jarak emosional dalam relasi.
Mereka yang memiliki gaya keterikatan cemas cenderung mencari kedekatan untuk menenangkan rasa tidak aman di dalam dirinya, sedangkan individu dengan gaya keterikatan menghindar justru memerlukan jarak untuk menenangkan diri dari tekanan emosional. Ketika seseorang dengan kecenderungan cemas menjalin hubungan dengan pasangan yang menghindar, langkah kecil untuk mendekat sering kali menjadi alasan untuk mundur bagi pasangannya agar dapat bernapas lega.
Sebenarnya, kedua gaya keterikatan tersebut tidak ada yang salah atau membuat salah satu pihak menjadi sosok yang tidak layak dicintai. Hanya saja, perlu kesadaran dan upaya bersama agar kedua pihak dapat belajar menciptakan hubungan yang sehat dan lebih seimbang, entah itu melalui komunikasi yang terbuka, kejelasan dalam mengungkapkan harapan masing-masing, atau kemampuan untuk memperbaiki hubungan setelah terjadi kesalahpahaman.
Ragu-Ragu Terhadap Komitmen
Rasa ragu terhadap komitmen sering menjadi alasan orang menjauh tanpa penjelasan yang jelas/Foto: Freepik/Drazen Zigic
Tidak semua orang yang berkencan benar-benar siap untuk berkomitmen, meskipun mereka percaya bahwa dirinya sudah siap. Pada sebagian orang, pesona awal hubungan sering kali menutupi keraguan mendalam tentang kemungkinan menjalin hubungan jangka panjang. Ketika hubungan mulai beralih dari sekadar menyenangkan menjadi pembicaraan soal masa depan, keraguan itu biasanya mulai terlihat jelas.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apakah ucapan dan tindakan seseorang saling sejalan. Misalnya, jika ia membicarakan rencana liburan tahun depan tetapi justru menghilang setelah tiket dipesan, bisa jadi imajinasinya melampaui kesiapannya untuk berkomitmen. Untuk membantu menghindari kebingungan dan menghemat waktu dari hubungan yang tidak searah, kamu dan pasangan perlu menyelaraskan harapan masing-masing tanpa memaksakan untuk selalu sama.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
