3 Cara Cerdas Mengatur Keuangan ala Orang Singapura
Perencanaan keuangan nyatanya lebih dari sekadar mengelola uang. Perencanaan keuangan merupakan landasan kesejahteraan individu secara keseluruhan, terutama untuk warga di Singapura yang harus bergulat dengan biaya hidup tinggi dan populasi yang menua.
Meskipun biaya hidup di Singapura tinggi, kondisi keuangan warganya masih tergolong stabil. Lebih stabil dibandingkan penduduk Indonesia.
Bagaimana cara orang Singapura mengatur keuangannya hingga bisa mencapai kestabilan finansial? Berdasarkan data yang dihimpun, mereka setidaknya menerapkan 3 hal ini. Sering kita dengar, tetapi belum sepenuhnya dipraktikkan. Simak, yuk!
1. Melek Investasi
Ilustrasi investasi/Foto: Freepik.com/user6702303
Orang Singapura rata-rata melek terhadap pentingnya berinvestasi. Berdasarkan hasil survei tahunan OCBC 2024 yang dilansir The Business Times, semakin banyak warga Singapura yang berinvestasi dan mencapai tujuan investasinya. Di antara mereka yang berinvestasi, persentase pendapatan yang dialokasikan untuk investasi meningkat sebesar 10% dari 16% di tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, survei tahunan yang dilakukan OCBC terhadap sekitar 2.000 orang dewasa usia 21-65 tahun ini merupakan tinjauan mengenai kesehatan finansial warga Singapura.
Berinvestasi nyatanya berperan penting dalam mencapai tujuan jangka panjang. “Compounding return secara bertahap akan tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu. Itu membantu kita mencapai tujuan jangka panjang seperti pensiun,” kata Winston Lim, kepala regional Deposits and Wealth Management, Personal Financial Services, UOB pada The Straits Times.
Sebelum berinvestasi, pahami situasi keuangan dan produk investasinya sedetail mungkin. Semakin tinggi return-nya, semakin tinggi pula risikonya, kata MoneySence. Jika kamu masih pemula, sebaiknya pilih produk investasi yang menawarkan risiko rendah hingga moderat.
2. Mengalokasikan Pendapatan untuk Dana Darurat
Ilustrasi dana darurat/Foto: Freepik.com/freepik
Selain berinvestasi, warga Singapura juga tak luput menyisihkan pendapatannya untuk dana darurat. Dana ini dapat menangani pengeluaran tidak terduga tanpa terlilit hutang dan menghindari pinjaman dengan tingkat bunga serta biaya lain yang tinggi.
Memiliki dana darurat yang cukup dapat membantu memberikan ketenangan pikiran.
“Ini memberi kita kejelasan tentang cara menangani kewajiban jangka pendek dan berfokus pada tujuan jangka panjang, sehingga kita berada pada posisi yang lebih baik untuk bertindak ketika hal tak terduga terjadi,” ungkap Winston Lim.
3. Menerapkan Skala Prioritas serta Tahu Perbedaan antara Keinginan dan Kebutuhan
Ilustrasi orang membuat budget planning/Foto: Freepik.com/mdjaff
Cara cerdas mengatur keuangan ala warga Singapura, yang juga diterapkan oleh sebagian besar orang di dunia adalah menerapkan skala prioritas. Mereka mampu membelanjakan uang sesuai kebutuhan dan tidak mudah tergocek antara kebutuhan & keinginan.
Bagaimana membedakan antara kebutuhan dan keinginan? Sederhananya, kebutuhan adalah segala sesuatu yang mutlak harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup. Sementara keinginan biasanya timbul dari hasrat untuk mendapatkan kepuasan, tetapi tidak esensial untuk kelangsungan hidup.
Itulah cara mengatur keuangan ala orang Singapura yang bisa dipraktikkan. Semoga bisa mengedukasi, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!