3 Cara Jitu Agar Tidak Bertele-Tele saat Public Speaking
Dalam berbagai situasi, baik itu pertemuan bisnis, presentasi, percakapan sehari-hari, hingga public speaking, berbicara berlebihan atau bertele-tele sering kali mengganggu komunikasi yang efektif. Terlalu banyak berbicara bisa membuat inti pesan menjadi kabur dan membuat pendengar kehilangan fokus atau merasa jenuh.
Untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan keterampilan komunikasi, ada beberapa strategi sederhana namun cerdas yang bisa diterapkan.Â
Dilansir dari The Muse, berikut adalah tiga strategi yang bisa kamu gunakan melatih fokus bicaramu, simak!
1. Manfaatkan Jeda
Ilustrasi/Foto: Freepik/freepik
Mengambil jeda atau berhenti sejenak sebelum berbicara adalah teknik yang efektif untuk menghindari berbicara berlebihan. Saat merasa akan mulai berbicara terlalu banyak, ambil napas dalam-dalam dan beri waktu beberapa detik untuk merenung. Hal ini akan membantu dalam beberapa aspek seperti berikut ini.
- Mengatur pikiran: Jeda memberikan kesempatan untuk meresapi dan menyusun informasi yang akan disampaikan.
- Mengurangi kegembiraan: Kadang-kadang, kegembiraan atau kecemasan bisa membuat seseorang berbicara lebih cepat dan lebih banyak dari yang diperlukan. Jeda membantu meredakan perasaan tersebut.
- Fokus pada inti pembicaraan: Jeda memberikan waktu untuk memastikan bahwa apa yang akan diucapkan relevan dan tepat sasaran.
2. Perlambat Bicara
3 Tips Supaya Tidak Bertele-Tele dalam Berbicara/Foto: Pexels/Pavel Danilyuk
Mengatur kecepatan bicara dapat membuat perbedaan besar dalam cara penyampaian pesan. Mengurangi kecepatan bicara memberikan beberapa manfaat sebagai berikut.
- Menekankan poin penting: Dengan memperlambat bicara, pendengar lebih mudah menangkap dan memahami informasi penting, menunjukkan bahwa perhatian khusus diberikan pada poin tersebut.
- Mengurangi kecemasan: Bicara terlalu cepat sering kali merupakan tanda kecemasan. Dengan memperlambat tempo, seseorang bisa merasa lebih tenang dan terkontrol.
- Meningkatkan kejelasan: Bicara lebih lambat memudahkan pendengar untuk mengikuti alur pikiran dan menghindari kesalahpahaman.
3. Gunakan Kerangka Percakapan
Ilustrasi/Foto: Freepik/pch.vector
Menggunakan kerangka saat berbicara membantu dalam menyusun pesan dengan lebih terstruktur dan jelas. Salah satu model yang bisa diterapkan adalah P-R-E-S (Point, Reason, Example, Summary)
- Poin (Point): Mulailah dengan menyatakan pokok bahasan atau poin utama yang ingin disampaikan. Ini memberi pendengar gambaran umum tentang topik.
- Alasan (Reason): Jelaskan mengapa poin tersebut penting atau relevan, membantu pendengar memahami latar belakang dan konteks.
- Contoh (Example): Berikan contoh konkret atau ilustrasi yang mendukung poin dan alasan, membuat informasi lebih mudah dipahami dan diingat.
- Ringkasan (Summary): Akhiri dengan merangkum kembali poin utama dan alasan, serta menegaskan kembali pentingnya informasi tersebut. Hal ini menguatkan pesan yang disampaikan dan memastikan pendengar memahami inti dari pembicaraan.
Menggunakan teknik-teknik sederhana dalam berbicara dapat membantu meningkatkan efektivitas komunikasi. Dengan menerapkan strategi-strategi yang telah disebutkan, setiap percakapan akan menjadi lebih fokus dan efektif sehingga membantu penyampaian pesan lebih baik dan membuat komunikasi lebih menyenangkan.
Selamat mencoba, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!