3 Contoh Menerapkan Mottainai, Prinsip Ala Orang Jepang yang Bantu Menghindari Hidup Boros

Gesha Yuliani Nattasya | Beautynesia
Selasa, 10 Dec 2024 11:30 WIB
Ilustrasi masyarakat Jepang/ Foto: pexels.com/ANTONI SHKRABA production

Mottainai, secara harfiah berarti ‘sayang sekali’ atau ‘tidak terpakai dengan baik’. Konsep ini merujuk pada rasa sesal saat sesuatu tidak dimanfaatkan secara maksimal, baik itu benda, waktu, atau energi.

Di Jepang, mottainai sudah mendarah daging dalam budaya mereka, diwariskan dari generasi ke generasi. Filosofi ini menekankan penghargaan terhadap segala hal yang ada di sekitar kita, mulai dari barang-barang kecil hingga waktu yang dimiliki agar tidak menjadi pemborosan.

Mottainai bukan sekadar ungkapan, tetapi pandangan hidup yang mengajarkan kita untuk hidup lebih bijak. Misalnya, menggunakan barang hingga benar-benar habis atau memanfaatkannya kembali agar tidak terbuang percuma.

Bukan hanya soal barang fisik, konsep ini juga bisa diterapkan pada waktu atau kesempatan.

Membiarkan kesempatan berlalu tanpa dimanfaatkan adalah bentuk lain dari ‘mottainai’, karena waktu adalah salah satu hal paling berharga yang tidak bisa diputar ulang.

Saat kita membeli sesuatu yang sebenarnya tidak perlu atau membuang barang yang masih bisa dipakai, di situlah rasa mottainai muncul. Demikian pula ketika kita menyia-nyiakan waktu, seperti kesempatan untuk belajar hal baru atau melakukan sesuatu yang produktif.

Filosofi ini mengajak kita untuk lebih sadar akan pilihan yang kita buat sehari-hari, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Mottainai mendorong kita untuk hidup lebih efisien dan bertanggung jawab, bukan hanya demi diri sendiri, tapi juga demi keberlanjutan lingkungan.

Prinsip ini membantu kita menjalani hidup yang lebih bermakna dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada sebaik mungkin. Berikut beberapa contoh penerapan mottainai yang sering terlihat, Beauties!

(sim/sim)