
3 Hal yang Lagi Trending di Korea Selatan, 'Kekurangan' Generasi Muda hingga Skandal Selebriti

Hadirnya internet, terutama media sosial, memudahkan banyak orang untuk terhubung satu sama lain dan saling membagikan berita. Apalagi di Korea Selatan, yang sudah memasuki era 5G.
Berita menjadi tersebar lebih cepat. Hal-hal viral, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara maju seperti Korea Selatan. Topik yang trending tidak jauh-jauh dari masalah selebriti, pemerintah, dan sebuah fenomena baru yang hadir di masyarakat.
Hal ini ada yang memicu kekhawatiran, ada pula yang membuat masyarakat semakin waspada. Di antara banyak berita yang setiap harinya hadir, 3 topik hal ini yang tengah trending di Korea Selatan!
1. Para Selebriti Terkenal Tersandung Skandal Pajak
![]() Kim Tae Hee/Foto: Story J Company |
Pada awal tahun 2023, berita soal penghindaran pajak ramai dibicarakan di Korea Selatan. Bagaimana tidak? karena setidaknya ada 18 public figure di Korea yang tengah diinvestigasi oleh Biro Pajak Korea Selatan.
Selebriti yang terlibat di antaranya adalah Kim Tae Hee, Kwon Sang Woo, Lee Min Ho, Lee Byung Hun, bahkan penulis Webtoon terkenal True Beauty, Yaong Yi.
![]() Kwon Sang Woo/Foto: GRAZIA |
Nama-nama ini belum selesai, karena masih terus diselidiki satu persatu. Beberapa selebriti telah menjelaskan bahwa kecurigaan terkait ketidaktaatan pembayaran pajak tersebut hanya kesalahpahaman dan kesalahan akunting dalam menghitung pajak.
Seperti yang dinyatakan oleh Kim Tae Hee, Kwon Sang Woo, Lee Min Ho dan Lee Byung Hun, melalui agensinya merilis pernyataan akan mengikuti investigasi dengan koperatif, dan bahwa tuduhan tersebut dikarenakan kekeliruan perhitungan staff akuntan yang bertanggungjawab atas penghitungan keuangan mereka.
Hal-hal Trending Lainnya di Korea Selatan: 'Calo' Wajib Militer!
2. Kecurangan Wajib Militer
![]() Para pemuda yang akan wajib militer/Foto: The Korea Times |
Hal selanjutnya yang tengah trending adalah terkait 'calo' wajib militer. Sebuah jasa illegal yang membuat para kliennya menurunkan peringkat wajib militernya atau bahkan berhasil menghindari wajib militer.
Penurunan peringkat wajib militer tersebut misalnya dari tingkat sebagai tentara aktif, menjadi pelayan publik atau pekerja di kantor pemerintahan. Klien calo wajib militer ini terdiri dari banyak tokoh ternama seperti atlet, idol, rapper, chaebol, anak politikus, dan lain sebagainya.
Modus yang dilakukan adalah, calo akan menyediakan jasa dokter-dokter dari rumah sakit universitas terkenal di Korea Selatan yang termasuk jaringan atau sindikat calo wajib militer, untuk memberikan diagnosis Kesehatan palsu.
![]() Bendera Kejaksaan Korea Selatan/Foto: Etoday news |
Setelah dianggap tidak layak untuk bertugas sebagai tentara karena masalah kesehatan, mereka dibebaskan dari tugas atau bertugas sebagai agen layanan sosial sebagai bentuk layanan alternatif.
Dalam prosesnya, Koo dan Kim masing-masing mengantongi 1,38 miliar Won dan 218 juta Won, dalam hasil kriminal seperti yang dijelaskan jaksa penuntut.
Pada tahun 2022, total ada 70 orang klien. Salah satu klien merupakan putra dari mantan ketua hakim dan pemilik law firm besar di Korea Selatan. Kemudian ada pula pelatih dari T1 Academy dan mantan gamer profesional dari game League of Legends (LOL) serta atlet voli Jo Jaesung, ditangkap karena menggunakan jasa dari calo tersebut.
Aktor Song Deok Ho serta Ravi 'VIXX' pun diketahui menggunakan jasa tersebut. Untuk menurunkan level kesehatan ke level empat atau pelayan publik. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh kedua agensi.
![]() Song Deok Ho di Link: Eat Love Kill drama/Foto: tvN |
Song Deok Ho sendiri merupakan aktor yang membintangi drama D.P, Link: Eat, Love, and Kill, dan Hospital Playlist. Total 47 pihak menjadi terdakwa kasus calo wajib militer. Termasuk 8 atlet dari olahraga sepakbola, badminton, dan golf.
Ravi dan anak pemilik law firm sendiri tidak termasuk kepada 47 pihak yang didakwa bersalah oleh kejaksaan. Tetapi, Ravi 'VIXX' sendiri telah dicabut perintah surat penangkapannya berdasarkan keputusan hakim.
Korea Selatan Krisis Penduduk
3. Kekurangan Generasi Muda
![]() Para aktor pemeran Racket Boys/Foto: SBS Drama |
Sebagai negara maju, Korea Selatan kini tengah mengalami krisis kekurangan generasi muda. Hal ini menjadi trending di mana-mana karena menyangkut banyak topik terkait.
Mulai dari sekolah yang ditutup, lapangan pekerjaan yang kekurangan orang, harga properti yang makin naik, dan semakin sedikitnya orang yang menikah.
![]() Sekolah tutup di Korea Selatan/Foto: Hankuk News |
Dampaknya 3855 sekolah tutup di Korea Selatan karena angka kelahiran yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990 ada 10 juta anak sekolah di Korea Selatan, tetapi pada tahun 2023 hanya ada 5,2 juta anak sekolah di Korea Selatan. Berkurang nyaris setengahnya dalam kurun waktu 30 tahun.
Di salah satu sekolah di tengah kota Seoul, bahkan ada yang tidak menerima pendaftaran dari satu orang anak pun ke SD tersebut. Padahal, sekolah ini di tengah kota Seoul, di tengah pemukiman penduduk.
Bahkan di tahun lalu, sekolah tersebut hanya memiliki 84 siswa di tujuh kelas. Sekolah yang tutup, membuat 62 siswa terpaksa harus pindah ke sekolah lain.
![]() Anak-anak berangkat sekolah di Korea Selatan/Foto: Yonhap news |
Menurut data Menteri Pendidikan Korea Selatan, 140 sekolah di Korea Selatan kini hanya memiliki satu siswa baru. Bahkan, ada 45 sekolah yang memiliki lebih banyak guru daripada siswa. Untuk yang berminat menjadi guru pun semakin sedikit.
Dalam 5 tahun terakhir, ada 190 TK yang tutup di Korea Selatan, semakin memperlihatkan ketiadaan anak-anak di Korea Selatan. Pada tahun 2016, ada 406 ribu bayi lahir, tetapi pada tahun 2022, hanya ada 254 ribu bayi yang lahir, nyaris berkurang setengahnya hanya dalam waktu enam tahun.
Angka kelahiran di Korea Selatan menurun dari 1,17 menjadi 0,7, merupakan titik terendah sepanjang sejarah Korea Selatan. Perbandingan orang yang menikah adalah 4:1000, artinya dari 1000 orang, hanya empat orang yang menikah.
![]() Para pemeran Dokter spesialis Hospital Playlist/Foto: Soompi |
Ini berujung pula pada banyak profesi yang kekurangan orang. Mulai dari PNS di Dinas Pemerintahan, lalu dokter bedah yang semakin sedikit pula di Korea Selatan. Terutama bedah anak (Pediatrics) yang sangat sedikit peminatnya.
Selain karena beban kerja, sekolah, dan pendapatan yang tidak seimbang, ditambah karena memang, anak-anak sebagai pasiennya pun semakin sedikit.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!