3 Kebiasaan Harian yang Sering Kebanyakan Orang Lakukan tapi Dihindari Orang dengan IQ Tinggi
Banyak rutinitas harian yang kebanyakan orang lakukan tanpa berpikir panjang, mulai dari cara berinteraksi, mengonsumsi informasi, hingga bagaimana kita menghabiskan waktu luang. Namun, orang dengan tingkat kecerdasan tinggi cenderung lebih selektif dan sadar terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu yang diam-diam bisa menghambat perkembangan dirinya.
Orang ber-IQ tinggi tahu kapan harus berkata tidak, kapan harus berhenti, dan kapan harus berpikir dua kali sebelum bertindak. Menariknya, sebagian besar hal yang dihindari orang pintar itu justru sangat umum dilakukan oleh banyak orang setiap hari.
Kalau kamu penasaran, yuk, simak pembahasan lengkapnya dilansir dari Your Tango berikut ini!
Terlibat dalam Perdebatan Sepele
![]() Terlibat dalam perdebatan sepele termasuk rutinitas yang dihindari orang cerdas/Foto: Unsplash/Vitaly Gariev |
Terlibat dalam perdebatan sepele adalah salah satu rutinitas yang dihindari orang cerdas, tetapi justru menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Mereka lebih menyukai percakapan yang bermakna dan hubungan yang memberi nilai emosional.
Kecerdasan emosional yang mereka miliki memungkinkan mereka untuk tetap tenang dan terarah dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dengan kemampuan mengatur emosi yang baik, mereka tidak terjebak dalam pertikaian kecil yang tidak produktif.
Sebaliknya, mereka berfokus pada solusi dan penyelesaian masalah bersama, bukan pada memenangkan perdebatan. Bagi mereka, komunikasi bukanlah ajang saling menjatuhkan, melainkan jembatan untuk memahami satu sama lain.
Melakukan Banyak Tugas Sekaligus
Melakukan banyak tugas sekaligus ternyata bukan kebiasaan yang disenangi orang ber-IQ tinggi/Foto: Unsplash/Walls.io
Multitasking, atau melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, ternyata bukan kebiasaan yang disukai oleh orang dengan tingkat kecerdasan tinggi. Menurut para psikolog—seperti yang dilansir dalam situs resmi APA—kebiasaan berpindah dari satu tugas ke tugas lain dalam waktu bersamaan justru dapat menurunkan produktivitas dan mengacaukan konsentrasi. Oleh karena itu, alih-alih membagi perhatian pada banyak hal, orang cerdas lebih memilih menyalurkan seluruh energi dan fokusnya pada satu pekerjaan agar hasilnya maksimal.
Namun, menariknya, kecerdasan tinggi tidak selalu berarti kemampuan manajemen waktu yang sempurna. Sebuah penelitian dalam Journal of Social Behavior and Personality mengungkap bahwa sifat perfeksionis yang membuat orang cerdas enggan multitasking juga bisa menjadi alasan mereka sering menunda pekerjaan penting. Alih-alih multitasking, mereka lebih ingin memberikan hasil terbaik sesuai dengan standar perfeksionis yang mereka tetapkan untuk diri sendiri, dan yang juga diharapkan oleh orang lain.
Mengikuti Tren
Kebiasaan mengikuti tren justru bisa menggerus keaslian diri bagi orang ber-IQ tinggi/Foto: Unsplash/Nadiia Ganzhyi
Praktisi kesehatan mental Ankita Guchait menjelaskan bahwa kebiasaan mengikuti tren sering kali menjadi jalan bagi mereka yang merasa tidak percaya diri atau kehilangan arah untuk mendapatkan pengakuan, dukungan, serta rasa kebersamaan. Apalagi dalam dunia yang kerap bersinggungan dengan media sosial dan pola konsumsi yang serba cepat, di mana orang-orang cenderung bereksperimen dengan identitas diri secara daring demi bisa diterima dalam komunitas virtual.
Namun, di balik fenomena itu tersimpan risiko besar. Ketika seseorang terus-menerus terjebak dalam tren dan membangun citra diri di dunia maya, dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan pun mudah menyusup tanpa disadari.
Bagi individu dengan tingkat kecerdasan tinggi yang menilai hubungan mendalam dan interaksi autentik sebagai hal penting dalam hidup, tren dan media sosial justru dapat mengikis keaslian serta kedalaman hubungan. Oleh karena itu, mereka menghindari kebiasaan mengikuti tren sebisa mungkin.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
