3 Negara yang Terancam Ambruk Secara Finansial, Ada yang Dulunya Kaya Raya!

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 18 Dec 2024 14:30 WIB
3 Negara yang Terancam Ambruk Secara Finansial, Ada yang Dulunya Kaya Raya!
3 Negara yang Terancam Ambruk Secara Finansial, Ada yang Dulunya Kaya Raya!/Foto: Freepik.com/bearfotos

Saat ini, beberapa negara di dunia tengah menghadapi krisis keuangan yang cukup serius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pengelolaan keuangan yang buruk oleh pemerintah atau akibat dampak eksternal yang tidak dapat dihindari seperti konflik atau bencana alam.

Di negara-negara dengan krisis ekonomi tersebut, masalah ini biasanya akan makin memburuk jika memiliki ketergantungan pada utang, kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan dasar, hingga penurunan sektor industri serta investasi. Dilansir dari Because Mom Says, inilah beberapa negara yang terancam ambruk secara finansial karena ketidakstabilan ekonominya tersebut!

Venezuela

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Jim Romero
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Jim Romero

Di Venezuela, harga barang-barang pokok seperti roti bisa meningkat sebanyak 2 kali lipat hanya dalam hitungan jam. Penyebab utama situasi hiperinflasi ini adalah kombinasi antara perubahan politik yang tidak stabil dan ketergantungan berlebihan pada cadangan minyak sebagai sumber utama pendapatan negara.

Ambruknya ekonomi negara Venezuela juga dipicu oleh kebijakan ekonomi yang buruk seperti pencetakan uang yang berlebihan dan ketidakmampuan pemerintah untuk mengelola cadangan negara dengan baik. Akibatnya, nilai mata uang negara, bolivar, terus merosot sehingga menyebabkan harga barang dan jasa melonjak tak terkendali.

Inflasi yang sangat tinggi ini telah memengaruhi kehidupan masyarakat yang makin kesulitan membeli barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan. Situasi ini juga menyebabkan eksodus besar-besaran warga Venezuela ke negara-negara tetangga demi mencari kehidupan yang lebih baik.

Lebanon

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Sara Calado

Krisis keuangan Lebanon yang berlangsung sejak 2019 telah memperburuk kondisi negara ini dan memberikan dampak yang sangat serius. Keruntuhan sistem perbankan dan pengelolaan keuangan yang buruk oleh pemerintah mendorong nilai mata uang lokal, Lira Lebanon, anjlok hingga hampir 90 persen dari nilai aslinya. Negara ini akhirnya terperangkap dalam utang besar yang makin sulit untuk dilunasi.

Pemerintah Lebanon yang sebelumnya bergantung pada pinjaman internasional dan bantuan asing, kini menghadapi krisis likuiditas yang parah. Devaluasi mata uang menyebabkan harga barang-barang pokok meroket. Sementara itu, warga Lebanon yang menyimpan uang dalam bentuk dolar di bank, kini hanya dapat mengakses sebagian kecil dari saldo mereka.

Ambruknya ekonomi negara Lebanon ini telah mengarahkan mereka pada kemiskinan yang meluas dan pemotongan subsidi-subsidi penting, termasuk bahan bakar dan obat-obatan. Ketidakmampuan pemerintah untuk melakukan reformasi yang mendasar memperburuk ketidakpastian masa depan negara dan makin meningkatkan ketegangan sosial serta politik di Lebanon.

Argentina

Ilustrasi/Foto: Freepik/Andrea Leopardi

Argentina kembali menghadapi kesulitan besar dalam melunasi utangnya, sebuah masalah yang sebenarnya telah berulang selama beberapa dekade. Pada 2023, pemerintah di bawah kepemimpinan Javier Milei mengidentifikasi kondisi ekonomi yang sangat kritis dengan inflasi yang melambung tinggi hingga mencapai angka lebih dari 140 persen dan defisit anggaran yang sangat besar, yakni mencapai sekitar 10 persen dari PDB. Upaya untuk merestrukturisasi utang telah dilakukan beberapa kali, tetapi hasilnya masih belum efektif dalam mengatasi krisis fiskal yang terus berlanjut.

Argentina juga sedang mengalami resesi yang dalam, dengan penurunan aktivitas ekonomi diperkirakan mencapai 3,3 persen pada awal tahun 2024. Sementara itu, kebijakan pengurangan subsidi dan peningkatan tarif telah memengaruhi daya beli masyarakat yang makin sulit memenuhi kebutuhan dasar akibat tingginya biaya hidup. Kondisi ini makin diperburuk oleh pengangguran yang terus meningkat sehingga banyak warga terpaksa mencari penghasilan tambahan melalui sektor informal.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.