3 Perusahaan Raksasa yang Ternyata Didirikan oleh Perempuan, Sudah Tahu?
Lebih dari 11 juta bisnis di Amerika Serikat dimiliki oleh perempuan. Para perempuan ini telah berupaya mengatasi tantangan luar biasa dan membuktikan diri bahwa mereka mampu mencapai tujuan mereka dan menjadi panutan bagi perempuan lain di belahan dunia mana pun.
Emansipasi di Indonesia pun memungkinkan para perempuan di Indonesia tidak hanya terkungkung menjalankan pekerjaan domestik saja, tapi juga bisa menduduki jabatan-jabatan tinggi di perusahaan, bahkan mendirikan perusahaan raksasa.
Berikut adalah tugas perusahaan raksasa yang masih berdiri tegak dan ternyata didirikan oleh perempuan. Apa saja? Simak selengkapnya, Beauties.
1. Bluebird
Foto: Bluebird
Dikutip dari Bluebird Group, perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini didirikan oleh Almh. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono (atau yang biasa dipanggil Bu Djoko) pada tahun 1972.
Hidupnya yang penuh keterbatasan membuat Bu Djoko tidak semudah itu melahirkan Bluebird. Saat suaminya, Alm. Prof. Djokosoetono, S.H meninggal dunia, dialah yang memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk pendidikan anak-anaknya.
Bu Djoko memberi nama Bluebird untuk perusahaan taksinya karena terinspirasi dari dongeng Eropa berjudul "Bird of Happiness" atau Burung Pembawa Kebahagiaan. Bluebird didirikannya dengan hati, dan didukung oleh anak-anaknya yang kemudian berusaha menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Ibu Djoko pernah berujar, “Orang yang berada dalam kondisi sulit atau dihadang ujian berat adalah orang-orang terhormat yang dipercaya Tuhan untuk belajar survive, untuk ditempa. Mereka dilatih untuk mencari jalan keluar dan terlepas dari kesulitan. Orang-orang seperti itu akan mengisi hidupnya dengan terus berusaha. Mereka memiliki kapasitas besar untuk menjadi sukses.”
Itulah yang menguatkannya untuk terus mengembangkan Bluebird dengan nilai-nilai luhur yang dilestarikannya secara turun-temurun, yakni: peduli, integritas, pelayanan prima, dan pola pikir berkembang.
Baginya, bisnis taksi adalah bisnis yang membutuhkan kepekaan hati dan kemampuan sangat halus untuk bisa melayani masyarakat dengan prima. Bu Djoko percaya dan paham bahwa mengajarkan profesionalisme yang berlandaskan pada pelayanan yang baik serta tanggung jawab tidak boleh hanya melalui kata-kata. Dalam memimpin, Bu Djoko menerapkan asas ‘tangan besi tapi bersarung tangan sutera’. Hingga saat ini, Bluebird pun masih berjaya diteruskan oleh anak dan cucunya.
2. Mustika Ratu
Mooryati Soedibyo/Foto: Instagram/@mooryatisoedibyo
Dilansir dari detikJabar, Mooryati Soedibyo merupakan perempuan kelahiran Surakarta, 5 Januar 1928. Cucu dari Susuhunan Pakubuwana X ini terbiasa hidup dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Dari sanalah ia memahami adat istiadat dan nilai kebangsawanan yang tertanam pada dirinya hingga tua.
Mooryati tertarik dengan dunia pengobatan tradisional dan kecantikan dan memiliki pengetahuan dasar tentang jamu dan ramuan tadisional Jawa. Awalnya, dia membantu istri-istri anak buah suaminya, Soedibyo, di Medan. Dia berharap, kegiatannya ini kelak dapat mebantu perekonomian keluarga dan menjaga nilai tradisional Jawa.
Mimpinya itu pun mengantarkannya membuka bisnis jamu dan produk kecantikan pada 1973 dengan mendirikan perusahaan Mustika Ratu. Memulai usaha dengan modal cukup terbatas namun dengan semangat yang tinggi memampukan dirinya menembus segala kendala dan tantangan. Dia terus berjuang membesarkan bisnisnya hingga menjadi perusahaan yang besar, cukup ternama, dan berdiri cukup lama di Indonesia.
Mustika Ratu berkembang sangat pesat hingga melakukan ekspansi sejak tahun 1980-an dengan memasarkan produknya ke luar negeri. Dia berhasil menghidupi 150 karyawan tanpa bantuan suami dan pinjaman modal. Produksi minumannya yang berbahan dasar beras kencur memampukannya memberdayakan perempuan dan masyarakat sekitar. Produk kecantikan tradisionalnya pun berhasil merambah ke pasar internasional.
Keberhasilan tersebut dicapai tentu bukan tanpa strategi, Mooryati menjalan 9 kiat bisnis yang selalu dipegang teguh yakni tata, titi, tatag, tatas, tetep, tanggap, teguh, dan trengginas. Prinsip itu disebut mencerminkan filosofi Jawa terkait tata kelola dan sikap yang kokoh dalam menjalankan sebuah bisnis yang kemudian mengantar Mustika Ratu menjadi merk legendaris hingga saat ini.
Mooryati Soedibyo pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI pada periode 2004-2009 Kariernya di politik juga dibuktikan dengan menjadi Senator atau Anggota Perwakilan Daerah Pemkot DKI Jakarta pada saat periode yang sama. Sosok yang berjasa dalam dunia kecantikan Indonesia ini telah berpulang, pada 24 April 2024 lalu.
3. Grab
Tan Hooi Ling/Foto: Muhammad Idris/Detikcom
Perusahaan jasa transportasi online Grab ternyata didirikan oleh perempuan lho, Beauties. Tan Hooi Ling, salah satu pendiri dan COO perusahaan, adalah lulusan Harvard Business School. Berkat karya terobosannya ini, Tan Hooi Ling masuk dalam daftar 10 Pemimpin yang Mengubah Rantai Pasokan di Asia.
Dilansir dari Brand Minds, Grab adalah perusahaan rintisan atau startup yang paling bernilai di Asia Tenggara. Aplikasinya sendiri meraih 187 juta pengguna di 330 kota di sembilan negara: Singapura, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Jepang.
Namun, pada 2023 lalu ia memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai dewan komisaris. Mengutip CNBC Indonesia, setelah lepas jabatan dengan perusahaan yang dibangunnya bersama Anthony Tan, ia masih berada tidak jauh dari lingkup Grab, dengan menjadi penasihat Grab.
Beauties, itu dia daftar perusahaan raksasa yang ternyata didirikan oleh seorang perempuan. Hebat ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!