Inner child, spesifiknya inner child wound, sedikit banyak dapat mempengaruhi kehidupan, perasaan, dan cara pandang kita di masa dewasa. Hal itu bisa dibuktikan dari adanya luka masa kecil yang begitu terasa seperti menganga kembali ketika kita merasakan tekanan maupun hidup sedang tidak baik-baik saja seperti saat pandemi covid yang lalu.
Masa kanak-kanak sedikit banyak mempengaruhi masa dewasamu, Beauties. Dilansir dari Psychology Everywhere, kita semua pasti memiliki rasa sakit yang tidak terselesaikan dan terus terbawa sejak anak-anak. Trauma, pelecehan, pengabaian, dan kekerasan mungkin telah melukai batin kita sebagai anak-anak hingga saat ini.
Bagi sebagian dari kita, rasa sedihnya mungkin tidak terlalu kentara. Namun, momen duka seperti tumbuh dalam rumah tangga yang hancur, atau sesederhana terpisah dari teman baik ke lingkungan baru, dapat melukai inner child dan bisa muncul ke permukaan dengan cara yang tidak terduga. Sekalipun kita tidak menyadarinya.
Rasa sakit yang disimpan oleh inner child-mu ini dapat menyebabkan kesulitan interpersonal, keintiman, atau kesulitan lain dalam kehidupan dewasamu.
Menyembunyikan rasa sakit dari masa kecilmu tidak akan membuatnya hilang. Sebaliknya, hal itu memanifestasikan dirinya di masa dewasa. Kamu mungkin mengalami ini sebagai konflik dalam hubungan pribadi atau kesulitan memenuhi kebutuhanmu sendiri. Beberapa dari masalah ini dapat diatasi dengan berupaya memperbaiki inner child-mu.
Lalu, apa tanda-tanda jika kamu memiliki inner child wounds yang belum selesai di masa dewasa? Simak selengkapnya berikut ini, Beauties.