4 Bahaya Punya Pemimpin yang 'Red Flag', Pengaruh ke Performa Karyawan!

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Kamis, 27 Feb 2025 17:15 WIB
Foto: Freepik.com/yanalya

Sebagai seorang pemimpin, idealnya memang perlu ketegasan tapi juga perlu cerdas dalam menyikapi berbagai kondisi. Bisa saja aturan atau kebijakan yang diterapkan di perusahaan sudah dianggap 'jadul' dan perlu diperbaharui. Nggak ada salahnya juga untuk terbuka dan meminta pendapat anggota tim tentang hal ini, Beauties. Pemimpin secara struktural memang ada di atas anggota kerjanya, tapi belajar itu bisa dari siapa saja.

Pemimpin yang tidak mau menerima kritik, sangat kaku, dan membuat kebijakan yang nggak masuk akal tentu bisa dikategorikan sebagai pimpinan yang 'red flag'. Supaya nggak jadi pimpinan yang merugikan banyak orang, Beauties wajib simak bahaya di baliknya. Dirangkum dari situs Psychology Today dan penelitian psikologi tentang kepatuhan dari dari psikolog Stanley Milgram, ini dia bahaya dari pimpinan yang red flag!

1. Membuat Anggota Timnya Merasa Minder


Membuat Anggota Tim Minder/Foto: Freepik.com/Freepik

Beauties, ketika ada pemimpin yang memaksa semua anggota timnya harus mematuhi setiap aturan yang ada, tanpa memberi kesempatan untuk mempertanyakan aturan tersebut pasti kamu merasa tertekan. Bahkan saat aturan tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi perkembangan di era digital saat ini.

Adanya sebuah pemaksaan dan tekanan yang berlebihan kepada anggota tim tentu dapat membuat seseorang merasa wajib dan dikejar-kejar oleh aturan itu. Jika aturan tidak dijalankan, nanti anggota tim akan menanggung risiko besar. Bentuk risikonya pun beragam, mulai dari tidak adanya bonus, gaji yang dipotong atau pun hari libur yang berkurang.

Pemaksaan untuk mematuhi aturan yang sudah tidak relevan dapat membuat karyawan minder. Rasa tidak percaya diri itu berujung membuat karyawan takut mengutarakan ide dan pendapatnya. Ujung-ujungnya hasil pekerjaan tidak produktif dan gagal mencapai hasil yang baik.

(dmh/dmh)