Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengukir sejarah baru dalam dunia badminton. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil raih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8).
Keduanya berhasil mengibarkan bendera merah putih di stadium Musashino Forest Sport Plaza setelah berhasil mengalahkan pasangan ganda putri China, Chen Qing Chen dan Jia Yifan.
Apriyani Rahayu dan Greysia Polii (foto: instagram.com/badmintonphoto_official) |
Ini merupakan medali emas pertama yang diraih Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini juga menjadikan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi tim ganda putri yang berhasil meraih medali emas pertama dalam ajang olahraga Olimpiade.
Keberhasilan mereka tak lepas dari kerja keras keduanya. Berikut fakta menarik Apriyani Rahayu, atlet badminton asal Konawe, Sulawesi Tenggara, yang menjadi pasangan Greysia Polii.
1. Minat Olahraga Badminton Sejak Balita
Potret Apriyani Rahayu di Tokyo (foto: instagram.com/r.apriyanig) |
Sebelum menjadi atlet ganda putri, siapa sangka Apriyani Rahayu telah menunjukkan minatnya dengan bulutangkis sejak usianya menginjak tiga tahun.
Perjuangan keras telah dilewati Apriyani Rahayu sejak dini. Putri pasangan Siti Jauhar dan Ameruddin ini mengikuti turnamen badminton pertamanya pada tahun 2005 se-tingkat kecamatan.
Dilansir dari insertlive, Apriyani berlatih di Gedung Sarana Kegiatan Bersama yang jaraknya mencapai 9 km dari rumahnya.
2. Modal Raket dan Uang Rp200 ribu
Potret kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (foto: instagram.com/bwf.official) |
Pada tahun 2011, Apriyani bergabung dengan klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulutangkis Tanah Air, Icuk Sugiarto. Lalu di tahun 2017, Apriyani mendatangi pelatih Eng Hian dengan modal raket dan uang Rp200 ribu untuk berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas), Cipayung, Jakarta.
Tekad Apriyani yang begitu kuat untuk bisa menjadi atlet badminton professional membuat Eng Hian melatih wanita berusia 23 tahun tersebut.
3. Ziarah ke Makam Ibunda Sebelum Bertanding
Apriyani Rahayu ziarah ke makam ibunda (foto: instagram.com/r.apriyanig) |
Sebelum bertanding, Apriyani Rahayu rupanya selalu pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Apriyani selalu menyempatkan diri untuk ziarah ke makam ibundanya dan meminta izin kepada orang tua.
“Seminggu sebelum berangkat ke Tokyo, dia pulang untuk pamit langsung dan ziarah ke makam almarhum ibunya. Dia juga pamit sama keluarga dan tetangga untuk didoakan,” ujar Amirudin, ayahanda Apriyani Rahayu seperti yang dilansir dari detiknews.
4. Tradisi Cium Tangan
Selebrasi kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (foto: instagram.com/bwf.official) |
Di balik penampilan enerjik Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, terddapat pemandangan unik setiap pertandingan keduanya. Apriyani kerap mencium tangan Greysi Polii selaku pasangannya di tim ganda putri sekaligus seniornya.
Hal tersebut dilakukan Apriyani dalam beberapa kesempatan. Tak hanya cium tangan, keduanya kerap melempar teriakan dan berjabat tangan untuk memberikan dukungan satu sama lain.