4 Strategi Mengatur Gaji UMR untuk Bertahan di Tengah Gejolak Ekonomi

Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Jumat, 02 May 2025 09:00 WIB
3. Mulai Mencari Sumber Penghasilan Tambahan
Pekerjaan sampingan/ Foto: Freepik.com/tirachardz

Di tengah gejolak ekonomi yang penuh ketidakpastian, mengelola keuangan pribadi menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi kamu yang berpenghasilan UMR (Upah Minimum Regional).

Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, biaya transportasi yang membengkak, hingga kebutuhan tak terduga menuntut kamu untuk cerdas dalam mengatur pemasukan.

Jika tidak, gaji bulanan bisa habis bahkan sebelum akhir bulan tiba. Untuk itu, diperlukan strategi yang efektif agar tetap bisa hidup nyaman dan menabung meski dengan penghasilan pas-pasan.

Berikut empat strategi penting yang bisa diterapkan untuk mengelola gaji UMR di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil:

1. Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Buat Anggaran Realistis

Kebutuhan dasar
Kebutuhan dasar/ Foto: Freepik.com/freepik

Langkah pertama dalam mengelola gaji UMR adalah memahami betul prioritas kebutuhan. Buatlah daftar kebutuhan bulanan mulai dari yang paling vital seperti makanan, tempat tinggal, listrik, air, transportasi, hingga cicilan pokok. Setelah itu, buat anggaran pengeluaran yang realistis berdasarkan pemasukan.

Gunakan metode 50/30/20 sebagai acuan sederhana, yakni  50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan/hiburan, 20% untuk tabungan atau investasi.

Pada kondisi ekonomi sulit seperti ini, proporsi metode tersebut bisa disesuaikan, misalnya meningkatkan porsi kebutuhan pokok hingga 60% atau lebih, dan mengurangi porsi keinginan.

Penting untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran  sekecil apa pun, agar kita sadar ke mana uang mengalir setiap bulannya.

2. Tekan Pengeluaran dengan Gaya Hidup Hemat

Hidup hemat/ Foto: Freepik.com/pressfoto

Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, hidup hemat bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari, antara lain:

  • Masak sendiri daripada sering membeli makanan di luar. Selain lebih hemat, juga lebih sehat.
  • Manfaatkan transportasi umum atau berbagi kendaraan untuk menghemat biaya perjalanan.
  • Cari promo atau diskon untuk kebutuhan bulanan, baik di supermarket maupun online.
  • Kurangi penggunaan kartu kredit untuk menghindari utang konsumtif.
  • Batasi nongkrong dan jajan di luar, terutama untuk keperluan yang sebenarnya tidak mendesak.

Hemat bukan berarti pelit, melainkan bijak dalam membelanjakan uang. Jika diterapkan secara konsisten, gaya hidup sederhana ini bisa membuat gaji UMR terasa cukup bahkan di masa sulit.

3. Mulai Mencari Sumber Penghasilan Tambahan

Pekerjaan sampingan/ Foto: Freepik.com/tirachardz

Mengandalkan satu sumber penghasilan di tengah ekonomi yang fluktuatif bisa sangat berisiko. Karena itu, penting untuk mulai mencari penghasilan tambahan.

Tidak perlu langsung berpikir besar. Banyak peluang kecil yang bisa dimanfaatkan, seperti freelance di bidang yang dikuasai, berjualan online, menjadi afiliator, atau menjadi reseller produk digital.

Mencari penghasilan tambahan bisa dilakukan di luar jam kerja utama, seperti malam hari atau akhir pekan. Yang penting, sesuaikan dengan kemampuan dan jangan sampai mengganggu pekerjaan utama.

Dalam era digital saat ini, peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan sangat terbuka lebar. Kunci utamanya adalah mau belajar, berani mencoba, dan konsisten membangun usaha sampingan.

4. Sisihkan Dana Darurat dan Mulai Investasi Kecil-kecilan

Menyisihkan dana darurat/ Foto: Freepik.com/ijeab

Salah satu kesalahan terbesar saat mengelola gaji UMR adalah mengabaikan dana darurat. Padahal, dana ini sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Idealnya, dana darurat minimal sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Memang sulit membangun dana darurat dari gaji pas-pasan, tapi tidak mustahil jika dilakukan sedikit demi sedikit. Misalnya, mulai dengan menyisihkan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu setiap bulan.

Selain dana darurat, mulailah berpikir untuk berinvestasi, meskipun dalam jumlah kecil. Saat ini, banyak platform investasi yang menawarkan modal awal yang sangat terjangkau, seperti reksa dana atau saham fraksional. Investasi ini penting agar uang tidak hanya "diam" di tabungan, tapi bisa bertumbuh dan melindungi nilai dari inflasi. 

Namun pastikan kamu sudah tahu seluk beluk serta risiko masing-masing instrumen investasi ya, Beauties. Pastikan juga kamu memilih investasi yang legal dan aman.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE