4 Tanda Kamu Butuh Detoks Media Sosial Menurut Ilmu Psikologi

Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Rabu, 29 Oct 2025 09:00 WIB
Tanda perlu detoks media sosial/ Foto: Freepik.com/benzoix

Di era digital ini, media sosial menjadi bagian dari kehidupan hampir setiap orang. Dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi, tangan kita refleks membuka Instagram, TikTok, atau X (Twitter).

Meski menyenangkan dan informatif, terlalu lama berselancar di dunia maya tanpa kendali justru bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Dalam psikologi, fenomena ini disebut digital overload, yakni kondisi di mana otak kewalahan menerima stimulus sosial dan emosional yang terus-menerus dari layar.

Detoks media sosial bukan berarti kamu harus menghapus semua akun atau menghilang dari dunia digital selamanya. Namun, penting untuk mengetahui kapan kebiasaan online yang kamu lakukan sudah dalam tahap tidak sehat.

Berikut empat tanda menurut  ilmu psikologi  bahwa kamu mungkin butuh detoks media sosial secepatnya.

1. Gelisah Saat Tidak Membuka Media Sosial


Fear of missing out/ Foto: Freepik.com/freepik

Pernah merasa tangan gatal untuk membuka ponsel hanya beberapa menit setelah menutupnya? Jika iya, itu bisa jadi tanda FOMO (Fear of Missing Out), yakni ketakutan ketinggalan informasi atau tren terbaru dari media sosial.

Menurut penelitian psikologi sosial, FOMO dapat memicu kecemasan dan membuat seseorang terus mencari validasi dari interaksi digital. Saat notifikasi berhenti, otak yang terbiasa dengan sanjungan berupa likes atau komentar akan memunculkan rasa tidak tenang dan mirip dengan gejala kecanduan ringan.

Jika kamu mulai merasa cemas saat tidak online, sulit fokus tanpa mengecek postingan media sosial, atau khawatir akan ketinggalan sesuatu, itu tanda pertama kamu perlu istirahat berselanjar di dunia maya.

(sim/sim)