Perempuan terlahir sebagai pihak yang selalu memberi, termasuk ketika membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan prioritas finansial. Kamu mungkin sering melihat fenomena ketika perempuan dipaksa berhenti dari kariernya karena harus membesarkan anaknya dan merawat orang tua yang sudah tua.
Pilihan-pilihan yang dibuat perempuan itu mungkin dilakukannya tanpa pamrih, tetapi hal ini akan menempatkan mereka pada kondisi finansial yang genting. Dilansir dari Mass Mutual, perempuan harus berhenti membuat pengorbanan dalam masalah finansial dengan alasan di bawah ini!
Memutus Mata Rantai
Terlepas dari keinginan untuk mendukung kebutuhan keluarga, perempuan sering mengorbankan kesejahteraan finansialnya sendiri karena perilaku itulah yang ditunjukkan oleh ibunya. Keputusan finansial yang kamu buat saat ini akan menjadi contoh bagi anak-anakmu dan generasi di masa depan.
Jangan memberikan uang muka pada anak laki-lakimu untuk membeli rumah pertamanya jika hal itu akan mengganggu rencana pensiun dan gaya hidup yang sudah kamu atur sedemikian rupa. Jangan pula menolong anak perempuanmu membayar cicilan kartu kreditnya jika hal itu tidak berguna baginya maupun dirimu.
Yang harus kamu lakukan adalah menjelaskan bahwa kamu juga tidak punya cukup sumber daya finansial sehingga yang bisa kamu berikan hanyalah dukungan verbal dan emosional. Bantu mereka untuk mencari tahu mengenai pilihan pinjaman, mengembangkan dana tabungan, dan berbagai tips keuangan yang bisa membuat mereka mencapai kesejahteraan finansial dan memiliki kebiasaan pengeluaran yang sehat.