5 Buku Tentang Isu Perempuan yang Wajib Dibaca di Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari ini menjadi momen yang penting untuk dirayakan bagi perempuan dalam pencapaiannya. Selain itu, para perempuan di seluruh dunia berhak menyuarakan isu-isu yang masih dihadapi dari dulu hingga kini. Â
Memahami sudut pandang dan perjuangan perempuan bisa melalui buku. Baik fiksi atau non fiksi, sebuah buku yang mengangkat isu perempuan bisa memberikan pandangan baru untuk meningkatkan kepedulian sesama perempuan. Berikut ini 5 buku tentang isu perempuan yang wajib dibaca untuk merayakan Hari Perempuan Internasional.
1. Empowered ME (Mother Empowers): Ibu Berdaya Dimulai dari Diri Sendiri-Puty Puar
Empowered ME/Foto: goodreads.com
Menjadi seorang ibu terkadang seperti kehilangan diri sendiri. Tambahan peran yang tentu saja tidak mudah bagi banyak perempuan. Buku ini bisa menjadi panduan bagi perempuan, khususnya seorang ibu yang ingin menjadi lebih berdaya.Â
Perempuan yang berdaya bisa berdampak tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Bahasa yang ringan dengan ilustrasi khas Puty Puar membuat buku ini semakin nyaman dibaca. Terlebih untuk kamu yang ingin merayakan Hari Perempuan Internasional, buku ini wajib masuk bucket list.
2. Kim Ji-Yeong-Cho Nam-Joo
Kim Ji-Yeong/Foto: goodreads.com
Novel yang berasal dari Korea Selatan mengangkat kisah seorang perempuan bernama Kim Ji-Yeong yang mengalami banyak diskriminasi sejak kecil hingga dewasa. Baik dalam kehidupan sehari-hari, masa kuliah, ketidaksetaraan di tempat kerja, juga tekanan sosial yang dialami. Ia pun harus mengalami depresi.
Novel sensasional di Korea Selatan yang banyak dibaca di seluruh dunia ini menjadi sebuah perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki. Novel ini menjadi bentuk renungan bahwa perempuan juga berhak mengejar mimpinya, memiliki potensi, dan jati diri.
3. Medusae-Theodora Sarah Abigail
Medusae/Foto: goodreads.com
Buku kumpulan puisi yang berjudul Medusae bisa kamu baca untuk menjadi perempuan yang berani. Berani dalam menyikapi kekerasan, rasa ketidakadilan, hingga trauma yang kerap terjadi di kehidupan sehari-sehari seorang perempuan. Terdapat kisah perjalanan para perempuan yang akhirnya bebas dari patriarki. Puisi-puisinya juga menggambarkan topik tentang kekerasan dalam rumah tangga, penganiayaan, diskriminasi.Â
4. Perempuan di Titik Nol
Perempuan di Titik Nol/Foto: goodreads.com
Perempuan di Titik Nol merupakan novel terjemahan yang ditulis oleh Nawal El-Saadawi. Ia adalah seorang aktivis feminis Mesir dan juga penulis yang terkenal. Novel ini menceritakan seorang dokter yang dimasukkan ke penjara perempuan di Mesir.
Ia kemudian mengungkap banyak kekerasan yang terjadi di sana. Buku ini juga mengangkat isu tentang feminisme, patriarki, dan diskriminasi yang kejam pada perempuan. Memiliki gaya penulisan yang tajam dan juga penuh emosi. Tak jarang, perjuangan para perempuan untuk bebas dari kekerasan tersebut berujung tragis. Buku ini cocok dibaca di Hari Perempuan Internasional.
5. Gadis Kretek-Ratih Kumala
Gadis Kretek/Foto: goodreads.com
Novel Gadis Kretek merupakan fiksi sejarah yang bisa jadi bacaan untuk merayakan Hari Perempuan Internasional. Novel ini bercerita tentang sejarah bisnis industri kretek di Indonesia yang juga mengangkat isu perempuan.
Novel ini mengisahkan perjuangan perempuan bernama Jeng Yah dalam menghadapi budaya patriarki dan kesetaraan gender. Penemuan jati diri ketika Jeng Yah sebagai perajin kretek menentang tradisi di industri rokok kretek Indonesia. Novel ini juga memberikan gambaran bagaimana tiga generasi perempuan memperjuangkan warisan keluarga mereka. Â
Buku mana yang tertarik kamu baca, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!