5 Cara Menilai Bahasa Tubuh Orang Lain Berdasarkan Psikologi

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 29 Dec 2024 14:30 WIB
5 Cara Menilai Bahasa Tubuh Orang Lain Berdasarkan Psikologi
Ragam cara menilai bahasa tubuh orang lain berdasarkan psikologi/Foto: Freepik.com

Bahasa tubuh sering kali berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang keluar dari mulut kita. Dalam dunia yang serba cepat ini, kemampuan untuk memahami bahasa tubuh orang lain bisa menjadi keterampilan yang sangat berguna, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Psikologi pun memberikan kita banyak wawasan tentang bagaimana membaca gerakan tubuh seseorang untuk menilai perasaan atau niat mereka. Melansir dari Inc dan Bright Side, berikut ini adalah 5 cara menilai bahasa tubuh orang lain berdasarkan psikologi, yang bisa kamu gunakan untuk membaca situasi dengan lebih baik dan lebih peka terhadap orang di sekitar kamu.

1. Menyentuh Alis - Tidak Nyaman atau Tidak Percaya

cara menilai bahasa tubuh orang lain
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/ponomarencko

Saat kamu melihat seseorang yang tiba-tiba menyentuh atau mengusap alisnya saat sedang berbicara, itu bisa jadi petunjuk kuat bahwa orang tersebut sedang merasa cemas atau tidak yakin. Psikologi menunjukkan bahwa menyentuh area wajah seperti alis sering dilakukan untuk menenangkan diri atau mengatasi ketegangan emosional.

Jika kamu melihat orang lain melakukan ini, terutama saat topik pembicaraannya sedikit sensitif, mereka mungkin merasa tertekan atau meragukan informasi yang diberikan. Bisa juga mereka merasa kurang percaya diri dalam situasi tersebut.

2. Menggigit Kuku - Cemas atau Stres

Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Salah satu gerakan tubuh yang paling sering kita lihat adalah menggigit kuku. Ini adalah salah satu bentuk coping mechanism atau cara seseorang mengatasi rasa cemas atau stres. Menurut psikologi, menggigit kuku sering terjadi ketika seseorang merasa tertekan, gelisah, atau sedang berusaha menenangkan dirinya.

Kebiasaan menggigit kuku bisa mengungkapkan emosi kamu secara tidak sengaja, lho. Selain itu, kebiasaan ini bisa mengganggu orang yang kamu ajak bicara dan berpotensi membuat orang lain tidak senang.

3. Menggosok Leher - Tegang atau Bingung

cara menilai bahasa tubuh orang lain
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/EyeEm

Gerakan menggosok leher biasanya menunjukkan ketegangan fisik atau mental. Psikologi menjelaskan bahwa area leher sering menjadi tempat pertama di tubuh yang merasakan stres atau kebingungan, dan menggosoknya adalah cara untuk melepaskan sedikit ketegangan tersebut.

Jika orang yang sedang kamu ajak bicara terlihat menggosok lehernya, itu bisa berarti mereka sedang merasa bingung atau tidak nyaman dengan situasi yang sedang terjadi. Ini adalah sinyal tubuh yang sangat jelas bahwa mereka mungkin perlu sedikit waktu untuk berpikir atau mengatur perasaan mereka sebelum melanjutkan percakapan.

4. Menyilangkan Lengan atau Kaki - Penutupan Diri

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Like a Boss

Jika seseorang duduk atau berdiri dengan lengan atau kaki yang disilangkan, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tertutup atau bahkan mempertahankan jarak dengan orang lain. Psikologi tubuh menyatakan bahwa posisi ini biasanya menunjukkan sikap pertahanan diri.

Seseorang yang menyilangkan lengan atau kakinya bisa merasa tidak nyaman atau tidak ingin membuka diri kepada orang lain. Posisi ini juga bisa menjadi indikasi bahwa orang tersebut sedang merasa terancam, baik secara fisik maupun emosional.

5. Anggukan Berlebih - Ketidakpastian atau Keinginan untuk Setuju

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/myoceanstudio

Anggukan kepala adalah bentuk komunikasi yang umum digunakan untuk menunjukkan persetujuan. Namun, jika seseorang mengangguk secara berlebihan, itu bisa menjadi tanda ketidakpastian atau keinginan kuat untuk terlihat setuju, meskipun mereka mungkin tidak benar-benar merasa demikian.

Psikologi mengatakan bahwa anggukan berlebih sering kali terjadi dalam percakapan di mana seseorang merasa tidak berdaya atau khawatir untuk mengekspresikan pendapat mereka yang sebenarnya. Mereka mungkin merasa terintimidasi atau tidak ingin menimbulkan konflik, sehingga mereka mengangguk berlebihan untuk menyatakan persetujuan, meskipun secara internal mereka mungkin tidak sepenuhnya setuju.

Bahasa tubuh bukan hanya sekadar isyarat fisik, tapi juga cerminan dari perasaan dan keadaan mental seseorang. Dengan memperhatikan tanda-tanda di atas, kamu bisa menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain dan bisa menyesuaikan pendekatan kamu dalam berkomunikasi.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE