5 Daftar Negara yang Melarang Perayaan Natal, Apa Alasannya?

Belinda Safitri | Beautynesia
Kamis, 26 Dec 2024 08:00 WIB
4. Tajikistan
Tajikistan/ Foto: People's Daily

Natal adalah momen yang dirayakan dengan penuh suka cita di banyak negara, namun ternyata tidak semua wilayah di dunia memperbolehkannya. Beberapa negara justru menentang perayaan Natal secara total atau menerapkan pembatasan ketat. 

Alasan di balik larangan itu pun biasanya terkait dengan ideologi negara, politik, dan keinginan mempertahankan identitas budaya atau agama tertentu. Lantas, negara apa saja yang sampai saat ini melarang perayaan Natal dan bagaimana kondisi umat Kristiani di sana?

Melansir dari Global Christian Relief dan Ladbible, temukan jawaban lengkapnya berikut ini! 

1. Korea Utara

Korea Utara/ Foto: ABC News

Di Korea Utara, semua bentuk ekspresi agama selain ideologi negara yang berpusat pada pemujaan terhadap Kim Il-sung dan Kim Jong-il dianggap berbahaya. Olehnya itu, Natal dilarang karena pemerintah menganggapnya sebagai ancaman terhadap loyalitas rakyat pada pemimpin mereka. 

Nekat merayakan Natal pun dianggap sebagai tindakan kontra-revolusioner yang bisa berujung pada hukuman berat, termasuk kerja paksa. Maka, warga Kristen di sana kabarnya menjalankan ibadah secara rahasia dan seringkali melakukannya di tempat tersembunyi untuk menghindari risiko penangkapan. 

2. Somalia

Somalia/ Foto: Somtribune

Pemerintah Somalia melarang perayaan Natal sejak 2015. Alasannya adalah untuk melindungi populasi Muslim mayoritas dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pemerintah juga mengaitkan perayaan Natal dengan risiko keamanan, mengingat ancaman dari kelompok ekstremis seperti Al-Shabaab.

Alhasil, bagi komunitas Kristen minoritas di Somalia, perayaan Natal hanya dapat dilakukan secara pribadi dan dalam skala kecil. Pemerintah biasanya mengeluarkan pengumuman publik untuk memperingatkan warga agar tidak merayakan Natal secara terang-terangan.

3. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam/ Foto: Expedia

Pada 2015, Brunei Darussalam mengumumkan larangan perayaan Natal di ruang publik, sesuai dengan prinsip Syariah yang diterapkan secara resmi di negara tersebut. Natal dianggap sebagai pengaruh budaya asing yang dapat mengganggu akidah umat Muslim. Simbol-simbol Natal seperti topi Santa, pohon Natal, dan lagu-lagu Natal juga dilarang. Pelanggaran aturan ini bahkan terancam dihukum hingga lima tahun penjara.

Namun, walau larangan berlaku di ruang publik, komunitas Kristen di Brunei tetap diizinkan merayakan Natal secara privat di gereja atau rumah mereka. Meski demikian, mereka diwajibkan melapor kepada pemerintah sebelum mengadakan perayaan.

4. Tajikistan

Tajikistan/ Foto: People's Daily

Tajikistan mulai menentang perayaan Natal sejak 2015 diawali dengan melarang penggunaan pohon Natal di sekolah dan institusi pemerintah. Pemerintah menganggap perayaan Natal sebagai simbol budaya barat yang tidak sesuai dengan identitas nasional Tajikistan. 

Selain itu, larangan ini juga diterapkan untuk mencegah komersialisasi budaya yang dianggap tidak relevan bagi masyarakat mayoritas Muslim. Maka dari itu, komunitas Kristen di Tajikistan memilih merayakan Natal secara tertutup. Pemerintah juga terus memantau aktivitas keagamaan, termasuk Natal, untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap aturan negara.

5. China

China/ Foto: Freepik.com/evening_tao

Meski tak seketat dulu, perayaan Natal di China kabarnya hingga kini masih mengalami pembatasan, terutama di institusi pendidikan dan tempat umum. Natal juga bukanlah hari libur nasional atau tradisi di negara ini, mengingat mayoritas penduduknya menganut agama Buddha, Tao, atau tidak beragama.

Walau begitu, umat Kristen di China tetap diizinkan untuk melaksanakan Natal di gereja resmi, terutama di kota-kota seperti Shanghai, Chongqing, Guangdong, dan Hong Kong. Namun, perayaan di luar lingkungan gereja, termasuk acara publik dengan tema Natal, seringkali dibatasi di beberapa daerah tertentu untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya lokal dari pengaruh asing. 

Jadi, itulah sejumlah negara yang melarang perayaan Natal. Bagaimana pendapatmu? 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE