
5 Film Ini Kisahkan Pilu yang Dialami Korban Kekerasan Seksual, Bantu Kamu Pahami Sudut Pandang Mereka!

Maraknya kasus kekerasan seksual yang muncul ke permukaan belakangan tahun terakhir ini menjadi perhatian publik. Fenomena tersebut menggerakkan industri film untuk mengisahkan soal kekerasan seksual melalui bentuk film. Kini, cukup banyak film film yang mengangkat isu kekerasan seksual, khususnya soal sudut pandang korban.
Luka yang diterima oleh korban bisa menjadi trauma yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Perjuangan para korban dalam menuntut keadilan pun tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak rintangan yang perlu mereka hadapi untuk melawan pelaku. Belum lagi stigma dari masyarakat yang begitu menghakimi, membuat korban terluka semakin dalam.
Untuk memahami sudut pandang korban, berikut 5 film dengan kisah kekerasan seksual yang dialami korban serta cara mereka memperjuangkan keadilan.
Hope (2013)
Mengisahkan Sowon (Lee Re) seorang anak perempuan yang mendapat kekerasan seksual saat hendak menuju sekolahnya. Ia bertemu pria paruh baya di pertengahan jalan yang seketika memperkosanya di sebuah toilet umum.
Sowon mengalami luka di sekujur tubuhnya hingga mengalami kerusakan usus dan anus yang mengharuskannya hidup dengan kantong kolostomi. Tak hanya itu, Sowon mengalami trauma berat hingga mengalami ketakutan setiap bertemu pria, tak terkecuali sang ayah (Sol Kyung Gu).
|
Sang ayah dan ibu (Uhm Ji Won) berusaha keras menuntut keadilan buah hati, di sisi lain mereka bersama berusaha keras membantu pemulihan Sowon untuk menata kembali hidupnya. Film yang diangkat dari kisah nyata seorang korban di Korea Selatan tersebut mengajak penonton larut dalam emosi.
Sowon yang masih dini harus merasakan kesakitan akibat perbuatan pelaku yang berusaha melarikan diri hingga persidangan. Pada akhirnya, pelaku mendapatkan hukuman pidana 12 tahun penjara yang tidak sebanding dengan penderitaan Sowon. Kendati, jaksa penuntut umum menuntut penjara seumur hidup. Film ini menggambarkan lika-liku dan hambatan korban kekerasan seksual dalam memperjuangkan keadilannya.
The Lovely Bones (2009)
Sussie Salmon diperankan oleh Saoirse Ronan, seorang remaja perempuan yang sedang mengeksplor masa tersebut serta baru merasakan pertama kali jatuh hati pada teman sekolahnya, Ray Singh (Reece Ritchie) harus berpisah pada dunia akibat aksi keji George Harvey (Stanley Tucci) pria yang merupakan tetangganya yang merupakan pembunuh berantai.
George beberapa kali memperkosa dan membunuh perempuan hingga menghilangkan jejak. Hal tersebut yang turut ia lakukan kepada Sussie. Kala itu, Sussie diajak George untuk melihat ruang bawah tanah yang berada di suatu lahan kosong milik George saat ia hendak pulang dari sekolah. Sussie yang awalnya mengira ia telah berhasil melarikan diri, rupanya baru ia sadari, ketika Sussie berteriak ketakutan, tak satu pun yang menyadari kehadiran dirinya yang telah menjadi roh.
![]() Sussie Salmon/Foto: pinterest/genial.guru |
Sussie dinyatakan hilang dan keluarganya terus melakukan pencarian bersama kepolisian. Hingga sang ibu mengalami depresi yang mengharuskan ibunya pergi untuk menenangkan diri di luar kota. Bertahun-tahun keberadaan Sussie belum membuahkan hasil, sang adik, Lindsey Salmon (Ros Mclver) menjadi incaran baru George.
Namun, kali ini, Lindsey memiliki intuisi yang mengarah pada George merupakan pembunuh kakak kandungnya tersebut. Hingga, Lindsey berusaha menemukan kebenaran dengan menyelinap masuk ke dalam rumah George dan menemukan buku harian George yang berisi data dan rencana George membunuh para korbannya termasuk sang kakak.
Film ini memacu adrenalin penonton karena betapa sulitnya keluarga Sussie untuk menangkap George yang dengan cerdik mampu menghilangkan bukti. Hal ini menjadi hambatan memperoleh keadilan bagi korban kekerasan seksual George.
27 Steps Of May (2018)
Mengisahkan May (Raihaanun), seorang anak dari orang tua tunggal (Lukman Sardi) yang mengalami trauma berat hingga enggan berbicara dan keluar rumah pasca mengalami pemerkosaan di masa kerusuhan pada Mei 1998. Hingga suatu hari, May menemukan lubang kecil yang perlahan menjadi membesar. Ia bertemu dengan seorang pesulap (Ario Bayu) yang membantunya melalui hari-hari beratnya sebagai penyintas. Perlahan-lahan, May kembali mendapatkan senyumnya kala berinteraksi dengan pesulap.
![]() May/Foto:instagram/27stepsofmay |
Klimaks dalam film ini adalah ketika May yang selalu memilih bungkam, akhirnya berani terbuka dan menerima kembali dirinya. Perjuangan sang ayah dalam mendampingi pemulihan May, menjadi masa-masa terberat kala sang anak kembali tantrum ketika mengingat memori buruk yang menimpanya.
Ayah May sendiri adalah seorang petinju yang menyalurkan emosinya melalui olahraga ini akibat trauma insiden kerusuhan. Sang pesulap membantu May kembali melangkah melalui trik-trik sulap yang menarik perhatian May, selangkah demi selangkah untuk bangkit.
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Mengisahkan Ajo Kawir (Marthino Lio) seorang petarung di suatu desa yang mengalami impoten. Akibatnya, ia mendapatkan cemooh dan sulit untuk melakukan hubungan seksual. Ajo kemudia bertemu dengan Iteung (Lydia Cheryl) yang berprofesi sama sepertinya dan mereka berdua jatuh hati.
![]() Ajo (kiri) dan Iteung (kanan)/Foto:instagram/sepertidendamfilm |
Namun, Budi Baik (Reza Rahadian) menyukai Iteung, yang berakhir Ajo dan Budi menjadi lawan. Mengetahui Ajo yang tidak bisa mempunyai keturunan, Budi terus membujuk Iteung untuk bersama dirinya. Rupanya, Ajo mengalami hal tersebut karena saat kecil, ia mengalami kekerasan seksual. Dari film ini mengisahkan, korban kekerasan seksual tidak hanya dialami oleh perempuan, tetapi, pria juga. Perjuangan Ajo untuk bisa dianggap sebagai pria seutuhnya juga menandakan toksik maskulinitas yang masih tertanam pada kehidupan masyarakat.
Penyalin Cahaya (2021)
Sur (Shenina Cinnamon) seorang mahasiswi baru yang menjadi relawan kelompok teater Mata Hari. Sur bertugas merancang laman resmi teater tersebut. Hingga suatu waktu, pertama kalinya, Sur mengikuti pesta yang diselenggarakan oleh teater tersebut.
Namun, malang, keesokan harinya, hari dimana Sur melakukan seleksi wawancara untuk beasiswa kuliahnya, ia dinyatakan gugur. Penyebabnya, foto saat ia berpesta dan dalam kondisi tidak sadarkan diri sembari memegang minuman keras tersebar di media sosial.
![]() Sur (Shenina Cinnamon)/Foto:instagram/penyalincahaya |
Sur yang melakukan pembelaan tidak digubris oleh pihak kampus, dan ia terancam tidak dapat mengenyam bangku perkuliahan. Tak berhenti di situ, di tengah mencari terang atas kasusnya, ia menemukan fakta-fakta selama melakukan investigasi bahwa ia adalah korban kekerasan seksual dan dirinya tidak sendiri.
Penyalin Cahaya mengajak penonton melihat realita kasus kekerasan seksual yang berada di tengah sistem perguruan tinggi. Bagaimana advokasi Sur berupaya menyarankan kasus yang menimpanya serta mencari tahu pelaku yang melakukan kekerasan padanya, justru mendapatkan pembungkaman dan ancaman oleh pihak perguruan tinggi. Film ini sendiri turut mendapat dukungan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim sebagai upaya penyadaran kekerasan seksual yang masih terjadi di lingkungan kampus.
5 ulasan film tersebut menggambarkan realita korban, penyintas, dan pendamping yang berjuang penuh dalam menuntut keadilan dan pendampingan. Hal tersebut masih menjadi ironi bahwa korban kekerasan seksual masih dibungkam dan dihantui oleh intimidasi pelaku. Semoga keadilan dapat menyertai seluruh korban dan penyintas kekerasan seksual ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |