5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Bermental Kuat

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia
Rabu, 22 Oct 2025 16:30 WIB
5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Bermental Kuat
Ilustrasi orang tua dan anak/ Foto: freepik.com/freepik

Beauties, ada berbagai peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak. Tidak hanya tumbuh kembang fisik, namun orang tua juga berperan penting dalam membangun tumbuh kembang mental anak.

Untuk membantu anak tumbuh menjadi orang dengan mental yang kuat, para orang tua bisa mendampingi anak dan memberikan afirmasi berupa kalimat-kalimat positif untuk mereka, lho.

Dikutip dari CNBC Make It, simak beberapa  kalimat orang tua  yang bisa membuat anak memiliki mental kuat berikut ini!

1. “Tidak apa-apa untuk merasa kesal, tapi tidak boleh bersikap seperti ini”

Mengendalikan cara mengekspresikan emosi menjadi salah satu keterampilan yang dibutuhkan anak untuk menghadapi ‘pasang-surut’ kehidupan di masa mendatang.

Memberikan validasi kepada perasaan anak/ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Kalimat yang satu ini membantu memberikan validasi untuk emosi anak sekaligus menetapkan batasan pada perilakunya, Beauties.

Kalimat ini menunjukkan kepada anak bahwa perasaan seperti marah atau sedih merupakan hal normal, namun mengganggu atau menyakiti orang lain bukan menjadi hal yang baik.

Para orang tua bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajari anak cara-cara alternatif untuk mengatasi emosi, seperti menarik napas dalam-dalam atau membicarakan perasaan mereka.

Mengendalikan cara mengekspresikan emosi menjadi salah satu keterampilan yang dibutuhkan anak untuk menghadapi ‘pasang-surut’ kehidupan di masa mendatang.

2. “Mari kita selesaikan ini bersama-sama”

Saat anak merasa frustrasi atau kesulitan, salah satu reaksi alami orang tua bisa seperti turun tangan langsung dan memperbaiki keadaan. Namun, agar anak bisa bermental kuat, mereka harus mempelajari keterampilan memecahkan masalah.

Menawarkan anak bekerja sama untuk menyelesaikan masalah/ Foto: Freepik.com/Lifestylememory

Saat anak merasa frustrasi atau kesulitan, salah satu reaksi alami orang tua bisa seperti turun tangan langsung dan memperbaiki keadaan. Namun, agar anak bisa bermental kuat, mereka harus mempelajari keterampilan memecahkan masalah.

Sebagai gantinya, orang tua bisa menawarkan kepada anak untuk bekerja sama dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini juga menunjukkan bahwa si anak tidak harus menghadapi kesulitan seorang diri, sekaligus mendatangkan manfaat untuk anak agar percaya diri atas kemampuan mereka dalam membuat keputusan.

3. "Apa yang dapat kita pelajari hari ini?"

Mengatakan, “Apa yang dapat kita pelajari dari ini?” mengajarkan anak untuk melihat ‘kesalahan’ atau ‘kegagalan’ sebagai peluang untuk perbaikan, serta membantu mereka mengembangkan rasa ingin tahu alih-alih mengkritik diri sendiri.

Mengajak anak melihat kesalahan sebagai peluang untuk memperbaikinya/ Foto: Freepik.com

Ketika terjadi kesalahan, anak-anak mudah terpaku pada hal-hal negatif. Nah, kalimat ini bisa mengalihkan fokus mereka ke pertumbuhan dan pembelajaran.

Mengatakan, “Apa yang dapat kita pelajari dari ini?” mengajarkan anak untuk melihat ‘kesalahan’ atau ‘kegagalan’ sebagai peluang untuk perbaikan, serta membantu mereka mengembangkan rasa ingin tahu alih-alih mengkritik diri sendiri.

4. “Aku harap kamu bangga pada dirimu sendiri karena telah bekerja keras!”

Mengakui usaha atau perjuangan anak alih-alih hanya fokus pada hasil bisa mengajarkan anak untuk lebih menghargai ketekunan daripada kesempurnaan.

Mengakui usaha anak/ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Mengakui usaha atau perjuangan anak alih-alih hanya fokus pada hasil bisa mengajarkan anak untuk lebih menghargai ketekunan daripada kesempurnaan, Beauties.

Dengan mengucapkan kalimat ini, orang tua bisa menunjukkan kepada anak mereka bisa merasa bangga pada diri sendiri tanpa harus selalu mencari pengakuan orang lain.

Ketika anak-anak merasa puas dengan usaha mereka, anak-anak juga bisa belahar motivasi diri sekaligus ketahanan dalam menghadapi kegagalan.

5. “Mari kita bicarakan tentang apa yang kita syukuri hari ini”

Rasa syukur merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan menjadikan bersyukur sebagai kebiasaan sehari-hari, orang tua bisa mengajari anak untuk fokus pada hal-hal positif di kehidupan, bahkan saat menghadapi masa-masa sulit.

Mengajarkan anak untuk bersyukur/ Foto: Pexels.com/Ron Lach

Rasa syukur merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan menjadikan bersyukur sebagai kebiasaan sehari-hari, orang tua bisa mengajari anak untuk fokus pada hal-hal positif di kehidupan, bahkan saat menghadapi masa-masa sulit.

Selain itu, rasa syukur mengajarkan anak-anak bahwa mereka sudah merasa cukup, membantu membangun ketahanan emosional, dan ‘membekali’ mereka untuk mencari kebaikan dalam kehidupan.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE