5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Harga Diri Anak, Sadari Sebelum Terlambat!

Elvin Nuril Firdaus | Beautynesia
Rabu, 22 Oct 2025 22:30 WIB
5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Harga Diri Anak, Sadari Sebelum Terlambat!
Kalimat Orang Tua yang Bisa Hancurkan Harga Diri Anak/Foto: freepik.com/peoplecreations

Umumnya, setiap orang tua tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan anak. Namun, ketika sedang meluapkan amarah, mereka kerap mengucapkan kata-kata yang tanpa disadari bisa membekas dan menghancurkan harga diri anak.

Laman Psychology Today mengibaratkan orang tua yang mengasuh anak selayaknya sedang melipat seprai. Sekeras apa pun mencoba, hasilnya tidak akan pernah 100 persen sempurna.

Dalam situasi yang menegangkan, orang tua bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan yang nantinya bisa disesali. Meski tampak tidak berbahaya, tetapi kalimat menyakitkan yang diutarakan orang tua bisa memengaruhi kesejahteraan emosional dan harga diri anak.

Berikut ini beberapa kalimat orang tua yang bisa menghancurkan harga diri anak.

1. “Kenapa kamu tidak bisa lebih baik dari kakak/adik/anak lain?”

Salah satu kalimat orang tua yang bisa menghancurkan harga diri anak adalah membandingkan seorang anak dengan saudara, teman sebaya, maupun orang lain. Membandingkan anak secara negatif dengan orang lain bisa membuatnya merasa kurang dihargai dan kurang percaya diri.

Anak bisa beranggapan jika dirinya belum mencapai standar orang tuanya dan pencapaiannya terasa tidak berharga. Selain itu, membandingkan anak dengan orang lain juga bisa menimbulkan rasa dendam.

2. “Kamu bahkan tidak bisa melakukan hal semudah ini”

Orang tua mengkritik anak/Foto: freepik.com/user18526052

Banyak dari orang tua yang merasa frustrasi ketika melihat anaknya tidak mampu menyelesaikan tugas sederhana dan berakhir membentak mereka. Namun, terlepas dari perasaan orang tua, kalimat “kamu bahkan tidak bisa melakukan hal semudah ini” bisa membekas di hati anak.

Menurut seorang psikolog sekolah, Alex Anderson-Kahl dalam Tiny Beans, kalimat tersebut bisa membuat anak merasa jika dirinya memang tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana. Maka dari itu, orang tua perlu mengontrol emosinya ketika sedang berhadapan dengan anak.

3. “Kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa”

Kalimat

Kalimat orang tua yang bisa menghancurkan harga diri anak/Foto: freepik.com/freepik

Kalimat “kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa” yang diucapkan orang tua saat sedang meluapkan amarahnya bisa berdampak besar bagi anak. Anak yang sedang dalam masa mencari jati diri akan merasa kalimat tersebut adalah suatu kritik dan label yang sulit dilepaskan.

Kalimat tersebut biasanya keluar ketika anak baru melakukan kesalahan. Namun, ketika kesalahannya berulang, kalimat ini justru kembali terngiang di kepalanya dan membentuk suatu pola pikir tentang kekhawatiran untuk gagal di masa depan. Alhasil, anak bisa merasa ragu dan membunuh kepercayaan dirinya.

4. “Kenapa kamu menangis? Itu bukan masalah besar”

Foto anak menangis di depan orang tua/Foto: freepik.com/freepik

Setiap anak mempunyai perasaan rumit dan cara berbeda untuk mengatasi masalahnya. Ketika merasa kesulitan, ketakutan, kecewa, dan gagal, beberapa anak akan menangis untuk menyalurkan perasaannya.

Namun, ketika orang tua mengatakan “Kenapa kamu menangis? itu bukan masalah besar” justru menjadi sinyal jika perasaannya terasa diabaikan. Anak bisa berpikir jika rasa takutnya adalah kelemahan.

Kondisi ini bisa berdampak pada proses pembentukan karakter anak, seperti berusaha menghindari kerentanan, sulit terbuka, hingga rasa percaya diri yang menurun. Itulah sebabnya, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kata-katanya kepada sang buah hati.

5. “Kamu belum cukup berusaha keras”

Orang tua marah kepada anak/Foto: freepik.com/peoplecreations

Tanpa orang tua sadari, kalimat ini menimbulkan tekanan dan rasa malu pada anak ketika mendengarnya. Beberapa anak mungkin memang kurang berusaha keras karena tidak menggunakan waktu luangnya sebaik mungkin.

Akan tetapi, mengucapkan “kamu belum cukup berusaha keras” kepada anak bukanlah hal tepat untuk memotivasi anak. Berdasarkan tuturan seorang psikolog, Dr. LeMeita Smith dalam laman Tiny Beans, saat memotivasi anak dengan mengatakan jika mereka belum cukup berusaha keras, anak-anak mungkin akan mendengarkan jika mereka belum mengusahakan yang terbaik, bukan bentuk motivasi.

Dalam hal ini, secara tidak sadar, orang tua justru memberi tekanan kepada anak yang bisa berdampak terhadap kepercayaan diri dan membuat mereka semakin ragu. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua memberikan apresiasi terlebih dulu kepada anaknya sebagai bentuk dukungan.

Itulah sejumlah kalimat orang tua yang bisa menghancurkan harga diri anak tanpa disadari. Jika kamu sering mengutarakan salah satunya, sebaiknya mulai hindari kebiasaan tersebut.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE