5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Jadi Percaya Diri

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia
Sabtu, 08 Nov 2025 12:00 WIB
5 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Jadi Percaya Diri
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: freepik.com/freepik

Setiap orang tua tentu ingin anak mereka tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Namun, kepercayaan diri bukan sesuatu yang dibawa anak sejak lahir, melainkan hal yang dapat dikembangkan perlahan-lahan seiring berjalannya waktu.

Di sinilah peran orang tua dibutuhkan, untuk mendampingi anak agar mereka tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Membangun kepercayaan diri pada anak bisa dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya melalui kalimat-kalimat yang diucapkan orang tua untuk mendukung anak dan menghargai setiap usaha mereka, Beauties.

Dikutip dari The Times of India, ini deretan kalimat orang tua yang bisa membantu tingkatkan  kepercayaan diri  pada anak.

1. “Aku sangat bangga dengan kerja kerasmu”

Kebanyakan orang tua mungkin berkata, “Aku bangga padamu”, tetapi menambahkan kalimat menjadi “Aku sangat bangga dengan kerja kerasmu” bisa mengubah banyak hal.

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: freepik.com/ourteam

Kebanyakan orang tua mungkin berkata, “Aku bangga padamu”, tetapi menambahkan kalimat menjadi “Aku sangat bangga dengan kerja kerasmu” bisa mengubah banyak hal, Beauties.

Kalimat ini mengalihkan fokus dari hanya sekadar hasil ke perjuangan dalam berusaha, membantu anak-anak memahami bahwa yang terpenting adalah kegigihan, bukan kesempurnaan.

Selain itu, kalimat ini akan membuat anak percaya bahwa mereka dapat berkembang melalui usaha, alih-alih merasa tertekan ketika suatu hal tidak berjalan dengan sempurna.

2. “Tidak apa-apa membuat kesalahan, itulah cara kita belajar”

Kalimat “Tidak apa-apa membuat kesalahan, itulah cara kita belajar” bisa membangun ketahanan emosional dan mengajarkan pemecahan masalah, dua keterampilan kunci yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan diri pada anak.

Ilustrasi orang tua dan anak/ Foto: freepik.com/freepik

Di dunia serba cepat dan berorientasi pada prestasi saat ini, banyak anak yang lebih takut pada kegagalan dibandingkan hal lainnya. Oleh karena itu, di sinilah kalimat ini berperan.

Ketika orang tua menganggap kesalahan sebagai hal yang normal, orang tua juga dapat mengajari anak bahwa kegagalan bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan bagian normal dari pembelajaran.

Kalimat “Tidak apa-apa membuat kesalahan, itulah cara kita belajar” bisa membangun ketahanan emosional dan mengajarkan pemecahan masalah, dua keterampilan kunci yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan diri pada anak.

Selain itu, anak-anak yang tidak takut gagal lebih kreatif, ingin tahu, dan percaya diri.

3. “Saya suka melihatmu mencoba hal-hal baru

Mengatakan kalimat seperti “Ayah/Ibu senang melihatmu mencoba hal-hal baru” memberitahu anak bahwa melangkah keluar dari zona nyaman mereka adalah hal yang patut dibanggakan.

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: freepik.com/our-team

Rasa percaya diri tumbuh ketika anak-anak merasa terdorong untuk bereksplorasi, meskipun mereka tidak langsung mahir dalam suatu hal.

Entah itu mencoba bergabung dengan band sekolah, mengikuti olahraga baru, atau belajar memasak, antusiasme orang tua terhadap rasa ingin tahu mereka lebih penting daripada hasilnya.

Mengatakan kalimat seperti “Ayah/Ibu senang melihatmu mencoba hal-hal baru” memberitahu anak bahwa melangkah keluar dari zona nyaman mereka adalah hal yang patut dibanggakan.

Selain itu, hal ini juga membantu anak-anak belajar bahwa mengambil risiko bisa menjadi hal yang baik, menciptakan rasa aman saat anak bereksplorasi, yang meningkatkan rasa kepercayaan diri dan membantu mereka membangun kemandirian.

4. “Aku percaya padamu”

Ketika orang tua mengatakan

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: freepik.com/Sherry

Terkadang, anak-anak hanya perlu mendengar kalimat yang ampuh ini. Ketika orang tua mengatakan "Aku percaya padamu," para orang tua seolah sedang ‘meminjamkan’ kepada anak-anak kepercayaan diri hingga mereka menemukan kepercayaan diri mereka sendiri.

Jika anak merasa gugup sebelum acara sekolah atau putus asa setelah hari yang buruk, kalimat ini mengingatkan mereka bahwa seseorang yang berarti seperti orang tua memiliki keyakinan pada mereka. Pesan ini akan terus mereka ingat bahkan setelah momen itu berlalu.

Ketika anak mendengar dorongan yang konsisten dan tulus, mereka mulai percaya pada potensi mereka sendiri.

5. “Terima kasih sudah membantu

Mengucapkan

Ilustrasi anak dan orang tua/ Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

Rasa percaya diri tidak hanya datang dari prestasi, tetapi juga tumbuh melalui kontribusi, Beauties.

Ketika orang tua menghargai bantuan anak, entah itu menyiapkan meja makan, memberi makan hewan peliharaan, atau hal lainnya, maka orang tua menunjukkan bahwa usaha si anak berarti.

Mengucapkan "Terima kasih atas bantuannya" memberi anak rasa memiliki tujuan dan rasa memiliki. Hal itu menunjukkan bahwa mereka membuat perbedaan, bahkan dalam hal-hal kecil.

Anak-anak yang merasa berguna dan dihargai mengembangkan harga diri yang lebih kuat. Hal itu memperkuat empati, tanggung jawab, dan gagasan bahwa apa yang mereka lakukan memiliki nilai.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE