5 Kalimat Sederhana yang Bisa Diucapkan Orang Tua Agar Anak Lebih Percaya Diri

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Senin, 29 Sep 2025 10:00 WIB
“Aku bangga padamu. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu”
Rasa bangga orang tua dan ungkapan cinta dibutuhkan anak. Mereka akan merasa lebih percaya diri karena diperhatikan/Foto: freepik.com/jcomp

Anak-anak memiliki potensi yang luar biasa dan berkembang pesat. Bukan hanya secara akademis atau fisik, tapi juga dengan kepercayaan diri. Membangun kepercayaan diri anak bisa melalui kata-kata yang bisa didengar setiap hari. 

Lewat ucapan sederhana, orang tua bisa membangun afirmasi positif agar anak merasa dicintai, dihargai, dan mampu menghadapi tantangan hidup. Kepercayaan diri bisa berpengaruh pada keberhasilan akademik anak di sekolah. Merangkum dari Motherly, ini dia 5 kalimat sederhana yang bisa diucapkan orang tua agar anak lebih percaya diri.

“Aku percaya kamu mampu, kamu bisa melakukannya.”

Percaya akan kemampuan anak, bisa bikin percaya diri. Ini akan tertanam dalam dirinya/Foto: freepik.com/Lifestylememory

Orang tua meyakini bahwa anak-anak mampu melakukan begitu banyak hal. Jadi, dengan kalimat sederhana, orang tua bisa menanamkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu melakukan hal yang pertama kali mereka coba. Orang tua bisa mengucapkan kalimat “Aku percaya kamu mampu, kamu bisa melakukannya.” yang akan tertanam dalam batin anak-anak.

Kalimat tersebut bisa menjadi dorongan besar. Misalnya, saat mereka pertama kali naik sepeda tanpa roda bantu. Mereka akan merasa takut, namun satu kalimat sederhana tersebut akan membuat anak merasa didukung. Meski jatuh, mereka tahu ada orang tua yang yakin pada kemampuannya.

Hindari mengatakan hal-hal yang bisa membuat anak tidak berani mencoba seperti, “Kamu bisa terluka” atau “Jangan jatuh, ya!”. Nada dan bahasa yang digunakan orang tua harus menunjukkan rasa percaya diri

“Terkadang kita buat kesalahan, tidak apa-apa, itu cara kita belajar”

Menegur dengan kalimat yang baik bisa membuat anak lebih percaya diri. Kesalahan adalah cara belajar/Foto: freepik.com/tirachardz

Mengambil risiko bisa jadi pilihan yang diberikan orang tua kepada anak. Dengan setiap tantangan dan pencapaian, rasa percaya diri akan tumbuh. Meskipun, kesalahan sering membuat anak merasa gagal, tapi orang tua bisa mengajarkan bahwa kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar.

Anak akan belajar bahwa gagal bukan akhir dari segalanya, tapi jadi kesempatan untuk berkembang. Ucapkan kalimat, seperti “Terkadang kita buat kesalahan, tidak apa-apa, itu cara kita belajar” saat anak membuat kesalahan. Misalnya, ketika anak menjatuhkan gelas atau mendapat nilai yang kurang bagus, orang tua bisa langsung menegur dengan mengucapkan kalimat tersebut. Anak akan lebih berani mencoba lagi dan kegagalan bukanlah aib.

“Kamu bisa melakukan hal-hal yang sulit”

Pengakuan rasa sulit harus dihadapi anak. Anak akan percaya diri karena memiliki kekuatan dari orang tua/Foto: freepik.com/freepik

Ketika anak menghadapi keadaan yang sulit atau rintangan yang sulit diatasi, maka orang tua bisa memberitahu apa yang perlu anak dengar, yaitu pengakuan bahwa yang sedang ia hadapi merupakan bagian dari kerja keras dan mereka mampu melakukannya.

Misalnya, saat anak mengeluh ketika PR matematika yang terlalu sulit. Orang tua bisa memberikan semangat dengan mengucapkan “Kamu bisa melakukan hal-hal yang sulit”. Kalimat tersebut membantu mereka memahami bahwa kesulitan bukan jadi alasan untuk menyerah. Orang tua membuat anak yakin mereka punya kekuatan untuk menghadapi tantangan, dan mereka akan jadi pribadi yang percaya diri dengan kemampuannya.

“Aku bangga padamu. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu”

Rasa bangga orang tua dan ungkapan cinta dibutuhkan anak. Mereka akan merasa lebih percaya diri karena diperhatikan/Foto: freepik.com/jcomp

Anak-anak perlu mendengar kalimat tentang ungkapan cinta. Itu berarti orang tua memberikan kepastian kepada mereka tentang cinta, apa pun yang diperoleh oleh anak. Saat anak bercerita tentang hal yang sudah dilakukan, lakukan lebih dari sekedar memperhatikan usaha mereka. Minta mereka menjelaskan lebih lanjut, dan dengarkan rasa bangga yang mereka miliki.

Begitupun, ketika anak gagal melakukan hal, misalnya tidak menang ikut lomba menggambar. Orang tua bisa mengucapkan “Aku bangga padamu. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu”, hal itu menegaskan bahwa orang tua mengapresiasi keberaniannya sudah ikut lomba. Anak juga jadi belajar bahwa usaha lebih penting daripada hasil.

“Bagaimana aku bisa membantu?”

Tawarkan bantuan saat anak benar-benar merasa kesulitan. Dukungan orang tua bisa membuat anak lebih percaya diri./Foto: freepik.com/freepik

Anak-anak bisa memiliki kesulitan, jadi jangan ragu untuk menawarkan dukungan orang tua. Kalimat “Bagaimana aku bisa membantu?” bisa memberi pesan bahwa anak tidak pernah sendirian menghadapi tantangan. Tanpa langsung mengambil alih pekerjaan anak, anak merasa didampingi, tapi tetap diberi ruang untuk memimpin prosesnya. 

Kalimat tersebut juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri karena anak diberi kesempatan untuk menentukan bentuk bantuan yang mereka butuhkan. Bisa jadi, mereka hanya saja ingin ditemani atau butuh sedikit petunjuk, bukan penyelesaian dari orang tua sepenuhnya. Anak merasa dihargai karena ia punya kendali atas dirinya sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE