5 Kalimat yang Biasanya Diucapkan Pria saat Memanipulasi Perasaanmu

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 26 Feb 2025 22:30 WIB
5 Kalimat yang Biasanya Diucapkan Pria saat Sedang Manipulasi Perasaanmu/Foto: Freepik

Hubungan asmara seharusnya menjadi tempat di mana dua orang saling mendukung dan merasa aman, tetapi sayangnya ada beberapa orang yang terlibat dalam hubungan tidak sehat, salah satunya karena masalah manipulasi perasaan. Manipulasi dalam hubungan adalah masalah yang kompleks dan sering kali merugikan, baik secara emosional maupun mental. Dalam artikel yang dilansir dari Worth Explorer ini, kita akan membahas perilaku manipulatif yang dilakukan pria.

Mengenali tanda-tanda manipulasi itu penting, salah satunya lewat beberapa kalimat yang sering diucapkan pria manipulatif berikut ini!

“Reaksimu Terlalu Berlebihan”


Ilustrasi/Foto: Freepik

Kata-kata ini mungkin terdengar sepele, bahkan tampak seperti sebuah usaha untuk menenangkan situasi. Namun, kalau kita gali lebih dalam, ungkapan ini bisa punya dampak yang lebih besar dan merugikan.

Bayangkan kamu sedang mencoba membicarakan sesuatu yang menyakitimu, seperti komentar pedas, perlakuan cuek, atau sikap mereka yang tidak mempertimbangkan perasaanmu. Bukannya mendengarkan atau mencoba memahami, orang tersebut malah melabeli emosimu sebagai sesuatu yang berlebihan. Seolah-olah masalahnya bukan pada apa yang mereka lakukan, tetapi pada cara kamu meresponsnya.

Masalahnya, ini bukan sekadar ucapan lalu, melainkan bentuk gaslighting—sebuah manipulasi emosional yang membuat seseorang meragukan perasaan dan pikirannya sendiri. Makin sering kamu mendengar kalimat ini, makin besar kemungkinan kamu mulai bertanya-tanya, “Apa aku memang terlalu sensitif?” atau “Jangan-jangan aku memang berlebihan?”. Padahal, bisa jadi reaksimu wajar karena memang ada sesuatu yang menyakitimu.

Ketika seseorang terus-menerus membuatmu meragukan validitas emosimu, mereka sebenarnya sedang membangun kendali atas dirimu. Lama-kelamaan, kamu mungkin mulai diam dan enggan menyuarakan apa yang kamu rasakan karena takut dianggap berlebihan. Ini adalah kemenangan bagi si manipulator—karena saat kamu meragukan diri sendiri, mereka bisa terus mengabaikan kesalahan mereka tanpa konsekuensi.

Namun, perlu diingat, tidak ada orang lain yang berhak menentukan apakah emosimu valid atau tidak. Kalau sesuatu menyakitimu, berarti hal itu penting. Jangan biarkan orang lain menyepelekan apa yang kamu rasakan!

(naq/naq)