5 Kalimat yang Bisa Membuat Hubungan Renggang dan Hancur, Jangan sampai Terucap!
Ucapan adalah maut, mungkin benar adanya dalam hubungan. Dinamika hubungan yang tidak sehat kerap dipicu oleh keterampilan komunikasi yang buruk dari kedua belah pihak.
Cara paling buruk yang bisa merusak komunikasi antar pasangan adalah sikap meremehkan, mulai dari hal sederhana hingga kompleks. Semua ini bertujuan untuk merendahkan orang lain, yang pada akhirnya dapat merusak pondasi hubungan yang sehat. Kepuasan dalam hubungan pun menurun.
Lantas, kalimat seperti apakah yang bisa memicu keretakan dalam hubungan? Berikut 5 kalimat yang bisa membuat hubungan renggang dan kandas.
1. Apa pun yang Diawali dengan ‘Kamu Tidak Pernah…’
Ilustrasi perempuan yang sedang mengutarakan sesuatu pada pasangannya/Foto: Freepik.com/stockking
Sadar atau tidak, kalimat yang diucapkan dengan awalan ‘kamu tidak pernah…’ kerap memberikan sinyal yang buruk terhadap pasangan dan hubungan di masa depan. Menurut terapis keluarga dan pernikahan, Virginia Gilbert, “mengucapkan kata-kata ‘kamu tidak pernah…’ akan langsung membuat pasangan bersikap defensif,” dilansir dari Huffpost.
Defensif adalah sikap seseorang yang enggan mengakui kesalahan sebagai bentuk pertahanan diri. Biasanya muncul saat orang merasa malu, takut, atau marah lantaran dikritik dan disalahkan.
Sebagai perumpamaan, kamu merasa pasanganmu tidak pernah mengatakan ‘i love you’. Selalu kamu yang mengatakannya. Lalu, kamu mencoba mengkritiknya.
“Kamu itu tidak pernah bilang ‘i love you’ sama aku. Selalu aku duluan yang mengatakannya.” Bagi segelintir orang, kalimat itu cukup sensitif terutama orang dengan ego tinggi. Alih-alih pasangan berbalik mengatakan i love you, perdebatan siapa yang benar justru semakin panas.
Dalam hubungan yang sehat, menghormati batasan dan individualitas sangat penting. Cinta adalah tentang penerimaan dan pengertian, bukan tentang memenuhi syarat atau tuntutan.
Guna menghindari perdebatan panjang, ungkapkan kebutuhan dan keinginan dengan jujur serta terbuka tanpa meragukan cinta pasangan.
Kamu bisa merubah penyampaiannya seperti, ”Aku merasa biasanya aku yang lebih sering bilang ‘i love you’. Aku akan senang kalau kamu bisa mengatakan kalimat itu lebih dulu.”
2. ‘Aku Tidak Percaya Padamu’
Ilustrasi perempuan yang sedang menaruh kecurigaan terhadap pasangannya/Foto: Freepik.com/tirachardz
Kalimat ini sering diucapkan oleh sepasang kekasih yang sedang menaruh kecurigaan terhadap pasangan. Merasa tidak ada lagi kejujuran di antara mereka. Mungkin ini terlihat sepele bagi sebagian orang. Namun, jika sering diucapkan akan memicu perdebatan panjang yang berimbas pada keharmonisan hubungan.
Menurut William J. Doherty, Ph.D, pada Huffpost, ada cara yang lebih baik untuk meluruskan kecurigaan daripada menuduh pasangan berbohong secara frontal. “Mengatakan aku tidak percaya padamu itu provokatif dan hampir selalu menjadi boomerang. Versi yang lebih baik adalah aku sulit percaya sepenuhnya tentang cerita-ceritamu itu," ujar Doherty.
3. ‘Kenapa Kamu Tidak Bisa Lebih Seperti Dia….’
Ilustrasi sepasang kekasih yang sedang mengalami konflik dalam hubungan/Foto: Freepik.com/KamranAydinov
Pasangan mana yang mau dibanding-bandingkan dengan orang lain, entah orang di lingkungan keluarga atau bahkan mantan pasangan? Sekali dua kali mungkin bisa ditoleransi, tetapi jika keterusan? Mereka akan mundur perlahan dalam hubungan.
Menghargai dan menerima satu sama lain itu penting dalam hubungan. Setiap manusia memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Perbedaan itu seharusnya dirayakan, bukan dijadikan tolak ukur perbandingan.
Perlu diingat, setiap orang unik dengan caranya masing-masing. Rayakan keunikan itu alih-alih mengharapkan mereka menyesuaikan diri dengan pola orang lain.
4. ‘Kamu Terlalu Sensitif’
Ilustrasi sepasang kekasih yang sedang bertengkar/Foto: Freepik.com/freepik
Kalimat ‘kamu terlalu sensitif’ tidak beda jauh dengan ‘kenapa harus nangis, gitu aja ngambek, atau tidak perlu berlebihan'. Kalimat-Kalimat tersebut kerap digunakan oleh orang sebagai mekanisme pertahanan diri ketika pasangan mengatakan hal yang menyakitkan atau menjengkelkan.
Apakah Kalimat itu tidak berdampak pada hubungan? Jelas berdampak, karena dinilai meremehkan perasaan pasangan dan mengatakan bahwa perasaan itu salah. Padahal, setiap orang berhak atas emosi dan reaksinya masing-masing.
Jika orang merasa kesal dengan sesuatu yang kamu katakan atau lakukan, mundur sejenak, akui perasaan mereka, dan minta maaf jika perlu.
Alih-alih mengabaikan emosi mereka, tunjukkan empati dan pengertian. Hal ini dapat sangat membantu dalam menjaga hubungan yang sehat dan saling menghormati.
5. ‘Andai Kita Tidak Pernah Bertemu, Aku Pasti Tidak Mengalami Hal-Hal Buruk Ini...’
Ilustrasi pasangan sedang berdebat/Foto: Freepik.com/cookie_studio
Singkat, padat, dan menusuk. Siapa pun yang mendengarnya akan beranggapan bahwa kehadirannya selama ini tidak berarti dan tidak sepenting itu. Kebersamaan yang sudah dilewati, bukan hal yang istimewa.
Mengungkap keluh-kesah terhadap pasangan dengan mengucapkan kalimat seperti itu tentu menyakiti pasangan. Bukan tidak mungkin, hubungan akan benar-benar hancur ketika ia sudah tidak bisa menahan rasanya tidak dihargai dalam hubungan.
Itulah kalimat yang sering diucapkan oleh orang-orang yang tersulut emosi dan tidak berpikir jernih kala itu. Semoga, ini bisa mengedukasi Beauties agar lebih bijak dalam menghadapi masalah. Tidak asal berucap hingga akhirnya memperburuk keadaan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!