5 Kalimat yang Tanpa Sadar Sering Diucapkan Orang dengan Kecerdasan Emosional Rendah
Kecerdasan bukan hanya soal memiliki IQ yang tinggi. Namun, dalam kehidupan sosial, memiliki EQ (Emotional Quotient) atau kecerdasan emosional juga tak kalah pentingnya.
Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, seseorang bisa menerima, mengelola, dan mengontrol emosinya dan orang lain dengan baik. EQ tinggi sangat bisa dipelajari sepanjang hidupmu agar bisa menciptakan sebuah hubungan yang sehat untuk diri sendiri dan orang lain.
Di samping seseorang dengan EQ tinggi, tentu ada orang dengan EQ rendah. Orang dengan kecerdasan emosional rendah bisa dilihat dari perilaku dan kalimat yang diucapkannya sehari-hari.
Beauties yang sedang mempelajari kecerdasan emosional tinggi, catat yuk, sederet kalimat yang tanpa sadar sering diucapkan orang dengan kecerdasan emosional rendah, melansir Global English Editing. Simak!
1. “Kamu Terlalu Sensitif!”
Ilustrasi mengatakan kamu terlalu sensitif pada teman/Foto: pexels.com/rdne
Orang yang cerdas secara emosional memahami tentang emosi. Namun, kalimat di atas telah mengabaikan pengalaman emosional seseorang.
Menyampaikan kalimat di atas kepada orang lain, apalagi yang sedang mengalami masalah, tidak membantu apa pun. Kalimat tersebut hanya menambah rasa malu atas apa yang sedang mereka rasakan.
2. “Saya Hanya Jujur”
Ilustrasi mengatakan saya hanya jujur pada teman/Foto: pexels.com/shvets-production
Kata “jujur” sering kali digunakan untuk mengesampingkan emosi orang lain dan sebagai kedok untuk menyakiti. Seseorang yang mengucapkan kalimat di atas telah membanggakan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan apakah kalimat tersebut dibutuhkan, menyakiti, atau baik.
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi memahami bahwa kejujuran dan kebaikan saling eksklusif. Mereka akan mencari berbagai cara penuh kelembutan jika ingin membagikan kebenaran yang sulit.
3. “Setidaknya…”
Ilustrasi mengatakan setidaknya pada teman/Foto: Freepik.com
“Setidaknya kamu masih sehat”, “Setidaknya kamu punya pekerjaan”, “Setidaknya tidak lebih buruk”. Seseorang yang menggunakan kalimat ini merasa bahwa dirinya telah memberikan perspektif. Padahal sebenarnya, kalimat tersebut tanpa sadar telah menganggap remeh orang lain.
4. “Itulah Diriku”
Ilustrasi mengatakan itulah diriku/Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Kalimat di atas sering menjadi tameng terhadap pertumbuhan atau akuntabilitas. Orang dengan kecerdasan emosional rendah menggunakan kalimat tersebut untuk menyakiti orang lain.
Orang yang benar-benar mengenal dirinya sendiri jarang mengungkapkan kalimat di atas. "Itulah Diriku" lebih sering menunjukkan kebalikannya, yakni ia belum memahami mengapa mereka seperti itu. Ini adalah akhir percakapan yang melindungi mereka dari ketidaknyamanan dalam proses pertumbuhan.
5. “Saya Tidak Suka Drama”
Ilustrasi mengatakan saya tidak suka drama/Foto: Pexels.com/Liza Summer
Orang dengan kecerdasan emosional rendah yang mengatakan kalimat di atas artinya ia telah melabeli semua ekspresi emosi sebagai "drama" dan menempatkan diri di atasnya. Kalimat di atas menunjukkan ketidakmampuan untuk membedakan antara ekspresi emosi yang sehat dan disfungsi.
Apa yang disebutnya sebagai "menghindari drama" sering kali menghindari tanggung jawab, percakapan sulit, atau emosi orang lain. Kalimat ini juga sering digunakan untuk mempermalukan orang lain dan melindungi dirinya sendiri dari konflik.
Beauties, itu dia sederet kalimat yang tanda sadar sering diucapkan orang dengan kecerdasan emosional rendah. Hati-hati, jangan sampai kamu ikut mengucapkannya ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!