Menurut Psikolog Harvard, Ini 7 Kalimat yang Biasa Diucapkan Orang dengan Kecerdasan Emosional Rendah
Beauties, punya kecerdasan emosional tinggi bukan berarti kita harus selalu tenang atau tidak boleh marah sama sekali. Kecerdasan emosional lebih soal kesadaran diri, empati, dan kemampuan memilih respons yang tepat tanpa menyakiti orang lain.
Nah, orang dengan kecerdasan emosional rendah biasanya tidak menyadari dampak dari ucapannya. Mereka merasa jujur padahal cara penyampaiannya kurang bijak.
Supaya kita makin peka, yuk, cek beberapa kalimat yang sering muncul dari orang dengan kecerdasan emosional rendah, menurut psikolog lulusan Harvard Dr. Cortney Warren, dirangkum dari CNBC Make It!
"Aku Memang Begini Orangnya, Kalau Nggak Suka, ya, Sudah!"
Kalimat ini menunjukkan penolakan untuk berkembang. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa tumbuh dan belajar adalah bagian dari proses hidup. Sebaliknya, gunakan kalimat yang lebih dewasa, seperti “Aku butuh waktu untuk berpikir. Mungkin ada hal yang bisa aku perbaiki.”
“Bukan Urusanku, Itu Masalahmu”
Foto: Freepik/Freepik
Kalimat ini menunjukkan kalau kamu punya empati yang rendah. Minimnya empati membuat seseorang terasa dingin dan tidak suportif. Padahal, empati sederhana saja sudah bisa bikin orang lain merasa didengar. Cobalah gunakan kalimat yang lebih empatik, seperti “Aku paham situasimu berat. Mau cerita? Aku siap mendengar.”
“Gara-Gara Kamu, Aku Jadi Seperti Ini”
Gara-Gara Kamu, Aku Jadi Seperti Ini/Foto: Freepik/freepik
Menyalahkan orang lain atas emosi pribadi adalah tanda belum mengenali cara mengelola perasaan dan emosi. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi tentu tahu bahwa perasaan adalah tanggung jawab diri sendiri, bukan orang lain. Kamu bisa menggunakan kalimat lain yang lebih sadar diri, seperti “Aku lagi kebawa emosi. Dari sudut pandangku, yang terjadi itu…”
“Sudah Jelas Kalau Kamu yang Salah”
Sudah Jelas Kalau Kamu yang Salah/Foto: Freepik/freepik
Selanjutnya, fokus pada pembuktian siapa yang benar hanya akan membuat konflik semakin panas. Orang dengan kecerdasan emosional yang baik akan memilih memahami terlebih dahulu, bukan menyerang lebih dulu. Kamu bisa menggantinya dengan kalimat yang lebih sehat, seperti “Aku punya pandangan yang beda. Boleh jelaskan versi kamu?”
“Jangan Lebay!”
Jangan Lebay!/Foto: Freepik/freepik
Kalimat seperti ini sama dengan meremehkan perasaan orang lain. Akhirnya, lawan bicara pun jadi merasa tidak valid untuk merasakan apa pun. Ada kalimat yang lebih berempati yang bisa kamu gunakan, yaitu “Sepertinya ini berat untuk kamu, ya. Mau ngobrol pelan-pelan?”
“Aku Tidak Akan Memaafkan Kamu”
Aku Tidak Akan Memaafkan Kamu/Foto: Freepik/drazen zigic
Menolak memaafkan bisa jadi tanda ego yang terlalu besar. Bukan berarti kita harus langsung baikan, tapi kesediaan untuk membuka ruang perbaikan adalah ciri kedewasaan emosional. Kamu bisa mengatakan sesuatu yang lebih terbuka, seperti “Aku masih butuh waktu. Tapi aku ingin selesaikan ini dengan cara yang baik.”
“Perasaan Kamu Tidak Masuk Akal”
Perasaan Kamu Tidak Masuk Akal/Foto: Freepik/Freepik
Orang dengan kecerdasan emosional rendah juga sering menghakimi perasaan berdasarkan logika mereka sendiri. Padahal, emosi tidak selalu logis atau tidak, tapi soal apa yang dirasakan. Sebaiknya kamu gunakan kalimat yang lebih bijak, seperti “Aku belum sepenuhnya paham posisimu, tapi aku mau coba mengerti.”
Beauties, kalimat-kalimat di atas mungkin kedengarannya sepele, bahkan sering terlontar tanpa sadar. Namun, kalau kita mau belajar menggantinya dengan versi yang lebih lembut dan sadar emosi, kualitas hubungan bisa meningkat, baik dengan diri sendiri maupun orang lain. Semoga jadi inspirasi untuk komunikasi sehari-hari, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!