5 Kota Terbersih di Dunia, Ada Tetangga Indonesia

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Sabtu, 27 Dec 2025 10:30 WIB
5. Auckland, Selandia Baru
Auckland, Selandia Baru/Foto: Pexels.com/ Donovan Kelly

Ketika kita berbicara tentang liburan, sering kali yang kita cari bukan sekadar pemandangan indah, tapi juga suasana yang menenangkan, udara yang mengalir segar, dan tempat di mana hati punya ruang untuk bernapas. Dengan tempat yang nyaman tentu liburan kita menjadi menyenangkan, bukan?

Melansir dari Condorchem Enviro Solutions, ada beberapa kota terbersih di dunia yang bisa menjadi pilihan liburan untuk menenangkan jiwa dan pikiran. Nah, daripada penasaran, yuk, langsung kita bahas beberapa kota teratas paling bersih dan patut jadi destinasi impian yang bukan hanya menyuguhkan pemandangan bagus tetapi juga memberikan kedamaian batin. 

1. Copenhagen, Denmark

Copenhagen, Denmark/Foto: Pexels.com/ Maria Orlova

Menempati urutan pertama daftar, Copenhagen dikenal karena penerapan sepeda massal yaitu lebih dari 700 ribu sepeda dan pengembangan energi terbarukan yang ambisius. Kopenhagen adalah ibu kota Denmark, dengan populasi 1.990.000 jiwa, dan telah menjadi kota terbersih di dunia berkat kesadaran sosial dan praktik ramah lingkungan. Sejak tahun 1973, bertepatan dengan krisis minyak, Denmark telah mencari alternatif ekonomi di sektor energi, yaitu Green Business.

Fakta penting yang perlu Beauties ketahui, PDB negara ini telah tumbuh sebesar 100 persen sejak tahun 1980, sementara konsumsi energi hanya meningkat sebesar 6 persen dan konsumsi air berkurang sebesar 40 persen. Saat ini, bauran energi melebihi 30 persen, dan diperkirakan akan mencapai kemandirian energi pada tahun 2050.

2. Singapura

Singapura/Foto: Pexles.com/ Timo Volz

Singapura, dengan populasi 6.036.000 jiwa, merupakan contoh nyata kota yang berhasil memadukan kebersihan, keberlanjutan, dan pembangunan perkotaan. Beberapa langkah yang telah diterapkan untuk menciptakan budaya tanggung jawab dan kesadaran lingkungan di antara warganya adalah kebijakan Clean and Green yang dikenalkan oleh Perdana Menteri Lee Kuan Yew di tahun 1960-an.

Inisiatif ini mencakup perubahan undang-undang kesehatan masyarakat, relokasi pedagang kaki lima, dan langkah-langkah pengendalian penyakit. Singapura adalah pemimpin dalam desain bangunan berkelanjutan, seperti taman vertikal dan supertree futuristik yang dikelilingi ribuan tanaman.

Dalam pengendalian penyakit, iklim yang hangat dan lembap, kebersihan sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk. Selama bertahun-tahun, Singapura telah merelokasi pabrik, bisnis, dan populasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan.

Selain itu Singapura adalah pemimpin teknologi dalam pengolaan air. Sistem NEWater memungkinkan produksi air minum dari air limbah. Penampungan air hujan dan desalinasi juga berkontribusi pada ketahanan air. Singapura juga memiliki sistem transportasi umum yang berkembang dengan baik dan terorganisir. Kereta bawah tanah dan bus menjadi transportasi paling populer, sehingga secara signifikan mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas rumah kaca.

Meskipun merupakan kota yang padat penduduk, Singapura telah melestarikan ruang terbuka hijau dan taman. Mereka juga memiliki sistem pengelolaan sampah yang efisien. Insinerasi sampah padat menghasilkan energi. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Semakau adalah contohnya. Sebagian besar kebersihan Singapura disebabkan oleh denda tinggi yang dijatuhkan pemerintah kepada mereka yang membuang sampah sembarangan.

3. Calgary, Kanada

Calgary, Kanada/Foto: Pexles.com/ Lisa Simpson

Calgary di Kanada, terletak di kaki Pengunungan Rocky, berpenduduk 1.436.000 jiwa. Nilai keberlanjutan dan kelayakan huninya didasarkan pada aset lingkungan kota dan kualitas hidup penduduknya. Calgary dikenal sebagai tujuan ekowisata dan olahraga musim dingin. Berbagai tempat wisata penting terletak di dekat kota ini, dan pada tahun 1988, Calgary menjadi kota di Kanada pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.

Calgary setara dengan kota Adelaide di Australia sebagai tempat terbaik kelima di dunia untuk ditinggali. Kota ini juga dinilai sebagai kota terbersih di dunia dalam survei yang dilakukan oleh majalah Forbes pada tahun 2007. Terkait integrasi lingkungannya, kota ini menonjol karena, perlindungan dan pemulihan kawasan alami, ini mencakup konservasi lahan basah, taman, dan pepohonan.

Calgary berupaya untuk lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim, misalnya, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Calgary telah menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan perkotaan dan kebersihan dapat hidup berdampingan secara harmonis.

4. Helsinki, Finlandia

Helsinki, Finlandia/Foto: Pexels.com/ Tapio Haaja

Helsinki adalah pusat politik, pendidikan, keuangan, budaya, dan penelitian terbesar, sekaligus salah satu kota terpenting di Eropa Utara, dengan populasi 675.750 jiwa. Sekitar 70 persen perusahaan asing yang beroperasi di Finlandia telah beroperasi di wilayah ini.

Helsinki terpilih sebagai World Design Capital pada tahun 2012, menjadi tuan rumah Olimpiade 1952 dan Kontes Lagu Eurovision ke-52 pada tahun 2007. Kota ini dikenal di seluruh dunia karena desainnya yang luar biasa, yang terlihat jelas di jalanan, pertokoan, dan bangunannya, dan menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO sejak 2014.

Pada edisi Agustus 2012, Economist Intelligence Unit menempatkan Helsinki di peringkat kedelapan dalam daftar kota terbaik untuk ditinggali di seluruh dunia. Pada tahun 2011, majalah Monocle menetapkan kota Helsinki sebagai kota terbaik untuk ditinggali dan dikembangkan di dunia.

Kota ini telah menjadi tolok ukur kebersihan karena berbagai alasan, termasuk keuntungan lokasinya yang cukup jauh dari kota-kota besar di Eropa, sehingga menghasilkan emisi polutan yang rendah dari transportasi jarak jauh.

Helsinki juga merupakan satu-satunya kota metropolitan terkemuka di Finlandia, yang juga berkontribusi pada kualitas udaranya yang sangat baik. Populasi yang jarang dan lalu lintas yang minim di negara ini berkontribusi pada kebersihan dan lingkungannya secara keseluruhan, serta sistem pengelolaan sampah yang inovatif, transportasi umum yang efisien, dan ruang terbuka hijau yang luas.

Helsinki menonjol karena fokusnya pada pelestarian lingkungan. Sekitar sepertiga wilayah Helsinki ditempati oleh area terbuka hijau, yang disediakan untuk kegiatan olahraga luar ruangan dan momen relaksasi.

5. Auckland, Selandia Baru

Auckland, Selandia Baru/Foto: Pexels.com/ Donovan Kelly

Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dan Pasifik Selatan. Dengan populasi 1.692.770 jiwa, kota ini dianggap sebagai salah satu kota terbersih di dunia berkat langkah-langkah signifikan yang diambil untuk melestarikan lingkungan dan mendorong pengurangan kemacetan lalu lintas.

Auckland telah mengadopsi teknologi bersih di berbagai bidang, seperti energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan mobilitas berkelanjutan. Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan, dengan fokus pada efisiensi energi dan penggunaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

Kota ini menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan, yang membutuhkan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini melibatkan pengambilan langkah-langkah yang mendorong efisiensi dan tanggung jawab dalam penggunaan sumber daya.

Auckland juga telah mempelajari bagaimana alam dapat melindungi lingkungannya dari dampak perubahan iklim. Strategi memanfaatkan alam sebagai pertahanan disebut adaptasi berbasis ekosistem. Hal ini melibatkan upaya menjaga alam agar alam juga menjaga kita. Misalnya, untuk menjamin ketersediaan air, berbagai langkah sedang diterapkan untuk melindungi ekosistem yang mengatur aliran air.

Auckland telah diidentifikasi sebagai kota yang mengalami transformasi paling radikal dalam tiga dekade terakhir dalam hal kebersihan dan keberlanjutan. Hal ini merupakan hasil dari dedikasinya terhadap praktik-praktik berkelanjutan, seperti inisiatif energi terbarukan dan program pengurangan limbah. Central Park yang luas, sebuah taman kota seluas lebih dari 1.000 hektar, serta taman atap dan taman bermain kota melengkapi fokusnya pada kebersihan dan keberlanjutan.

Kota ini merupakan contoh utama energi bersih dan transportasi umum yang berkelanjutan. Perusahaan ini berupaya mengurangi 69 persen emisi gas rumah kaca terkait lalu lintas pada tahun 2035 dan bermaksud agar setidaknya 30 persen busnya (sekitar 400 unit) menggunakan listrik pada tahun 2025.

Dengan memilih salah satu dari kota-kota terbersih dunia, kamu bukan hanya mendapatkan destinasi instagramable, tapi pengalaman yang menenangkan, ruang untuk bernapas, dan kesempatan untuk mendengarkan hati. Liburan terbaik bukan hanya yang penuh foto viral, tapi yang membuatmu merasa lebih ringan, lebih terhubung dengan diri sendiri, dan lebih siap menyambut babak baru.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.