5 Negara Paling Maju di Asia dan Alasannya

Meuthia Khairani | Beautynesia
Minggu, 31 Aug 2025 13:00 WIB
1. Singapura
Singapura/Foto: Pexels/Palumalerba

Negara maju bukan hanya tentang banyaknya gedung pencakar langit, pendapatan tinggi, dan brand mewah asal negara tersebut. Namun, juga mencakup bagaimana pertumbuhan ekonomi, daya beli, dan standar hidup, tingkat kesehatan, usia harapan hidup, kemajuan di bidang pendidikan, pengetahuan, dan ekonomi orang-orang di sebuah negara.

Asia, sebagai benua terpadat di dunia adalah rumah bagi lebih dari 4,8 miliar orang, yang merupakan 58,89% dari populasi global. Ini adalah kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat dan membanggakan. Banyak ekonomi Asia berada di pusat rantai pasokan global untuk teknologi konsumen dan industri, yang mendorong inovasi dan kemakmuran saat ini.

Bicara tentang kemajuan negara-negara di Asia, berikut adalah negara paling maju di Asia dan alasannya. Simak!

1. Singapura

Singapura/Foto: Pexels/Palumalerba

Dilansir dari Techpoint, Singapura adalah negara kepulauan dan negara-kota di Asia Tenggara. Dengan jumlah penduduk sedikit di atas 5,86 juta, negara ini memiliki ekonomi berpendapatan tinggi yang dibangun di atas lingkungan regulasi yang ramah bisnis dan investasi yang kuat dalam infrastruktur, pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan publik.

Negara sekaligus kota ini termasuk di antara ekonomi paling kompetitif di dunia dan menempati peringkat tertinggi dalam indeks modal manusia Bank Dunia 2020. Stabilitas politik Singapura, korupsi yang rendah, dan lembaga yang transparan telah mendorong pertumbuhannya sebagai pusat keuangan utama. Ekonominya yang tangguh menarik investasi asing dengan sistem pajak yang kompetitif dan lingkungan yang ramah bisnis. Negara ini membanggakan sektor manufaktur yang kuat dan industri jasa yang dapat diperdagangkan yang berkembang pesat, sambil memprioritaskan inovasi, modal, dan pengembangan bakat.

Pada tahun 2023, Bank Dunia menempatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal (saat ini) Singapura sebesar USD 501,43 miliar dengan PDB per kapita sebesar USD 84.734,3. Dengan ekspansi ekonomi negara yang berkelanjutan, sektor-sektor utama seperti manufaktur, jasa, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), e-commerce, dan logistik berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan tersebut.

Kualitas hidup di Singapura dinilai sangat baik. Singapura menawarkan lingkungan yang aman dan bersih, layanan publik yang efisien, dan beragam fasilitas. Para ekspatriat menghargai ekonomi negara yang kuat, peluang kerja, sistem pendidikan kelas dunia, dan lingkungan budaya yang semarak. Harapan hidup penduduk di Singapura hingga usia 83 tahun.

2. India

India/Foto: Pexels/Rachel Claire

India adalah negara di Asia Selatan dengan populasi 1,45 miliar. Menurut Bank Dunia, negara ini adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan siap untuk terus maju di jalur ini, dengan aspirasi untuk mencapai status pendapatan menengah ke atas pada tahun 2047, seratus tahun kemerdekaan India.

Meskipun menghadapi tantangan global, India tetap menjadi ekonomi utama yang tumbuh paling cepat, tumbuh 8,2% pada tahun fiskal 2023/2024. Pertumbuhan didorong oleh investasi infrastruktur publik, meningkatnya permintaan real estat, dan sektor manufaktur yang kuat, sektor jasa, energi terbarukan, ekonomi digital, pertanian, ekspor dan perdagangan, teknologi informasi dan layanan, serta industri sinema.

Pada tahun 2023, Worldometers memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal (saat ini) negara tersebut sebesar USD 3,568 triliun dengan PDB per kapita sebesar USD 2.481. PDB India diperkirakan akan mencapai USD 6 triliun pada akhir dekade ini.

Dapat dikatakan bahwa standar hidup India membaik dengan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, tetapi kesenjangan yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan dan ketimpangan pendapatan masih ada.

Dengan populasi penduduknya yang sebanyak 1.450.935.791,  angka harapan hidup di sana mencapai 67,74 tahun. Penggerak ekonominya, seperti teknologi informasi dan layanan, pertumbuhan manufaktur dan industri, pertanian, ekspor dan perdagangan, energi terbarukan, dan ekonomi digital.

3. Jepang

Jepang/Foto: Pexels/Bagus41

Jepang merupakan rumah bagi 123,75 juta orang dengan PDB sebesar USD 4.204 triliun dan PDB per kapita sebesar $33.806. Pada tahun 2025, PDB negara tersebut diproyeksikan mencapai USD 4,39 triliun, dengan PDB per kapita sebesar USD 35.660.

Selama bertahun-tahun, Jepang telah mengembangkan ekonomi manufaktur dan jasa yang sangat beragam dan menjadi salah satu produsen kendaraan bermotor, baja, dan barang manufaktur berteknologi tinggi (terutama elektronik konsumen) terbesar di dunia. Sektor jasa telah mendominasi ekonomi dalam hal proporsi keseluruhannya terhadap produk domestik bruto dan lapangan kerja. Sektor lainnya termasuk perdagangan berorientasi ekspor, pariwisata, dan perhotelan. Penggerak ekonomi di Jepang mencakup perdagangan berorientasi ekspor, sektor jasa, inovasi, pariwisata, dan perhotelan.

OECD Better Life Index melaporkan, Jepang mengungguli rata-rata dalam hal pendidikan, keselamatan, dan kualitas lingkungan dibandingkan dengan negara lain. Namun, Jepang berada di bawah rata-rata dalam hal pendapatan, hubungan sosial, keterlibatan sipil, dan kepuasan hidup. Dengan populasi penduduknya yang sekitar 123.753.041, harapan hidup di Jepang adalah hingga 87,14 untuk perempuan dan 81,09 untuk pria.

4. China

China/Foto: Pexels/Pixabay

China adalah negara di Asia Timur dengan populasi melebihi 1,4 miliar. Ini adalah negara terpadat kedua setelah India, mewakili 17,4% dari populasi dunia. Menurut World Bank, China sekarang menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas. Pertumbuhan ekonominya didorong oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kecakapan manufakturnya, kebijakan berorientasi ekspor, industrialisasi yang pesat, dan investasi dalam infrastruktur dan teknologi.

Pada tahun 2023, Worldometers memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal (saat ini) negara tersebut sebesar USD 17,795 triliun dengan PDB per kapita sebesar USD 12.509. Ekonomi China tumbuh pada tingkat yang kuat sebesar 5% pada paruh pertama tahun 2024, didukung oleh belanja konsumen untuk layanan, ekspor, dan investasi dalam manufaktur dan infrastruktur publik.

Menurut Msadvisory, ekonomi China tumbuh 10% per tahun (1978-2020), mengangkat jutaan orang dari kemiskinan dan meningkatkan pusat-pusat perkotaan seperti Shanghai dan Beijing. Namun, daerah pedesaan masih menghadapi kesenjangan dalam perawatan kesehatan dan pendidikan, yang mendorong investasi untuk memastikan pertumbuhan yang seimbang. Tantangannya tetap mencapai pembangunan yang adil bagi semua.

Dengan populasinya yang mencapai sekitar 1.419.321.278 jiwa, harapan hidup penduduk di sana mencapai 78,59 tahun.

5. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab/Foto: Pexels/Unsplash/Daniel Ahmetsah

Uni Emirat Arab (UEA), atau singkatnya Emirat, adalah sebuah negara di Asia Barat. Dikenal sebagai taman bermain bagi kaum elit kaya. Ibu kotanya, Abu Dhabi, sekarang menjadi salah satu pusat bisnis dan keuangan di Asia dan Timur Tengah.

Produksi minyak tetap menjadi sumber kemakmuran yang signifikan dari Arab. Pemerintahnya telah mengambil langkah-langkah untuk memperluas aliran pendapatannya dengan berinvestasi di sektor teknologi dan energi terbarukan di samping inisiatif pembangunan infrastruktur.

Pada tahun 2023, Worldometers menempatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal (saat ini) negara tersebut pada USD 514 miliar dengan PDB per kapita sebesar USD 48.311. Dengan populasi sebanyak 11.027.129 jiwa, harapan hidup di sana mencapai lebih dari 70 tahun. Penggerak ekonominya antara lain minyak dan gas, pariwisata religi (haji dan umrah), real estat, perdagangan, petrokimia, layanan keuangan dan investasi, dan logistik.

Arab Saudi, secara resmi disebut Kerajaan Arab Saudi, adalah sebuah negara di Asia Barat. Negara ini merupakan pengekspor minyak terbesar di dunia, yang menjadi fondasi bagi ekonominya: 45% dari PDB, 80% dari pendapatan anggaran, dan 90% dari pendapatan ekspor. Saat ini, UEA berupaya untuk mendiversifikasi ekonominya ke berbagai bidang seperti telekomunikasi, pembangkit listrik, dan gas alam.

Pada tahun 2023, Worldometers memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal (saat ini) negara tersebut sebesar USD 1,068 triliun dengan PDB per kapita sebesar USD 32.094. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di Arab Saudi diperkirakan akan meningkat antara tahun 2024 dan 2029 dengan total dua poin persentase. Peningkatan keseluruhan ini tidak terjadi secara terus-menerus, terutama pada tahun 2026, 2027, dan 2028. Pertumbuhan tersebut diperkirakan mencapai 3,5% pada tahun 2029.

Arab Saudi secara umum dianggap tinggi, dengan biaya hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya dan ekonomi yang berkembang menawarkan peluang. Populasi: 33.962.757 jiwa.

Bagaimana, Beauties? Tertarik untuk tinggal atau merintis karier di negara-negara maju tersebut?

*** 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE