5 Pemahaman yang Keliru tentang Gaya Hidup Minimalis Ala Orang Jepang
Gaya hidup minimalis kian populer di kalangan masyarakat. Bahkan, publik figur terkenal, seperti Raditya Dika dan Angela Gilsha juga menerapkan gaya hidup sederhana ini.Â
Gaya hidup yang mengusung konsep less is more ini, berasal dari negeri Sakura, Jepang dan mulai dikenal di Indonesia setelah adanya film dokumenter Marie Kondo dengan metode Konmarinya. Adapun alasan mengapa banyak orang yang tertarik menerapkan gaya hidup minimalis ala orang Jepang ini adalah karena banyaknya manfaat yang diberikan.Â
Ya, gaya hidup ini bukan sekedar tren saja, Beauties, tapi ada berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan bila menerapkannya. Mulai dari mengurangi stres, pikiran lebih tenang, dan secara finansial juga jauh lebih hemat. Meskipun demikian, ada beberapa pemahaman yang membuat tak sedikit orang salah mengartikan gaya hidup minimalis ini.Â
Apa saja itu? Dilansir dari The Bliss Life, berikut adalah beberapa pemahaman yang membuat gaya hidup minimalis sering disalahartikan.Â
Minimalis Tidak Memiliki Barang yang Bagus
![]() gaya hidup/Foto: pexels.com/Andrew Neel |
Seseorang yang menjalani gaya hidup minimalis sering kali dianggap tidak memiliki barang yang bagus. Padahal, gaya hidup ini tidak hanya mengajarkan untuk memiliki barang sesuai kebutuhan saja, tapi juga memiliki barang-barang yang berkualitas tinggi.Â
Sebab, barang-barang dengan kualitas yang bagus dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, meskipun harganya sedikit mahal. Dengan begitu, mereka bisa menghemat pengeluaran.Â
Jadi, seseorang yang menjalani gaya hidup minimalis tidak hanya memperhatikan harga barang saja, tapi juga kualitasnya. Kalau ada barang harganya murah, tapi berkualitas tinggi, kenapa tidak?
Hanya Boleh Memiliki 100 Barang
Foto: freepik
Pemahaman yang satu ini juga cukup melekat pada gaya hidup minimalis. Hal ini dikarenakan pengertian dari minimalis sendiri berarti hidup sederhana dengan beberapa barang yang penting dan dibutuhkan, serta memberikan kebahagian dari memiliki barang tersebut.Â
Padahal, tidak ada batasan atau target jumlah barang yang harus dimiliki untuk menjadi seorang minimalis. Kamu boleh memiliki 10, 100, atau 1000 barang, asalkan barang-barang tersebut memang dibutuhkan dan membuat kamu merasa nyaman sekaligus bahagia.Â
Rumah Seorang Minimalis Selalu Kosong
![]() gaya hidup minimalis/Foto: pexels.com/Vlada Karpovich |
Kosong tanpa perabotan layaknya rumah kosong mungkin menjadi pemikiran yang tertanam dalam benak seseorang ketika mendengar rumah seorang minimalis. Well, memang benar rumah seorang minimalis biasanya lebih sedikit barang sehingga tampak lebih luas dan terkesan kosong. Namun, bukan berarti tidak ada satu barang pun di rumah tersebut.Â
Ingat, seseorang yang menjalani gaya hidup minimalis ala orang Jepang ini hanya menempatkan barang-barang yang dibutuhkan dan disukai. Itu artinya, barang-barang yang tidak mereka butuhkan atau sukai, tidak akan diletakkan di dalam rumah. Bahkan, tidak akan mereka beli.Â
Minimalis Hanya Punya Pakaian Warna Hitam dan Putih
Seorang minimalis boleh memiliki pakaian dengan warna apa saja (gaya hidup minimalis/Foto: pexels.com/Timur Weber)
Seseorang yang menjalani gaya hidup minimalis juga sering dianggap hanya punya pakaian warna hitam dan putih. Nyatanya, anggapan tersebut tidak benar karena untuk menjadi seorang minimalis, kamu boleh memiliki pakaian warna apa saja.Â
Perlu diketahui, warna hitam dan putih adalah warna pakaian yang dimiliki kebanyakan orang, bahkan tidak harus seorang minimalis. Sebab, kedua warna ini termasuk warna netral sehingga mudah untuk di mix and match dengan warna lainnya. Dengan begitu, kamu tidak harus selalu membeli pakaian yang baru.Â
Membuang Semua Barang Sekaligus
![]() decluttering/Foto: pexels.com/RODNAE Productions |
Dalam gaya hidup minimalis, dikenal istilah decluttering, yaitu memisahkan antara barang yang masih dibutuhkan dan tidak dibutuhkan lagi. Dengan begitu, rumah atau lemari akan terasa lebih luas. Jadi, bukan membuang semua barang sekaligus, ya Beauties.Â
Selain itu, barang yang tidak dibutuhkan tersebut juga tidak dibuang ke tempat sampah, tapi bisa saja didonasikan atau diberi kepada keluarga dan teman jika kondisinya masih bagus.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |


