5 Penyebab Stres dan Depresi yang Sering Tak Disadari, Salah Satunya dengan Siapa Kamu Bertetangga
Stres dan depresi bisa terjadi pada siapapun, Beauties. Itulah mengapa, kamu harus terus menjaga kewarasan dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, menjauhi orang-orang yang toxic, beristirahat setelah seharian bekerja, meluangkan waktu berwisata alam dan lain-lain.
Bahkan ternyata, penyebab stres dan depresi sering tak terdeteksi. Mungkin kamu pun tak sadar jika beberapa hal berikut bisa membuat seseorang rentan stres dan depresi.
1. Memiliki Penyakit Kronis
![]() Stres dan depresi/Foto: Pexels.com/Anastasia |
Beauties, menghadapi penyakit kronis bukan hanya menantang fisik, tapi juga emosional. Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, orang yang mengidap penyakit kronis seperti jantung, diabetes, kanker lebih mungkin mengalami depresi.
Penting dicatat bahwa para ilmuwan belum menentukan mana yang jadi sebab dan mana akibat. Penyakit kronis menyebabkan depresi, atau depresi yang memicu penyakit kronis. Namun, para ahli meyakinkan ada banyak cara spesifik untuk mengendalikan masalah kesehatan mental sembari menangani masalah penyakit kronis.
2. Kecanduan Merokok
![]() Stres dan depresi/Foto: Pexels.com/Markus |
Banyak perokok yang berpikir: ketika merasa tidak nyaman, sedih atau kecewa maka cara ternikmat menyelesaikannya adalah dengan merokok. Perokok mencoba mengobati kegelisahannya dengan zat yang terkandung di dalam tembakau.
Sebuah studi tahun 2015 di Inggris menemukan bahwa para perokok justru cenderung lebih mudah terserang kecemasan dan depresi dibanding non-perokok. Para peneliti menemukan bahwa sumber kecemasan perokok adalah karena perasaan ‘ketagihan’ saat selesai merokok yang sering tak disadari.
Menurut Michael Roizen dari Cleveland Clinic, efek ‘ringan’ yang muncul saat merokok, nyatanya tidak bermanfaat kecuali hanya merusakkan tubuh. Jika ingin menemukan rasa ringan yang sama tanpa efek merusak dan memicu penyakit, cobalah menemukan sesuatu lain yang juga menyenangkan seperti olahraga, mengobrol dengan teman, memasak atau hobi lainnya, Beauties.
3. Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan
![]() Stres dan depresi/Foto: Freepik.com/Jlow |
Media sosial sebenarnya menggambarkan hanya sedikit tentang diri seseorang. Malah kadang sama sekali tak menggambarkan kepribadian seseorang dalam realitas. Apa yang kamu lihat di media sosial tak selalu real. Herannya tak sedikit orang yang kecanduan dengan media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok dan lain-lain.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Social and Clinical Psychology, alam bawah sadar seseorang disebut para peneliti sebagai “perbandingan sosial” dan ini bisa memicu perasaan depresi. Bahkan kamu bisa sangat tertarik akan kehidupan pribadi orang lain dan mulai melupakan kehidupan pribadimu di ruang yang nyata.
4. Tetangga
![]() Stres dan depresi/Foto: Pexels.com/Artstudio |
Tak hanya mitos, dikutip dari Scientific American, "dengan siapa kamu bertetangga akan sangat menentukan kesehatan mentalmu". Peneliti juga menemukan bahwa orang yang tinggal di daerah yang padat lebih mungkin mengalami masalah mental, terutama depresi. Meski penjelasannya diakui para ahli bisa sangat rumit, namun para peneliti berteori bahwa menghabiskan waktu lebih banyak di alam bebas bisa menjadi pengobatnya.
Apalagi jika kamu adalah tipe orang yang sensitif. Jika memiliki tetangga yang cukup meresahkan dan membuatmu tak nyaman, bahkan pindah tempat tinggal bisa menjadi solusi terbaik.
5. Diet Ketat
![]() Stres dan depresi/Foto: Pexels.com/Markus |
Kesehatan fisik dan mental sangat mungkin berhubungan dengan apa yang kamu konsumsi. Penelitian dari Mayo Clinic menyimpulkan orang yang punya pola makan buruk saat diet ataupun terlalu banyak makan junk food, daging, gula dan lemak, lebih mungkin mengalami gejala-gejala depresi.
Pada 2008, analisis yang dipublikasikan di Indian Journal Psychology menyebutkan bahwa nutrisi memainkan peran penting dalam durasi dan kadar depresi seseorang karena depresi juga bisa mengakibatkan perubahan selera makan, kadang membuat orang sulit makan hingga tidak ada asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Nah, itulah beberapa hal yang tanpa disadari juga membuat seseorang rentan mengalami stres dan depresi, hati-hati!




