5 Perilaku yang Orang Tua Lakukan agar Anak Punya Mental Tangguh Menurut Ahli

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 04 Nov 2025 17:15 WIB
5 Perilaku yang Orang Tua Lakukan agar Anak Punya Mental Tangguh Menurut Ahli
5 Perilaku yang Orang Tua Lakukan agar Anak Punya Mental Tangguh Menurut Ahli/ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Orang tua sering kali menjadi role model bagi anak-anaknya. Sebagai pengasuh, peran orang tua sangat penting untuk membentuk mentalitas anak. Bahkan dari segi perilaku yang orang tua lakukan dapat memupuk sikapnya.

Oleh karena itu, Kelsey Mora, selaku Spesialis Kehidupan Anak Bersertifikat dan Konselor Profesional Klinis Berlisensi, memberikan sederet tips melalui CNBC Make It untuk orang tua yang ingin anak-anaknya tumbuh menjadi lebih tangguh.

Ketika anak merasa kesulitan atau bingung, orang tua punya tendensi untuk langsung menyuruh apa yang sang anak harus lakukan. Namun untuk membentuk mentalitas tangguhnya, anak harus belajar cara meregulasi emosinya sendiri dan bersikap tenang dalam kondisi yang sulit. Maka dari itu, cara orang tua membentuk ruang aman dan suportif untuk buah hatinya akan sangat memengaruhi sikap anak menghadapi masa sulit. Anak dapat "meminjam" ketenangan dari orang dewasa yang dipercaya, seperti dari orang tua. Proses inilah disebut yang disebut para ahli perkembangan anak sebagai "ko-regulasi."

Tanpa butuh banyak kata, bahkan cukup diam saja, orang tua bisa kok memberikan ruang aman untuk meregulasi emosi bagi anak. Ini yang disarankan Mora.

1. Duduk di Dekat Anak

Duduk di dekat anak akan membentuk rasa kehadiran. Keberadaan orang tua akan mengembalikan rasa aman, sehingga mereka lebih siap untuk menyelesaikan berbagai hal

Duduk di dekat anak akan membentuk rasa kehadiran. Keberadaan orang tua akan mengembalikan rasa aman, sehingga mereka lebih siap untuk menyelesaikan berbagai hal/ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Saat anak sedang kesal, kecewa, sedih, atau marah, orang tua tidak perlu banyak bicara atau pun menasihati anak dari A sampai Z. Sebab, yang paling dibutuhkan anak saat itu adalah kehadiran orang tua yang bisa dipercaya untuk mengembalikan rasa aman, sehingga mereka lebih siap untuk menyelesaikan berbagai hal. Tetap dekat dengan anak di mana anak bisa merasakan keberadaan orang tua, sembari menghargai ruang privasi mereka, anak akan merasa tetap ada hal yang bisa diprediksi dan punya ruang aman.

2. Latihan Pernapasan

Latihan pernapasan akan membantu orang tua dan anak meregulasi emosi.

Latihan pernapasan akan membantu orang tua dan anak meregulasi emosi./ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Saat anak menangis atau tantrum, ucapan seperti “diam” atau “nggak boleh rewel” dan sejenisnya mungkin terlontar dari orang tua. Namun Mora menyarankan solusi alternatif tanpa perlu berkata-kata, yaitu latihan pernapasan bersama. Orang tua bisa memulai tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan berulang kali. Anak yang memerhatikan akan mengikutinya juga. Latihan pernapasan ini akan menenangkan emosi orang tua dan anak.

3. Menyediakan Alat atau Mainan yang Menenangkan

Letakkan mainan favorit di dekat anak. Menggunakan mainan atau boneka yang membuat anak merasa nyaman.

Letakkan mainan favorit di dekat anak. Menggunakan mainan atau boneka yang membuat anak merasa nyaman. / Foto: Pexels.com/PNW Production

Anak kecil biasanya memiliki mainan yang membuat mereka merasa senang dan nyaman. Memberikan mainan atau boneka yang menjadi favorit buah hati atau menempatkan di dekatnya akan menimbulkan rasa tenang. Selain boneka, alat bantu sederhana untuk mengolah stres juga bisa disediakan, seperti kincir angin untuk berlatih bernapas atau bola stres untuk meremas dan menggerakkan badan.

4. Bermain Bersama

Bermain bersama anak akan membangun koneksi. Aktivitas bersama membuat anak merasa aman, diperhatikan, dan didukung.

Bermain bersama anak akan membangun koneksi. Aktivitas bersama membuat anak merasa aman, diperhatikan, dan didukung./ Foto: Pexels.com/Antoni Shkraba Production

Kehadiran orang tua sebagai support system juga bisa dirasakan anak ketika bermain bersama. Misalnya mewarnai, membangun balok, atau menggambar, menggunakan boneka binatang untuk mempermainkan situasi tertentu. Aktivitas bersama akan menciptakan koneksi, membuat anak merasa aman, diperhatikan, dan didukung.

5. Memberikan Sentuhan Lembut

Memberikan sentuhan lembut pada anak, tapi tetap menjaga boundary. Orang tua dapat memenuhi kebutuhan anak sesuai keinginan mereka.

Memberikan sentuhan lembut pada anak, tapi tetap menjaga boundary. Orang tua dapat memenuhi kebutuhan anak sesuai keinginan mereka./ Foto: Pexels.com/Ron Lach

Mungkin tidak semua anak merasa nyaman disentuh ketika sedang merasa marah, kecewa, atau sedih. Namun jika anak bersikap terbuka, orang tua memberikan rasa aman dan dukungan melalui sentuhan, seperti meletakkan tangan di punggung mereka atau menggenggam tangan mereka. Bagaimanapun, menghormati batasan tetap diperlukan dan orang tua dapat memenuhi kebutuhan anak sesuai keinginan mereka.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE