5 Tanda dan Gejala Bahwa Kamu Terlalu Stres Menurut Studi

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Jumat, 20 Aug 2021 07:00 WIB
Deretan Tanda dan Gejala Stres Menurut Studi yang Perlu Diwaspadai:
Sakit kepala gelaja stres/ Foto: Freepik.com

Stres dapat didefinisikan sebagai keadaan ketegangan mental atau emosional yang diakibatkan oleh suatu keadaan yang merugikan. Misalnya saja stres karena baru saja kehilangan suatu benda yang berharga, atau dikarenakan persoalan yang melibatkan perasaan semisal percekcokan dengan keluarga.

Tidak bisa dipungkiri, hal tersebut memang kerap menjadi bagian dari kehidupan. Namun apabila tidak dikenali dengan matang, maka akan sulit untuk dikontrol dan diatasi.

Dikutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa 33 persen orang dewasa dilaporkan bahwa tingkat stres yang tinggi, yang kemudian dikaitkan dengan adanya gejala fisik dan mental dilihat.

Apa saja gejala dan tanda bahwa kamu terlalu banyak stres menurut studi? Simak selengkapnya di bawah ini.

Deretan Tanda dan Gejala Stres Menurut Studi yang Perlu Diwaspadai:

Sakit kepala gelaja stres/ Foto: Freepik.com

1. Sakit Kepala

Apakah kamu sering merasakan sakit kepala? Jika ya, maka kamu sudah sepatutnya waspada tentang adanya gejala stres. Sebagaimana yang dikutip dari Healthline, banyak penelitian telah menemukan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala, yang ditandai dengan munculnya rasa sakit di daerah kepala dan leher.

Satu studi terhadap 267 orang dengan sakit kepala kronis menemukan bahwa peristiwa yang membuat stres bersinergi terhadap perkembangan sakit kepala kronis pada 45% kasus. Bahkan penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah hari sakit kepala yang dialami perbulan.

Tidak sampai di situ saja, studi lain yang melakukan survei terhadap 150 anggota dinas militer di klinik sakit kepala menemukan bahwa 67% sakit kepala mereka dipicu oleh stres. Untuk, mulai sekarang cobalah untuk lebih peka terhadap sakit kepala yang kamu derita beberapa hari ini ya, Beauties. Dan cek hal-hal apa saja yang cukup menekan psikis, sehingga tubuh memberi sinyal lewat sakit kepala.

2. Munculnya Rasa Nyeri Kronis

Tanda stres ditandai munculnya nyeri kronis/ Foto: Freepik.com
Tanda stres ditandai munculnya nyeri kronis/ Foto: Freepik.com

Tahukah kamu bahwa sakit dan nyeri adalah keluhan umum yang dapat diakibatkan oleh stres? Ya, ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan kadar hormon stres kortisol dapat menyebabkan nyeri kronis. Hal ini bisa dilihat dari sebuah penelitian yang membandingkan 16 orang dengan nyeri punggung kronis dengan kelompok kontrol.

Ditemukan bahwa mereka yang menderita sakit kronis memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi. Uniknya lagi, studi menunjukkan bahwa orang dengan nyeri kronis memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi di bagian rambut. Hal ini juga menjadi pertanda adanya stres yang berkepanjangan.

Berbagai Tanda Lainnya Bahwa Kamu Sedang Mengalami Stres Menurut Studi:

Insomnia dan berkurangnya energi tanda stres/ Foto: Freepik.com

3. Penurunan Energi dan Insomnia

Sering merasakan lelah berkepanjangan padahal tidak melakukan aktivitas apapun? Jika ya,  hal tersebut bisa menjadi pertanda kamu sedang mengalami stres, Beauties. Dikutip dari Healthline, kelelahan kronis dan penurunan tingkat energi bisa disebabkan oleh stres yang berkepanjangan.

Salah satu penelitian yang dilakukan terhadap 2483 orang menemukan bahwa kelelahan, sangat terkait dengan peningkatan stres. Tidak sampai di situ saja, stres juga bisa mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia yang pada akhirnya membuat seseorang mengalami penurunan energi.

4. Perubahan Nafsu Makan

Perubahan nafsu makan menjadi gejala stres/ Foto: Freepik.com
Perubahan nafsu makan menjadi gejala stres/ Foto: Freepik.com

Perubahan nafsu makan sering terjadi selama masa stres. Hal ini bisa ditandai dengan tidak adanya selera untuk makan atau bahkan sebaliknya, yakni nafsu makan yang malah meningkat. Salah satu studi mahasiswa menemukan bahwa 81 persen dari mereka yang stres mengalami perubahan nafsu makan saat mengalami stres.

Dari 81 persen tersebut, 62 persen di antaranya mengalami peningkatan nafsu makan, sementara 38 persen lainnya mengalami penurunan nafsu makan. Uniknya lagi sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 129 orang itu menunjukkan adanya pengaruh stres dengan perilaku makan tanpa harus merasa lapar terlebih dahulu.

Alhasil perubahan nafsu makan ini bisa menyebabkan fluktuasi berat badan selama stres. Dukungan penelitian juga terlibat untuk hal ini di mana dari 1355 orang yang mengalami stres mengalami penambahan berat badan.

5. Detak Jantung Cepat

Detak jantung cepat pertanda stres/ Foto: Freepik.com
Detak jantung cepat pertanda stres/ Foto: Freepik.com

Tanda dan gejala yang satu ini jika tidak bisa dianggap sepele, Beauties. Detak jantung yang cepat dan adanya peningkatan detak jantung bisa menjadi gejala tingkat stres yang tinggi. Sebuah studi yang melakukan pengukuran terhadap reaktivitas detak jantung selama periode stres menemukan bahwa detak jantung secara signifikan lebih cepat selama kondisi stres.

Studi lainnya yang melibatkan 133 remaja juga menemukan bahwa mereka yang menjalani tugas yang membuat stres menyebabkan peningkatan detak jantung. Masih sejalan dengan penelitian tersebut, dikutip dari Healthline, 87 siswa yang mengerjakan tugas yang berakibat stres mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.